حفّار قبر إسرائيل
Penggali Kubur Israel (Bagian Ketiga)
Oleh : Hilmi Musa (Jurnalis dengan Fokus pada Tema Israel)
Artikel Penggali Kubur Israel masuk dalam Kategori Analisa Politik Internasional
أميركا في الصورة
Amerika dalam Gambar
رغم أن الموقف الأميركي الرسمي، قبل إدارة ترامب، كان يرفض على الدوام فرض السيادة الإسرائيلية، ويترك الأمر للمفاوضات، إلا أن سيطرة الصهيونية المسيحية على إدارة ترامب غيرت الموقف.
Meskipun sikap resmi Amerika Serikat sebelum pemerintahan Trump selalu menolak penerapan kedaulatan Israel dan menyerahkan persoalan itu pada jalur perundingan, dominasi kelompok Zionis-Kristen di pemerintahan Trump telah mengubah sikap tersebut.
فترامب ووزراؤه يرون أن فرض السيادة هو قرار على إسرائيل وحدها أن تتخذه وليس لأميركا أن تتدخل. وبديهي أن هذا يتعارض مع القانون الدولي ومع الشرعية الدولية، وكفيل بأن يخلق تناقضات حادة بين إسرائيل وأقرب جيرانها العرب.
Trump dan para menterinya berpendapat bahwa penerapan kedaulatan adalah keputusan sepenuhnya milik Israel, dan Amerika tidak seharusnya ikut campur. Jelas hal ini bertentangan dengan hukum internasional dan legitimasi global, serta berpotensi menimbulkan kontradiksi tajam antara Israel dan negara-negara Arab terdekat.
وواضح أيضا أن فرض السيادة يتنافى حتى مع ما يسمى بالاتفاقات الأبراهامية التي رعاها ترامب، والتي كان بين شروطها وعد أميركي إسرائيلي بعدم إقرار أي ضم في الضفة الغربية.
Tampak jelas juga bahwa penerapan kedaulatan bahkan bertentangan dengan apa yang disebut Perjanjian Abraham yang dimediasi Trump, di mana salah satu syaratnya adalah janji Amerika dan Israel untuk tidak memberlakukan aneksasi di Tepi Barat.
وقبل أيام وبالتزامن تقريبا مع عقد الاجتماع الإسرائيلي لمناقشة فرض السيادة، قال وزير الخارجية الأميركي ماركو روبيو: “ما ترونه الآن بشأن الضفة الغربية والضم ليس نهائيا – إنه أمرٌ قيد المناقشة بين عدة جهات في إسرائيل، ولا أنوي إبداء رأيي في ذلك اليوم”.
Beberapa hari lalu, hampir bersamaan dengan pertemuan Israel untuk membahas kedaulatan, Menteri Luar Negeri Amerika Marco Rubio mengatakan: “Apa yang kalian lihat sekarang terkait Tepi Barat dan aneksasi belum final—itu masih dalam pembahasan di antara beberapa pihak di Israel, dan saya tidak berniat menyampaikan pendapat saya hari ini.”
وفي الشهر الماضي، صرّح السفير الأميركي لدى إسرائيل، مايك هاكابي، لصحيفة واشنطن بوست بأن الضم الإسرائيلي سيكون “قرارا إسرائيليا”. وأوضح قائلا: “السابع من أكتوبر/تشرين الأول غيّر كل شيء”.
Bulan lalu, Duta Besar Amerika untuk Israel, Mike Huckabee, mengatakan kepada Washington Post bahwa aneksasi Israel adalah “keputusan Israel”. Ia menjelaskan: “7 Oktober telah mengubah segalanya.”
وهكذا تركت أميركا إسرائيل تفعل ما تشاء ليس فقط في الضفة والقطاع وإنما في كل لمنطقة العربية، وهذا هو المعنى الحقيقي لتصريح المبعوث الأميركي إلى سوريا ولبنان توم براك الذي سوغ تغيير إسرائيل حتى لحدود سايكس- بيكو.
Dengan demikian, Amerika membiarkan Israel melakukan apa pun yang diinginkannya, bukan hanya di Tepi Barat dan Gaza, tetapi juga di seluruh kawasan Arab. Inilah makna sebenarnya dari pernyataan utusan Amerika untuk Suriah dan Lebanon, Tom Barak, yang membenarkan bahwa Israel bahkan bisa mengubah batas-batas Sykes-Picot.
وواضح أن صمت أميركا على هذا الأمر خلق في إسرائيل انطباعا بفقدان الدولة العبرية “الرجل الراشد”، الذي يمكن أن يضبط حركة إسرائيل، ويمنعها من ممارسة منهج “رب البيت جُن”.
Jelas bahwa diamnya Amerika dalam persoalan ini menimbulkan kesan di Israel bahwa negara itu kehilangan “orang dewasa” yang dapat mengendalikan tindak-tanduknya dan mencegahnya bertindak semaunya sendiri.
ربما لهذا السبب اضطر نتنياهو، بعد أن أمر بعقد اجتماع حكومي للبحث رسميا في أمر فرض السيادة، لإزالة هذا البند من جدول الأعمال قبل ساعات قليلة من عقد الاجتماع. وتندر وزراء بأن الاجتماع اضطر فقط لمناقشة أفعال صبية التلال من المستوطنين في الضفة.
Mungkin karena alasan inilah Netanyahu, setelah memerintahkan diadakannya rapat kabinet untuk membahas kedaulatan secara resmi, akhirnya terpaksa mencoret agenda tersebut hanya beberapa jam sebelum rapat berlangsung. Beberapa menteri bahkan menyindir bahwa rapat itu hanya berakhir dengan membahas aksi para pemuda perbukitan dari kalangan pemukim di Tepi Barat.
وكان الجنون الإسرائيلي قد بلغ ذروته بدعوة وزير المالية، سموتريتش، نتنياهو إلى فرض السيادة في الضفة الغربية على ما لا يقل عن 82% من أراضيها وترك 18% فقط للفلسطينيين. وقال: “أقصى مساحة – الحد الأدنى من العرب”.
Kegilaan Israel mencapai puncaknya ketika Menteri Keuangan Smotrich menyerukan kepada Netanyahu untuk menerapkan kedaulatan atas setidaknya 82% wilayah Tepi Barat, hanya menyisakan 18% untuk orang Palestina. Ia berkata: “Luas wilayah maksimal—jumlah orang Arab seminimal mungkin.”
وأضاف سموتريتش: “يستند الإجماع الواسع على السيادة إلى إدراك ضرورة منع أي تهديد وجودي من التسلل إلى داخلنا. لقد حان الوقت لتطبيق السيادة الإسرائيلية على يهودا والسامرة، وإنهاء تقسيم هذه الأرض الصغيرة”.
Smotrich menambahkan: “Konsensus luas tentang kedaulatan didasarkan pada kesadaran bahwa kita harus mencegah setiap ancaman eksistensial menyusup ke dalam diri kita. Sudah saatnya menerapkan kedaulatan Israel atas Yudea dan Samaria, dan mengakhiri pembagian tanah kecil ini.”
وتابع: “الدور السياسي للسيادة هو ضمان عدم قيام دولة إرهابية عربية. يجب منع قيام دولة فلسطينية، وعدم السماح بإقامتها. لذلك، لا كتل استيطانية، ولا منطقة “ج” ولا سيادة جزئية. كل هذه تَترك بقية الأراضي للعدو، مما يسمح له بإقامة دولة تتركنا داخل حدود أوشفيتز”.
Ia melanjutkan: “Peran politik dari kedaulatan adalah memastikan agar tidak terbentuk negara teroris Arab. Kita harus mencegah berdirinya negara Palestina dan tidak boleh membiarkannya ada. Karena itu, tidak ada blok permukiman, tidak ada Area C, dan tidak ada kedaulatan parsial. Semua itu hanya menyisakan sebagian tanah bagi musuh, memungkinkan mereka mendirikan negara yang menempatkan kita di dalam batas-batas Auschwitz.”
وكانت الخطوة الأولى لجنون سموتريتش إعلانه عن البناء في منطقة E1، التي تُعتبر حيوية للتواصل الإقليمي بين مختلف الأراضي الفلسطينية.
Langkah pertama dari kegilaan Smotrich adalah pengumumannya untuk membangun di kawasan E1, yang dianggap vital bagi keterhubungan wilayah Palestina yang terpisah-pisah.
ولاحظ كثيرون أنه إذا قرر نتنياهو عدم كبح جماح شركائه الطبيعيين والمتطرفين، فسيصبح في نظرهم حفار قبر العلاقات الإسرائيلية العربية، التي عمل عليها رجال الدولة والدبلوماسيون الإسرائيليون على مدار 76 عاما من وجود دولة إسرائيل.
Banyak yang mencatat bahwa jika Netanyahu memutuskan untuk tidak mengekang mitra alaminya yang ekstrem, ia akan dianggap sebagai penggali kubur hubungan Israel-Arab, yang selama 76 tahun terakhir telah dibangun oleh negarawan dan diplomat Israel sejak berdirinya negara itu.
وهو طبعا لم يكتفِ بذلك بل قدم مؤخرا خطته الشاملة للاحتلال والضم والانتصار السريع عبر الحرب والحصار والتجويع والتهجير. وسموتريتش لا يتحدث فقط باسمه، بل يعبر عن مكنونات اليمين الإسرائيلي برمته الذي لا يجد في المجتمع الإسرائيلي من يقف في مواجهته.
Tentu saja, ia tidak berhenti sampai di situ. Baru-baru ini ia juga mempresentasikan rencana menyeluruh untuk pendudukan, aneksasi, serta “kemenangan cepat” melalui perang, pengepungan, kelaparan, dan pengusiran. Smotrich tidak hanya berbicara atas namanya sendiri, tetapi mewakili keseluruhan kubu kanan Israel, yang hampir tidak menemukan oposisi berarti dalam masyarakat Israel.
وتشمل الخطة ضم قطاع غزة وطرد أهله، وهو يؤكد أن نتنياهو “يفهم منطق الخطة” ويعمل لتحقيقها.
Rencana itu juga mencakup pencaplokan Jalur Gaza dan pengusiran penduduknya. Ia menegaskan bahwa Netanyahu “memahami logika rencana tersebut” dan sedang berupaya untuk mewujudkannya.
وبضمن خطة سموتريتش القضاء التام على فكرة الدولة الفلسطينية على أساس أن” الموافقة على خطط البناء في E1 تدفن فكرة الدولة الفلسطينية، وتُواصل التحركات العديدة التي نقودها على الأرض في إطار فرض خطة السيادة الفعلية التي بدأنا تنفيذها مع تشكيل الحكومة. بعد عقود من الضغوط والتجميدات الدولية، نخرق الاتفاقيات، ونربط معاليه أدوميم بالقدس. هذه هي الصهيونية في أبهى صورها – بناء واستيطان وتعزيز سيادتنا على أرض إسرائيل”.
Sebagai bagian dari rencana Smotrich adalah penghancuran total gagasan negara Palestina. Ia menegaskan bahwa “persetujuan atas rencana pembangunan di E1 akan mengubur ide negara Palestina, dan melanjutkan berbagai langkah yang kami pimpin di lapangan dalam kerangka penerapan rencana kedaulatan nyata yang kami mulai sejak pembentukan pemerintahan. Setelah puluhan tahun tekanan dan pembekuan internasional, kami melanggar perjanjian dan menghubungkan Ma’ale Adumim dengan Yerusalem. Inilah Zionisme dalam wujud terindahnya—membangun, membangun permukiman, dan memperkuat kedaulatan kami atas tanah Israel.”
Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 3 (Tiga) Seri
Sumber : al Jazeera