Truk-truk Bantuan Mulai Memasuki Gaza
Memasuki Hari Ketiga Gencatan Senjata, Truk-truk Bantuan Mulai Memasuki Gaza
rezaervani.com – 12 Oktober 2025 – Truk-truk bantuan mulai tiba di Jalur Gaza, sementara lembaga-lembaga PBB bersiap untuk secara drastis meningkatkan pengiriman bantuan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang menetapkan bahwa 400 truk akan memasuki wilayah tersebut setiap hari.
Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 600 truk per hari, yakni jumlah minimum yang diperkirakan oleh PBB diperlukan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
Rencana 20 poin Presiden Donald Trump menyebutkan bahwa masuknya dan distribusi bantuan ke Gaza akan “berlangsung tanpa gangguan.” Namun, pembatasan administratif dan birokrasi Israel selama ini telah lama menghambat aliran bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut.
Distribusi bantuan dalam skala besar akan dipimpin oleh PBB, meskipun peran Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam operasi ini masih belum jelas.
Badan tersebut menyatakan bahwa separuh dari pasokan yang disimpan di gudang di luar Gaza adalah milik mereka, dan menegaskan bahwa jangkauan serta keahlian mereka di wilayah tersebut “sangat penting untuk mencegah meluasnya kelaparan.”
Diperkirakan 460 warga Palestina telah meninggal akibat kelaparan yang dipaksakan oleh Israel sejak negara itu melancarkan genosida di Gaza pada Oktober 2023.
Badan anak-anak PBB, UNICEF, memperingatkan adanya risiko “lonjakan besar kematian anak-anak, bukan hanya bayi baru lahir, tetapi juga balita, mengingat sistem kekebalan tubuh mereka kini jauh lebih lemah dari sebelumnya.”
Sementara PBB bersiap mengambil alih distribusi bantuan, kontraktor swasta Amerika Serikat dan Israel, Gaza Humanitarian Foundation (GHF) — yang terjerat berbagai skandal — sedang membongkar pusat-pusat operasinya di seluruh Jalur Gaza.
Tentara Israel menembaki banyak warga Palestina yang mencari bantuan di lokasi-lokasi distribusi, yang oleh salah satu pejabat PBB digambarkan sebagai “perangkap maut yang sadis.”
Al Jazeera melaporkan bahwa sisa-sisa amunisi Israel yang digunakan untuk menyerang warga Palestina ditemukan di lokasi-lokasi tersebut.
Kelompok-kelompok bantuan masyarakat mengatakan kepada Middle East Eye (MEE) bahwa tenda, trailer, dan bahan untuk membangun tempat tinggal merupakan prioritas utama mengingat datangnya musim dingin, diikuti oleh kebutuhan obat-obatan dan tenaga medis.
Mohammad Zaqout, Direktur Jenderal Rumah Sakit di Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasokan medis dan obat-obatan sangat dibutuhkan secara mendesak, namun hingga kini belum ada yang masuk. Ia menambahkan bahwa Israel menghalangi masuknya delegasi medis ke Gaza.
Sumber : Middle East Eye