Izin Keluar Pejuang HAMAS di Wilayah Pendudukan Diperdebatkan
Sekitar 200 Pejuang HAMAS terjebak di area kuning Gaza. Izin Keluar Pejuang HAMAS ini masih diperdebatkan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab di sisi penjajah Israel
rezaervani.com – 4 November 2025 – Laporan di Israel pada hari Senin menyebutkan adanya perbedaan informasi mengenai izin yang diberikan Tel Aviv kepada sekitar 200 anggota Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) untuk meninggalkan wilayah yang berada di bawah kendali tentara Israel di Jalur Gaza.
Surat kabar swasta Haaretz mengutip sumber politik Israel yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “tidak akan mengizinkan jalur aman bagi 200 anggota Hamas yang berada di wilayah yang dikuasai tentara untuk berpindah ke area yang dikuasai oleh Otoritas Palestina.”
Menurut laporan Haaretz, para pejuang tersebut “terjebak di daerah yang berada di bawah kendali militer Israel di Gaza setelah gencatan senjata mulai berlaku.” Surat kabar itu juga menambahkan bahwa para mediator “mengusulkan agar Israel mengizinkan mereka berpindah ke wilayah yang dikuasai oleh pihak Palestina di Jalur Gaza,” namun tidak menyebutkan siapa para mediator tersebut.
Sumber yang sama menambahkan bahwa keputusan Netanyahu untuk tidak mengizinkan perpindahan para anggota Hamas itu diambil setelah mendapat tekanan dari dua menteri sayap kanan ekstrem, yakni Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
Dengan Syarat Menyerahkan Senjata
Sebaliknya, saluran televisi Israel Channel 12 memperkirakan bahwa Israel kemungkinan akan mengizinkan 200 anggota Hamas meninggalkan wilayah selatan Gaza.
Saluran tersebut melaporkan: “Kami mengetahui bahwa Israel diperkirakan akan segera menyetujui kepulangan mereka ke wilayah Palestina, dengan syarat mereka menyerahkan senjata mereka.”
Channel 12 juga mengutip dua sumber keamanan Israel yang mengatakan bahwa “kepemimpinan politik akan menyetujui kepulangan mereka, sebagian karena langkah luar biasa ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi nyawa para tentara di wilayah tersebut.”
Salah satu sumber itu menambahkan bahwa “kembalinya mereka akan memungkinkan Israel untuk mencari jenazah sandera lainnya yang mungkin masih berada di sana.”
Selain itu, saluran tersebut juga mengutip seorang sumber keamanan Israel lain yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan:
“Kami melakukan ini untuk melindungi nyawa tentara kami dan melucuti senjata. Langkah ini juga akan memungkinkan kami mencari sandera tambahan.”
Sumber: Kantor Berita Anadolu