Qatar Kecam Pelanggaran Israel atas Gencatan Senjata
Berbeda dengan tuduhan Israel bahwa Hamas yang melakukan pelanggaran gencatan Senjata. Negara mediator, termasuk Qatar Kecam Pelanggaran Israel atas Gencatan Senjata dengan Tegas
rezaervani.com – 21 Oktober 2025 – Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dengan tegas mengecam pelanggaran berulang yang dilakukan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata Gaza dalam pidato pembukaannya di Dewan Syura. Ia menggambarkan tindakan Israel sebagai pelanggaran terhadap semua hukum dan norma internasional, sekaligus menyerukan agar komunitas internasional menuntut pertanggungjawaban atas tindakan tersebut.
Qatar menyampaikan kecaman keras terhadap pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata Gaza dalam sesi pembukaan Dewan Syura negara tersebut. Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam perubahan Gaza menjadi “zona tak layak huni” dan menegaskan kembali posisi Doha yang menentang pelanggaran Israel yang terus berlangsung meskipun telah ada perjanjian gencatan senjata pada 10 Oktober.
Pelanggaran Gencatan Senjata dan Wilayah Palestina
Pemimpin Qatar itu menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian integral dari wilayah Palestina dan negara Palestina yang bersatu, menolak segala upaya untuk memisahkannya dari tanah Palestina yang lebih luas. Pernyataannya merujuk pada laporan Kementerian Kesehatan Gaza yang mendokumentasikan sedikitnya 80 korban tewas dan 303 orang terluka akibat tindakan militer Israel sejak gencatan senjata secara teoritis mulai berlaku awal bulan ini.
Kecaman Lebih Luas Terhadap Kebijakan Israel
Sheikh Tamim memperluas kritiknya terhadap kebijakan Israel, termasuk ekspansi permukiman di Tepi Barat dan upaya untuk mengubah karakter kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Ia menyerukan kepada komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kampanye militernya di Gaza dan memastikan perlindungan terhadap warga sipil di wilayah pesisir yang terkepung itu.
Serangan di Doha dan Respons Internasional
Emir tersebut secara khusus menyinggung serangan udara Israel pada bulan September terhadap ibu kota Qatar yang menargetkan anggota delegasi Hamas selama negosiasi gencatan senjata, dan menyebutnya sebagai “terorisme negara” yang melanggar norma-norma diplomatik. Ia mencatat bahwa respons global terhadap serangan tersebut cukup kuat untuk “mengguncang para pelaku” dari apa yang dianggap Qatar sebagai serangan terhadap negara mediator.
Sumber : YeniSafak