الرفاق الأربعة.. أصوات الحقيقة لا تموت
Empat Sahabat … Suara Kebenaran Tidak Akan Pernah Mati (Bagian Kedua)
Oleh : Mukhtar Khawaja (Responden al Jazeera)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Empat Sahabat.. Suara Kebenaran Tidak Akan Pernah Mati ini termasuk dalam Investigasi Media
هذه هي الحقيقة المرة.. يبدو أن الجلاد نسي تعلُّم الدرس القديم، إن ما قيل عن أن الكبار يموتون، والصغار ينسون، ثبت تماما فشله! فمن الذي نسي؟ الجلاد أم ضحيته الصامدة؟
Inilah kenyataan pahit… tampaknya sang algojo lupa mengambil pelajaran dari sejarah. Ungkapan yang mengatakan “orang tua akan mati, dan anak-anak akan lupa” telah terbukti sepenuhnya keliru! Maka, siapa sebenarnya yang lupa? Algojo itu, atau korban yang tetap teguh berdiri?
التجويع انتقلت صوره عبر الدنيا بسبب مصورين جريئين طاردهم الجلاد، وهاجمهم، وحاول تخويفهم فأخفق، فقرر تصفيتهم، ثم ماذا؟ قصة التجويع المروعة انتقلت عبر المايكات، نقلتها أصوات الحق فطاردها الجلاد وهاجمها وقتلها.. فكان ماذا؟
Gambaran kelaparan itu menyebar ke seluruh penjuru dunia berkat keberanian para fotografer yang diburu, diserang, dan diintimidasi oleh sang algojo — namun upaya itu gagal. Lalu ia memutuskan untuk membungkam mereka selamanya. Dan kemudian? Kisah memilukan tentang kelaparan itu berpindah lewat pengeras suara, dibawa oleh suara-suara kebenaran. Algojo pun kembali memburu, menyerang, dan membunuhnya… lalu apa hasilnya?
هب أننا نسينا، فهل سينسى الملايين الذين استيقظت فيهم الإنسانية، وتحركت بأصدق ما تكون الحركة لما سمعوا أصوات المراسلين تصدح بالأنين المكتوم خلف نقل الحقيقة كما هي؟ فلا داعي للوصف؛ فالواقع أسوأ من الخيال.
Anggaplah kita lupa, tetapi apakah jutaan orang yang telah terbangkitkan rasa kemanusiaannya akan lupa? Mereka yang bergerak dengan tulus ketika mendengar suara para wartawan yang bergema dengan rintihan tertahan di balik upaya menyampaikan kebenaran apa adanya? Tak perlu deskripsi panjang; kenyataan jauh lebih buruk dari imajinasi.
٢٠٠ صحفي بين عشرات آلاف الشهداء ومئات آلاف الجرحى والمعاقين ليسوا أرقاما، بل لعنات ستطارد الجلاد، وتؤرق الطارئ، وتعذب المعتدي، وترهق ضمير الإنسانية. سيقول التاريخ دوما كلمته، سيبقى صاحب الحق ثابتا في أرضه، سيبقى صاحب القضية قابضا على جمرها.
Dua ratus jurnalis di antara puluhan ribu syuhada serta ratusan ribu yang terluka dan cacat itu bukanlah sekadar angka di atas kertas. Mereka adalah kutukan yang akan terus membayangi sang algojo, meresahkan penguasa sementara, menyiksa sang penyerang, dan membebani nurani kemanusiaan. Sejarah akan selalu mengucapkan kata-katanya; pemilik kebenaran akan tetap teguh di tanahnya, dan pembawa perjuangan akan terus menggenggam bara semangatnya.
الخلود لمن ارتقوا شهداء للأعالي، حيث ينتظرهم نهر بارق، ويرفرفون طيورا خضرا حيث شاؤوا في الوطن الأقدم، فإن لم يعودوا لمواطن آبائهم، فقد عادوا لمفهوم الوطن القدسي البعيد.
Keabadian bagi mereka yang telah terangkat sebagai syuhada menuju derajat tertinggi, di mana Sungai Barq menanti, dan mereka beterbangan laksana burung-burung hijau, bebas singgah di mana pun yang mereka kehendaki di tanah tertua. Jika mereka tak kembali ke tanah leluhur para ayah mereka, maka sesungguhnya mereka telah pulang ke makna tanah air suci yang jauh di sana.
وعلينا أن نطلب من الله أن يرحمنا؛ فهو أعلم بما نقاسي في مواجهة مشاهد مهولة من القسوة، لا نجد معها للعيش طعما.
Kita hanya bisa memohon kepada Allah agar Dia merahmati kita, sebab Dia-lah yang paling mengetahui betapa berat penderitaan kita saat berhadapan dengan pemandangan mengerikan penuh kekejaman, yang membuat hidup ini kehilangan maknanya.
مختار خواجة