Rekaman Video Menunjukkan Perlakuan Kasar Pasukan Pendudukan terhadap Tahanan yang Akan Dibebaskan
Video Prilaku Kasar Israel pada Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan tersebar di media Israel, sungguh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh HAMAS pada tahanan Israel
rezaervani.com – 12 Oktober 2025 – Sebuah rekaman video yang beredar di media Israel memperlihatkan pasukan keamanan Israel menyiksa para tahanan Palestina yang sedang dikumpulkan di penjara Negev (selatan), sebagai persiapan untuk dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran dengan gerakan Hamas.
Dalam rekaman tersebut tampak sekelompok tahanan Palestina dengan tangan terikat ke belakang, dipaksa berjalan dalam barisan dengan mata tertutup dan kepala tertunduk ke bawah, sementara mereka dikepung oleh tentara dan anggota kepolisian Israel.
Dalam keterangannya mengenai video itu, Kantor Media Tahanan Palestina (lembaga nonpemerintah) mengatakan bahwa rekaman tersebut mendokumentasikan adegan yang menyakitkan yang menunjukkan bagaimana pasukan pendudukan menyiksa dengan brutal para tahanan yang dijadwalkan akan dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran.
Amjad al-Najjar, Direktur Klub Tahanan Palestina, menulis di akun Facebook-nya bahwa terjemahan video itu menunjukkan para tahanan tersebut merupakan mereka yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan sedang dipindahkan ke penjara Negev sebagai persiapan untuk dipindahkan ke Gaza dalam kerangka kesepakatan.
Menurut Kantor Media Tahanan, tentara Israel telah menggerebek rumah keluarga tahanan Murad Id’ais — yang dijadwalkan akan dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran — selama operasi di wilayah Beit ‘Amra, selatan kota Hebron (Tepi Barat selatan).
Sementara itu, saksi mata mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa pasukan Israel juga menyerbu sejumlah rumah milik keluarga tahanan di berbagai wilayah Tepi Barat untuk memperingatkan mereka agar tidak menunjukkan bentuk perayaan apa pun atas kebebasan kerabat mereka. Di antaranya rumah dua tahanan, Khalil Abu ‘Aram dan Talib Makhamrah, di kota Yatta, selatan Hebron.
Sebelumnya pada Sabtu, sejumlah tahanan Palestina menelepon keluarga mereka di Tepi Barat untuk menyampaikan kabar gembira tentang keputusan pembebasan mereka yang diharapkan terjadi pada Senin mendatang, menurut laporan surat kabar Al-Quds dan video yang beredar.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel dijadwalkan membebaskan 250 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, selain sekitar 1.700 orang yang ditangkap oleh Tel Aviv dari Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.
Perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada pukul 12:00 siang waktu Yerusalem (09:00 GMT) pada hari Jumat, setelah disetujui oleh pemerintah Israel pada dini hari.
Tel Aviv memperkirakan terdapat 48 tahanan Israel di Gaza, di antaranya 20 masih hidup, sementara di penjara-penjara Israel terdapat lebih dari 11.100 tahanan Palestina yang mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, di mana banyak dari mereka telah tewas, menurut laporan-laporan hak asasi manusia dan media Palestina serta Israel.
Waktu Pelaksanaan
Lembaga Penyiaran Israel resmi memperkirakan pada Sabtu malam bahwa pembebasan para tahanan Israel dari Jalur Gaza akan dilakukan pada Senin pagi, dalam rangka pelaksanaan perjanjian yang disepakati antara Tel Aviv dan gerakan Hamas.
Lembaga itu mengutip sumber-sumber yang menyebutkan bahwa militer telah menempatkan unit-unit khusus dalam keadaan siaga di Gaza untuk kemungkinan pembebasan para tahanan Israel sebelum hari Senin.
Pada Jumat, Kementerian Kehakiman Israel mempublikasikan nama-nama 250 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, yang diperkirakan akan dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, dinas keamanan internal Israel (Shabak) mengecualikan 25 orang dari para pemimpin terkemuka dari daftar pembebasan tersebut. Kantor Media Tahanan yang berafiliasi dengan gerakan Hamas membantah adanya kesepakatan resmi terkait daftar nama tersebut.
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Benjamin Netanyahu pada hari Jumat mengunjungi kompleks medis pusat Sheba Tel Hashomer, yang disiapkan untuk menerima para tahanan Israel yang akan dibebaskan berdasarkan perjanjian penghentian perang. Kantor Netanyahu menambahkan bahwa ia mendengarkan penjelasan dari direktur kompleks medis dan tim medis tentang persiapan dan peralatan yang disiapkan untuk menyambut para tahanan.
Sumber: Al Jazeera + Anadolu