Peringatan dari UNRWA : Gaza Hadapi Musim Dingin yang Berat saat Israel Blokir Bantuan
Gaza Hadapi Musim Dingin Berat justru saat gencatan senjata, karena Israel terus memblokir bantuan yang akan masuk ke Gaza, melanggar perjanjian damai yang mereka sepakati
rezaervani.com – 26 Oktober 2025 – Gaza menghadapi krisis yang semakin parah menjelang datangnya musim dingin, karena tempat perlindungan vital dan pasokan bantuan terhalang masuk oleh Israel ke wilayah tersebut, demikian peringatan dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada hari Sabtu, menurut laporan Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X milik AS, UNRWA mengatakan bahwa tempat penampungan dan perlengkapan musim dingin yang diperuntukkan bagi keluarga-keluarga pengungsi “tersimpan di gudang-gudang UNRWA di Yordania dan Mesir, namun diblokir dari masuk.”
“Seiring mendekatnya musim dingin di Gaza, masyarakat semakin membutuhkan tempat berlindung dan kehangatan,” kata lembaga itu, sambil menyerukan pemulihan segera akses kemanusiaan.
Pada hari Kamis, penyiar publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah yang mengatakan bahwa “Israel tidak berniat mengizinkan UNRWA kembali bekerja di Gaza meskipun ada keputusan Pengadilan Internasional” yang mewajibkannya melakukan hal tersebut.
Komentar itu muncul sehari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza “belum menerima pasokan bantuan kemanusiaan yang memadai,” dan memutuskan bahwa Israel harus mengizinkan serta memfasilitasi penyaluran bantuan serta menghentikan penggunaan kelaparan sebagai metode peperangan.
Pendapat tersebut dikeluarkan sebagai nasihat hukum yang tidak mengikat oleh pengadilan, yang merinci kewajiban Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, menyusul permintaan dari Majelis Umum PBB pada Desember 2024.
Pembatasan Israel terhadap masuknya barang ke Gaza terus berlanjut meskipun telah tercapai kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Hamas pada awal bulan ini.
Kesepakatan itu didasarkan pada rencana perdamaian 20 poin Presiden AS Donald Trump. Tahap pertama mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa kehadiran Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 68.000 orang.
Sumber : Middle East Monitor