Cuplikan dari operasi Al-Qassam sebelumnya menunjukkan salah seorang pejuangnya menempatkan bom ke dalam sebuah kendaraan Israel, menurut Media Militer Al-Qassam.
Al-Qassam Ancam Israel: Kami Siapkan Pasukan ‘Syuhada’ dan Ribuan Jebakan
Tak gentar hadapi Israel dengan persenjataan lengkap, Al-Qassam Ancam Israel dengan peringatan serius
rezaervani.com – 19 September 2025 – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Kamis (hari ini) memperingatkan Israel akan menghadapi perang panjang yang akan memakan korban besar di Kota Gaza.
Dalam pernyataannya melalui aplikasi Telegram, pimpinan Al-Qassam menegaskan bahwa mereka telah menyiapkan “sebuah pasukan syuhada” serta ribuan jebakan dan bahan peledak untuk menghadang pasukan Israel yang mencoba masuk ke kota tersebut.
“Kami katakan kepada pimpinan musuh: Gaza bukanlah santapan empuk bagi tentara kalian. Kami siap mengirim nyawa-nyawa prajurit kalian ke neraka,” demikian bunyi pernyataan itu.
Al-Qassam menegaskan Gaza akan menjadi kuburan bagi tentara Israel yang berusaha menerobos masuk. Mereka menyatakan, serangan darat Israel akan berubah menjadi perang perlawanan yang membuat Israel kehilangan lebih banyak tentara dan berisiko besar kehilangan tawanan.
Pernyataan itu juga menegaskan buldoser militer Israel akan menjadi sasaran utama dan justru menambah jumlah tentara yang bisa ditawan.
Lebih jauh, Al-Qassam menekankan bahwa jika operasi darat Israel di Gaza benar-benar meluas, Israel tidak akan mendapatkan kembali tawanan mereka, baik hidup maupun mati. Menurut kelompok itu, tawanan Israel kini tersebar di berbagai distrik Gaza, dan mereka tidak akan menjamin keselamatan para tawanan selama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menjalankan kebijakan yang membahayakan nyawa mereka.
Militer Israel pada Selasa lalu telah mengumumkan dimulainya operasi darat di Gaza dengan nama “Kereta Gideon 2”. Namun setelah dua hari, kemajuan pasukan Israel dinilai sangat terbatas, hanya sebatas pergerakan kendaraan di pinggiran beberapa kawasan barat laut Kota Gaza.
Sumber: Al Jazeera