الرفاق الأربعة.. أصوات الحقيقة لا تموت
Empat Sahabat … Suara Kebenaran Tidak Akan Pernah Mati (Bagian Pertama)
Oleh : Mukhtar Khawaja (Responden al Jazeera)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Empat Sahabat.. Suara Kebenaran Tidak Akan Pernah Mati ini termasuk dalam Investigasi Media
أعترف أنه نادرا ما اضطربت الكلمات عندما أردت كتابتها، أو ارتجفت عندما قررت تنظيم حروفها، فأنا أمام حكاية مجد قد لا يتكرر بسهولة، مجد نادر بطعم الصدق، والنضارة، والعنفوان الأصيل الغض والقوي.. أمام حكاية تتجدد.
Aku mengakui, jarang sekali kata-kata terasa goyah saat ingin kutulis, atau jemariku bergetar ketika hendak merangkainya. Sebab, kini aku berhadapan dengan sebuah kisah kemuliaan yang mungkin tak mudah terulang — kemuliaan langka yang sarat dengan rasa kejujuran, kesegaran, dan semangat murni yang masih muda namun kuat. Sebuah kisah yang terus hidup dan selalu terbarui.
حكاية الأربعة، أنس الشريف ومحمد قريقع وإبراهيم ظاهر ومحمد نوفل، هي حكاية الوجع الفلسطيني، وخريطته من مجدل كوكبا وديشوم بقضاء صفد حتى أم الرشراش جنوبا، مرورا بالجورة والمجدل وأسدود وعسقلان.. أمل العودة، وحكاية المسير الطويل، والعذاب.
Kisah empat orang ini — Anas Al-Syarif, Muhammad Qurayqa, Ibrahim Zahir, dan Muhammad Naufal — adalah kisah derita Palestina, peta kepedihan yang membentang dari Majdal Kawkaba dan Dishoum di daerah Safad hingga Umm Al-Rashrash di selatan, melewati Al-Joura, Al-Majdal, Asdod, dan Asqalan… kisah harapan untuk kembali, perjalanan panjang, dan penderitaan.
حكاية الأربعة هي حكاية محاولة إسكات صوت الحق والحقيقة، الصوت الموجع الذي يؤلم الجلاد.. لماذا لا تزال الضحية قادرة على الحركة، وقادرة على الكلام؟ لماذا هي كذلك رغم أننا نطارد حناجرها الناطقة، وعيونها الكامنة خلف العدسات، محاولة اقتناص اللحظات، وتوثيق الجريمة؟
Kisah empat sahabat ini adalah kisah upaya membungkam suara kebenaran — suara yang menusuk dan menyakitkan bagi sang algojo. Mengapa korban masih mampu bergerak, masih mampu berbicara? Mengapa demikian, meski kami terus memburu suara yang keluar dari tenggorokannya, menatap matanya yang tersembunyi di balik lensa kamera, berusaha merebut setiap momen dan mengabadikan bukti kejahatan?
حكاية الأربعة هي حكاية استمرار استهداف الحق كلمة وصورة، وجعا وألما، حكاية إخلاء المسرح لما هو أشد وأنكى! ولكن، هل يمكن إسكات الحق؟ هل يمكن إخراس الذاكرة؟ هل يمكن حبسها عن الحديث والتذكر والاحتفاظ والاسترجاع؟
Kisah empat sahabat ini adalah kisah berlanjutnya serangan terhadap kebenaran — dalam kata dan gambar, dalam derita dan luka. Sebuah kisah tentang mengosongkan panggung demi sesuatu yang lebih kejam dan lebih menyakitkan! Namun, mungkinkah kebenaran dibungkam? Mungkinkah ingatan dibuat bisu? Mungkinkah ia dipaksa berhenti berbicara, mengingat, menyimpan, dan menghidupkan kembali kenangan?
تقول بعض القصص إن الدماء البريئة الطاهرة لا تبتلعها الأرض، وسواء كان هذا صحيحا أم لا، فإن الثابت أن الأرض تحكي وتخبر وتدون، وستحكي، وهذا حتى قبل اليوم الآخر حين تخرج أثقالها، وتحدّث أخبارها، ويقول الإنسان: ما لها؟ قبل ذلك كله.. من قال إن الذاكرة تُمحى بسهولة؟ من قال إن الجذور يمكن اقتلاعها؟ من قال إن الناس تنسى؟
Sebagian kisah mengatakan bahwa darah yang suci dan tak bersalah tidak akan ditelan bumi. Benar atau tidaknya, yang pasti bumi akan bercerita, menyampaikan kabarnya, dan mencatatnya — dan akan terus bercerita — bahkan sebelum Hari Akhir, ketika bumi mengeluarkan seluruh isinya, mengabarkan peristiwanya, dan manusia berkata: “Apa yang terjadi padanya?” Sebelum semua itu… siapa bilang ingatan mudah terhapus? Siapa bilang akar bisa dicabut? Siapa bilang manusia akan lupa?
هب أنك، أيها الجلاد، قتلت أنس ومحمد وإبراهيم ومحمد، وطاردت عوائلهم، ومحوتهم كما محوت مئات العائلات من الجد السابع حتى الحفيد الرضيع، فهل ستُسكت الملايين حول العالم الذين باتوا يفهمون، ويدركون؟ هب أنك اقتلعت الأسر الغزيّة من أحيائها، ورميت بها إلى أقاصي الأرض، فهل سينسى الغزي أنه ابن غزة هاشم؟
Anggaplah, wahai algojo, engkau telah membunuh Anas, Muhammad, Ibrahim, dan Muhammad. Engkau memburu keluarga mereka, menghapus jejak mereka, sebagaimana engkau telah melenyapkan ratusan keluarga — dari leluhur ketujuh hingga cucu yang masih bayi. Apakah itu akan mampu membungkam jutaan orang di seluruh dunia yang kini sudah mengerti dan sadar? Anggaplah engkau telah mencabut keluarga Gaza dari tanahnya, mengusir mereka hingga ke ujung-ujung bumi… apakah seorang putra Gaza akan lupa bahwa ia adalah anak Gaza Hasym?
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : al Jazeera