5 Dana Investasi Besar Batalkan Investasinya ke Israel
Laporan Oleh : Muhammad Sanajleh dan Muhammad Afazaz
Banyak Dana Investasi Besar, Investor dan Negara yang menarik investasinya dari Israel karena Genosida Gaza, bagian pertama ini menyebutkan 5 Dana Investasi Besar yang mundur dari Israel
rezaervani.com – 1 Oktober 2025 – Dana Pensiun Guru Denmark baru-baru ini memutuskan untuk menghapus seluruh aset Israel dari portofolio investasinya. Langkah ini mencakup juga penghentian investasi pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Israel ataupun yang berada di bawah kendali pemerintah tersebut. Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap perang dan kejahatan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, di samping juga karena Israel terus melanjutkan kebijakan perluasan permukiman di Tepi Barat.
Sebelumnya, Dana Kekayaan Negara Norwegia — yang merupakan dana kekayaan terbesar di dunia dengan nilai aset sekitar 2 triliun dolar — juga mengambil langkah yang sama, yaitu dengan menarik seluruh investasinya dari entitas Zionis.
Langkah-langkah ini tidak hanya dilakukan oleh Norwegia dan Denmark. Banyak negara dan dana investasi lainnya juga telah bergerak untuk membekukan bahkan menarik seluruh investasinya dari Israel, dengan alasan agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza maupun Tepi Barat.
Dalam laporan ini, Al Jazeera Net menyajikan daftar negara dan dana investasi utama yang telah memutuskan untuk menarik investasinya dari Israel.
Pertama: Dana Investasi
1. Dana Kekayaan Negara Norwegia (Norway wealth fund)
Dana Kekayaan Negara Norwegia — yang terbesar di dunia — mengumumkan penghentian seluruh kontrak dengan manajer aset eksternal yang sebelumnya bertanggung jawab mengelola investasinya di Israel. Tugas pengelolaan investasi tersebut kini akan sepenuhnya dialihkan ke manajemen internal.
Pada bulan Agustus 2025, dana ini menyatakan bahwa seluruh investasi pada perusahaan-perusahaan Israel yang sebelumnya dikelola oleh manajer eksternal akan dipindahkan ke dalam negeri dan dikelola secara internal. Keputusan ini muncul setelah dilakukan tinjauan darurat, yang dipicu oleh laporan media mengenai kepemilikan saham dana tersebut pada sejumlah perusahaan yang berhubungan dengan industri militer Israel. Informasi ini dikutip dari kantor berita Reuters.
Selain itu, dana tersebut juga telah menjual kepemilikannya pada 11 perusahaan Israel. Hingga akhir tahun 2024, dana ini tercatat memiliki investasi di 65 perusahaan Israel dengan nilai total sekitar 1,95 miliar dolar.
Dengan kebijakan baru yang diterapkan, investasi hanya akan dilakukan pada sebagian perusahaan tertentu yang termasuk ke dalam indeks acuan saham. Selain itu, standar pengawasan etika dan regulasi akan diperketat agar lebih sesuai dengan kebijakan investasi berkelanjutan.
2. Dana Pensiun Norwegia (Norwegian pension fund)
Pada bulan Juni 2025, Dana Pensiun Norwegia — yang merupakan dana pensiun terbesar di negara tersebut — menyampaikan keputusan untuk tidak lagi bekerja sama dengan dua perusahaan yang menjual peralatan kepada militer Israel. Alasannya adalah karena peralatan tersebut berpotensi digunakan dalam perang di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan melalui laporan di situs Al Jazeera English.
Dua perusahaan yang dimaksud adalah:
- Oshkosh Corporation, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang berfokus terutama pada produksi truk dan kendaraan militer.
- ThyssenKrupp, sebuah perusahaan industri besar asal Jerman yang memproduksi berbagai jenis produk, mulai dari lift, mesin-mesin industri, hingga kapal perang.
3. Dana Pensiun Guru Denmark (Danish teachers’ pension fund / Akademiker Pension)
Pada Rabu lalu, Dana Pensiun Guru Denmark (Akademiker Pension) mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan seluruh aset Israel dari portofolio investasinya. Langkah ini termasuk juga perusahaan-perusahaan yang berada di bawah kendali pemerintah Israel. Keputusan itu diambil karena perang di Gaza dan kebijakan perluasan permukiman Israel di Tepi Barat.
Dana pensiun ini, yang memiliki nilai 157 miliar krona Denmark (sekitar 24,77 miliar dolar), mengelola dana pensiun guru dan dosen universitas di Denmark. Dalam pernyataannya, pihak dana menegaskan bahwa konflik ini tidak sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan internasional.
4. Dana Pensiun Pædagogernes Denmark (Denmark’s Pædagogernes Pension)
Pada Agustus 2025, Dana Pensiun Pædagogernes (Dana Pensiun Pendidik Denmark) menarik investasinya dari tiga perusahaan terakhir dalam portofolionya yang memiliki keterkaitan dengan Israel dan wilayah Palestina yang diduduki. Tiga perusahaan itu adalah Expedia Group, Booking Holdings, dan Airbnb.
Dana tersebut menyatakan bahwa kondisi di kawasan semakin lama semakin “tidak dapat dipertahankan.” Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk mengakhiri seluruh keterlibatan investasi dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki hubungan dengan situasi tersebut.
5. Dana Investasi Negara Irlandia (Ireland Strategic Investment Fund / ISIF)
Pada April 2024, Dana Investasi Negara Irlandia (ISIF), yang memiliki nilai aset sekitar 15 miliar euro (17,55 miliar dolar), mengumumkan bahwa mereka akan menarik investasinya dari enam perusahaan Israel. Di antara perusahaan itu termasuk beberapa bank terbesar di Israel.
Keputusan itu diambil karena perusahaan-perusahaan tersebut terlibat dalam aktivitas di wilayah Palestina yang diduduki. Informasi ini disampaikan melalui laporan kantor berita Reuters.
Bersambung ke bagian berikutnya
Sumber : Al Jazeera dan Reuters