Ratusan Ribu Warga Terus Mengalir ke Gaza di Hari Kedua Gencatan Senjata
rezaervani.com – 11 Oktober 2025 – Ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi Terus Mengalir ke Gaza dan wilayah lainnya, di tengah tumpukan reruntuhan dan kehancuran yang ditinggalkan oleh agresi Israel terhadap Jalur Gaza selama dua tahun terakhir.
Sepanjang Jalan ar-Rasyid dan Salahuddin, keluarga-keluarga yang kembali berjalan kaki sambil membawa anak-anak mereka dan sedikit barang-barang yang tersisa. Banyak di antara mereka tidak lagi memiliki rumah untuk kembali.
Warga Palestina juga berhasil kembali ke pusat Kota Khan Yunis di bagian selatan Jalur Gaza setelah kendaraan militer Israel mundur dari pusat kota tersebut menyusul pengumuman gencatan senjata.
Sementara itu, Wali Kota Khan Yunis mengatakan bahwa 85% wilayah Khan Yunis hancur, menambahkan bahwa 400 ribu ton reruntuhan harus dibersihkan dari jalan-jalan kota.
Ia melanjutkan bahwa 300 kilometer jaringan air di kota telah hancur, dan 75% dari jaringan pembuangan limbah kota juga rusak parah.
Ia juga menjelaskan, “Kami harus menangani lebih dari 350 ribu ton sampah di kota,” seraya menekankan perlunya peralatan modern untuk menangani tumpukan reruntuhan.
Bertahan di tanah sendiri
Operasi militer yang berlangsung lebih dari lima bulan di Kota Khan Yunis telah meninggalkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bangunan, fasilitas perdagangan, kesehatan, dan pendidikan.
Warga yang kembali menegaskan tekad mereka untuk tetap bertahan di tanah mereka dan tidak meninggalkannya, meskipun menghadapi situasi sulit dan rumit yang ditinggalkan oleh mesin perang Israel.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza menyatakan bahwa anggota kepolisian dan aparat keamanan telah dikerahkan di wilayah-wilayah yang ditinggalkan pasukan pendudukan untuk memulihkan ketertiban dan menangani berbagai bentuk kekacauan yang berusaha ditimbulkan oleh penjajah.
Kementerian juga menyerukan kepada warga untuk menjaga harta benda umum dan pribadi serta bekerja sama dan mematuhi arahan serta instruksi yang akan dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Wali Kota Gaza, Yahya as-Sarraj, mengatakan bahwa prioritas saat ini adalah mempersiapkan penyambutan warga yang kembali dari selatan wilayah tersebut. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, ia menjelaskan bahwa kemampuan yang tersedia hampir tidak ada untuk memperbaiki jalan, namun pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah lembaga untuk menyediakan peralatan yang dibutuhkan secepat mungkin.
Tantangan besar
Pemerintah kota Gaza telah mulai membuka jalan-jalan di dalam kota, di mana gambar-gambar menunjukkan buldoser membersihkan puing-puing dan sisa reruntuhan dari salah satu jalan.
Operasi semacam ini diperkirakan akan terus berlangsung mengingat besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh pasukan Israel terhadap infrastruktur dan perumahan di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Dalam konteks ini, Pemerintah Gaza menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan lebih dari 5.000 tugas lapangan, pelayanan, dan kemanusiaan dalam waktu 24 jam, sebagai bagian dari rencana darurat untuk secara bertahap menghidupkan kembali kehidupan di wilayah tersebut.
Juru bicara Pemerintah Kota Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa prioritas saat ini adalah memastikan pasokan air, membuka jalan-jalan, mengumpulkan sampah, dan memperbaiki masalah saluran pembuangan.
Kemarin, Jumat, para pengungsi mulai kembali ke daerah-daerah yang telah ditinggalkan oleh tentara Israel di berbagai wilayah Gaza seiring berlakunya gencatan senjata.
Beberapa pengungsi menyatakan kegembiraan yang disertai kehati-hatian terhadap kesepakatan ini, berharap agar hal itu benar-benar mengakhiri perang untuk selamanya. Namun ratusan pengungsi yang kembali ke wilayah tempat tinggal mereka pada hari Jumat terpaksa mendirikan tenda di atas puing-puing rumah mereka yang telah hancur akibat pembantaian Israel.
Gencatan Senjata
Tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada pukul 12.00 siang Jumat waktu Yerusalem (09.00 GMT), setelah disetujui oleh pemerintah Israel pada dini hari.
Penarikan pasukan Israel mencakup wilayah Kota Gaza di bagian utara, kecuali lingkungan asy-Syujaiyyah dan sebagian dari lingkungan at-Tuffah dan az-Zaitun.
Di Kota Khan Yunis di bagian selatan, tentara Israel mundur dari wilayah tengah dan sebagian dari wilayah timur, sementara warga Palestina dilarang memasuki dua kota Beit Hanoun dan Beit Lahiya di utara, serta Kota Rafah di selatan dan wilayah laut Jalur Gaza.
Perjanjian ini didasarkan pada rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mencakup penghentian perang, penarikan bertahap pasukan Israel, pertukaran tahanan secara timbal balik, masuknya bantuan kemanusiaan secara langsung ke Jalur Gaza, serta pelucutan senjata dari gerakan Hamas.
Persetujuan atas tahap pertama perjanjian tersebut dicapai setelah empat hari perundingan tidak langsung antara kedua pihak di resor Sharm el-Sheikh, dengan partisipasi Turki, Mesir, dan Qatar di bawah pengawasan Amerika Serikat.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel sejak 8 Oktober 2023 selama dua tahun telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan sedikitnya 67.211 syahid dan 169.961 orang luka-luka, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Kelaparan juga merenggut nyawa 460 warga Palestina, termasuk 154 anak-anak.
Sumber: Al Jazeera + Kantor Berita