Apa Kebenaran Ditemukannya “Chip Mata-mata” di Pakaian yang Baru Saja Tiba di Gaza?
rezaervani.com – 20 Oktober 2025 – Pengguna media sosial di Gaza memperbincangkan unggahan yang memperingatkan tentang apa yang disebut sebagai Chip Mata-mata atau “chip pelacak mikro” yang ditemukan di dalam label baju.
Foto-foto yang dibagikan memperlihatkan sebuah komponen elektronik kecil yang tertanam di kartu label pakaian. Para penyebar klaim itu menyebutnya sebagai “chip mata-mata tersamar” yang dilengkapi mikrofon untuk merekam suara dan mengirimkannya kepada pihak pendudukan Israel, dalam upaya menyusup ke kehidupan sehari-hari warga dan mengumpulkan informasi tentang perlawanan.

Unggahan tersebut dengan cepat berubah menjadi gelombang peringatan massal di berbagai platform, di mana sejumlah halaman lokal berpengaruh turut menyebarkannya dengan kalimat seperti “Waspadalah terhadap pakaian yang dipasangi chip mata-mata.” Beberapa pengguna bahkan menyerukan agar tidak membeli produk pakaian apa pun sampai sumbernya dapat dipastikan.
Tak lama kemudian, muncul pula foto-foto lain yang diyakini menunjukkan label serupa, sehingga semakin memperluas kekhawatiran di kalangan pengguna, yang sebagian menganggap hal ini mungkin merupakan “metode spionase yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang menargetkan penduduk Jalur Gaza.
Pembantahan
Ketika menelusuri foto-foto yang beredar di media sosial, tim Al Jazeera Verify (Al Jazeera Tahqiq) menemukan adanya tulisan jelas pada label yang berbunyi “Potong sebelum dicuci atau dipakai” dalam bahasa Arab dan Inggris. Rincian ini menimbulkan pertanyaan logis: bagaimana mungkin alat mata-mata tersembunyi justru disertai instruksi agar dibuang sebelum dipakai?
Berdasarkan pengamatan itu, tim melakukan analisis digital terhadap foto-foto tersebut menggunakan teknik pencarian balik dan membandingkan dengan model komersial chip serupa. Hasilnya menunjukkan bahwa komponen itu hanyalah kartu identifikasi elektronik (RFID) yang digunakan secara luas dalam industri fesyen dan ritel untuk melacak stok barang di dalam toko serta mencegah pencurian dengan mengaktifkan alarm ketika barang keluar tanpa pembayaran, atau digunakan dalam sistem “pencucian pintar” di beberapa merek ternama.
Teknologi yang dikenal dengan nama Radio Frequency Identification (RFID) ini bekerja dengan gelombang radio jarak pendek yang memungkinkan toko-toko melacak persediaan dan mencegah pencurian. Komponen tersebut tidak memiliki baterai, sirkuit suara, atau elemen komunikasi langsung apa pun.
Perbandingan lebih lanjut menunjukkan bahwa bentuk dan teksturnya identik dengan label keamanan (Security Tags), yaitu potongan plastik yang dipasang pada pakaian di toko dan mengaktifkan sistem alarm jika dikeluarkan tanpa pembayaran.
Menurut situs khusus teknologi RFID, Cykeo RFID, keberadaan label semacam itu di pakaian sangatlah umum — hingga perusahaan-perusahaan sendiri menyediakan panduan rinci tentang cara melepasnya setelah pembelian agar tidak merusak kain.
Dalam dunia fesyen, platform Vogue Business menegaskan bahwa merek-merek besar seperti Prada, Adidas, Nike, dan Mango menggunakan chip RFID di sebagian besar produk mereka untuk tujuan komersial semata, seperti melacak barang, mencegah penipuan, mempermudah proses retur, serta mengelola inventaris secara akurat.
Perlu dicatat bahwa pembicaraan mengenai klaim ini muncul bersamaan dengan laporan dari kanal televisi Israel Channel 15, yang mengutip sumber keamanan bahwa Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), telah menghubungi keluarga para tawanan pada hari pembebasan mereka melalui chip Israel — yaitu panggilan video yang kemudian disaksikan publik.
Menurut kanal tersebut, chip-chip itu ditempatkan oleh tentara Israel di lokasi-lokasi tertentu di Jalur Gaza untuk mengumpulkan informasi tentang tawanan Israel. Namun, chip tersebut baru diaktifkan beberapa jam sebelum proses penyerahan tawanan, dan keluarga para tawanan menerima panggilan telepon melalui perangkat tersebut.
Sumber: Al Jazeera