Israel Serahkan 15 Jenazah Syuhada Gaza
Pertukaran jenazah adalah bagian yang menjadi kesepakatan dalam perjanjian gencatan senjata di Syarm asy-Syaikh. Hari ini diberitakan pihak Israel serahkan 15 Jenazah Syuhada Gaza ke Pihak Palang Merah Internasional
rezaervani.com – 18 Oktober 2025 – Gaza – Reporter Al Jazeera melaporkan bahwa kendaraan milik Palang Merah Internasional pada hari Sabtu ini telah menyerahkan jenazah 15 syuhada Palestina yang sebelumnya ditahan oleh pasukan pendudukan Israel selama perang di Gaza.
Menurut laporan, Palang Merah memindahkan jenazah tersebut ke Kompleks Nasser di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza, melalui pos perbatasan Kisufim. Ini merupakan gelombang keempat jenazah syuhada Palestina yang diserahkan oleh pasukan pendudukan sejak dimulainya penerapan perjanjian penghentian perang pada 10 bulan ini.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa mereka telah menerima jenazah yang dibebaskan oleh pihak pendudukan melalui Palang Merah. Dengan demikian, jumlah total jenazah syuhada yang telah dibebaskan meningkat menjadi 135.

Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menyebutkan bahwa sebagian dari jenazah memperlihatkan tanda-tanda penyiksaan, pemukulan, tangan terikat, dan mata tertutup. Disebutkan pula bahwa identitas tujuh di antaranya telah dikenali oleh keluarga mereka.
Sementara itu, Dinas Pertahanan Sipil di Jalur Gaza mengumumkan bahwa mereka telah mengevakuasi jenazah 14 syuhada dari lingkungan az-Zaitun di timur Kota Gaza dan lingkungan an-Nasr di bagian barat sejak pagi hari.
Pertahanan Sipil mengatakan bahwa setelah berkoordinasi dengan Palang Merah, mereka berhasil mengevakuasi jenazah sembilan syuhada —termasuk tujuh anak-anak— yang menjadi sasaran artileri pendudukan ketika mereka sedang berada di dalam kendaraan di lingkungan az-Zaitun pada Jumat malam kemarin.
Menanggapi serangan tersebut, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa pendudukan telah melakukan pembantaian baru terhadap keluarga Abu Sya‘ban ketika keluarga itu berusaha memeriksa rumah mereka di lingkungan az-Zaitun. Hamas menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para mediator untuk memikul tanggung jawab mereka dalam menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh pendudukan serta menekannya agar menghormati perjanjian penghentian perang.
Militer Israel membenarkan penargetan terhadap warga sipil tersebut dengan alasan bahwa mereka telah melampaui “garis kuning” yang menjadi batas wilayah yang ditarik pasukan Israel dalam tahap pertama perjanjian penghentian perang.
Pelanggaran Israel
Dalam perkembangan lainnya, media Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel hari ini kembali melakukan sejumlah pelanggaran di Jalur Gaza.
Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa kendaraan militer Israel melepaskan tembakan secara intens di sebelah timur Kota Gaza.
Sebuah pesawat nirawak Israel jenis “quadcopter” juga menembakkan peluru di kawasan asy-Syu‘f di lingkungan at-Tuffah, timur laut kota.
Pada saat yang sama, kapal-kapal perang Israel menembaki para nelayan secara intens di sekitar Pelabuhan Gaza.
Di wilayah selatan Jalur Gaza, kendaraan militer Israel juga menembakkan peluru secara intens ke arah kota ‘Abasan al-Jadidah di sebelah timur Khan Younis, menurut sumber-sumber Palestina.
Pusat Hak Asasi Manusia Gaza hari ini melaporkan bahwa mereka telah mendokumentasikan 129 insiden pengeboman dan penembakan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel, yang mengakibatkan gugurnya 34 warga Palestina dan melukai 122 lainnya sejak diberlakukannya perjanjian gencatan senjata.
Selama dua tahun terakhir, Israel telah melancarkan perang pemusnahan yang menyebabkan gugurnya sekitar 68 ribu orang dan melukai 170 ribu lainnya. Menurut perkiraan Pertahanan Sipil, sekitar 10 ribu syuhada masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat pengeboman.
Sumber: Al Jazeera