Gelombang Baru Kapal Pembebas Blokade Gaza Berangkat Rabu
Upaya membuka blokade Gaza yang dilakukan oleh Penjajah Israel dilakukan oleh aktivis seluruh dunia, salah satunya dengan gelombang baru kapal pembebas yang direncanakan berangkat Rabu besok (24/9)
rezaervani.com – 21 September 2025 – Komite Internasional untuk Membebaskan Gaza mengumumkan bahwa gelombang baru kapal-kapal pembebas blokade akan berangkat dari Italia Selatan pada Rabu mendatang.
Dalam pernyataan hari Minggu, komite menyebut bahwa Koalisi Freedom Flotilla bekerja sama dengan inisiatif Seribu Madeleine untuk Gaza akan meluncurkan rangkaian berikutnya dari kapal-kapal yang ditujukan untuk menembus blokade.
Inisiatif Seribu Madeleine adalah aliansi sipil internasional independen yang terdiri dari relawan, aktivis, dan pekerja kemanusiaan. Tujuannya adalah menyelenggarakan armada laut damai berisi seribu kapal untuk mematahkan blokade, menyalurkan bantuan, serta meningkatkan kesadaran dan solidaritas dengan Gaza. Nama ini diambil untuk menghormati Madeleine Kolab, perempuan pertama di Gaza yang berprofesi sebagai nelayan, serta kapal Madeleine yang pada Juni lalu mencoba mencapai Gaza namun dihalangi otoritas Israel.
Komite menjelaskan bahwa gelombang baru kapal akan berangkat pada 24 September dari Italia Selatan. Kapal-kapal itu akan bergabung dengan sekitar 50 kapal lain dalam Armada Keteguhan Global, yang membawa anggota parlemen dan tokoh-tokoh penting dari Eropa serta berbagai negara lain.
Komite juga mengungkapkan rencana untuk mengoperasikan sebuah kapal dengan “ide baru dan berbeda” pada awal bulan depan, meski detailnya belum diungkap.
“Di saat penderitaan di Gaza semakin mendalam dan pendudukan Israel terus memperluas kejahatan genosida dengan segala bentuknya, menjadi kewajiban bagi setiap orang merdeka di dunia ini untuk mengarungi laut, membuka jalur yang mematahkan blokade, dan memberikan napas kehidupan bagi Gaza,” tegas komite.
Beberapa hari terakhir, puluhan kapal dalam Armada Keteguhan Global telah berlayar menuju Gaza. Komite mengatakan kapal-kapal itu akan berkumpul di dekat Malta sebelum bersama-sama melanjutkan perjalanan di Laut Mediterania menuju pantai Gaza.
Kapal-kapal ini membawa bantuan kemanusiaan, terutama pasokan medis bagi Gaza.
Ini merupakan pertama kalinya jumlah kapal sebanyak itu berlayar bersama menuju Gaza, wilayah berpenduduk sekitar 2,2 juta orang yang telah dikepung Israel selama 18 tahun.
Sebelumnya, Israel berkali-kali melakukan aksi perompakan terhadap kapal yang berlayar sendirian menuju Gaza, menyita kapal-kapal tersebut dan mendeportasi aktivis yang ada di dalamnya.
Sejak 2 Maret lalu, Israel menutup semua jalur masuk ke Gaza dan melarang masuknya bahan makanan maupun bantuan kemanusiaan. Kebijakan ini mendorong terjadinya kelaparan massal, meski truk-truk bantuan menumpuk di perbatasan. Sesekali Israel memang membolehkan bantuan masuk, tetapi dalam jumlah yang sangat terbatas, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mendasar penduduk yang kelaparan. Sebagian besar truk bantuan bahkan dijarah oleh kelompok-kelompok yang, menurut pemerintah Gaza, dilindungi oleh Israel.
Sumber: Al Jazeera + Agensi