Jenazah Hadar Goldin Jaminan Keluarnya Pejuang dari Rafah
Pejuang HAMAS yang terjebak di area kuning Gaza tetap memiliki posisi tawar yang tinggi. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel bersedia mengeluarkan mereka dengan imbalan dikembalikannya Jenazah Hadar Goldin prajurit Israel yang ditangkap Brigade al-Qassam semenjak 2014
rezaervani.com – 5 November 2025 – Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Selasa bahwa Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Eyal Zamir, menyatakan kesiapannya untuk mengeluarkan sekitar 200 pejuang Palestina dari kota Rafah (di selatan Jalur Gaza) sebagai imbalan atas pengembalian jenazah prajurit Hadar Goldin, yang ditahan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam sejak tahun 2014.

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa “tidak akan ada seorang pun teroris yang dikeluarkan dari Rafah” tanpa dikembalikannya jenazah para tawanan, sambil menuntut agar Gerakan Hamas “dimusnahkan” dan para korban Israel dimakamkan di wilayah Israel.
Lembaga Penyiaran Israel kemarin mengumumkan bahwa Israel tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan keluarnya 200 pejuang bersenjata dari wilayah yang dikuasainya di Gaza dengan imbalan pengembalian seluruh jenazah para tawanan.
Selain itu, saluran televisi Channel 12 melaporkan bahwa Israel mungkin akan mengizinkan jalur aman bagi para pejuang Hamas jika mereka menyerahkan senjata mereka. Namun, saluran itu menegaskan bahwa militer tidak akan mengizinkan mereka melintasi wilayah yang dikuasai Hamas kecuali setelah diserahkan lebih banyak jenazah para tawanan yang tewas.
Saluran tersebut juga menambahkan bahwa Amerika Serikat menekan Israel untuk mengizinkan jalur aman bagi anggota Hamas, sebagai bagian dari upaya menuju tahap berikutnya dari kerangka gencatan senjata berdasarkan rencana Presiden Donald Trump — sebuah perkembangan yang dapat menjadi titik balik dalam proses negosiasi antara kedua belah pihak.
Dua hari sebelumnya, sumber-sumber yang dikutip oleh Al Jazeera mengonfirmasi bahwa para mediator sedang melakukan kontak dengan Hamas dan Israel untuk mengamankan keluarnya para pejuang Hamas dari wilayah di belakang “garis kuning” dengan menggunakan kendaraan Palang Merah melalui koridor tertentu yang aman, guna menghindari bentrokan dengan pasukan pendudukan.
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa para mediator telah memperoleh persetujuan dari Hamas dan sedang menunggu persetujuan dari Israel. Sementara itu, surat kabar The Jerusalem Post Israel melaporkan bahwa kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa tidak akan ada satu pun pejuang Hamas yang diizinkan melewati jalur aman tanpa terlebih dahulu berkomitmen untuk melucuti senjata mereka.
Sumber: Al Jazeera