Netanyahu: Ancaman Baru Adalah Turki dan Qatar
rezaervani.com – 21 Oktober 2025 – Parlemen Israel yang dibuka kemarin menjadikan Turki dan Qatar sebagai agenda utama. Perdana Menteri Israel yang dituduh melakukan genosida, Binyamin Netanyahu, dalam pidato pembukaannya mengklaim bahwa “ancaman baru telah muncul di kawasan” dan menunjuk Qatar serta Turki sebagai sumber ancaman tersebut. Netanyahu berkata, “Kami berjaga untuk mencegah mereka.” Sementara itu, para pemimpin tiga partai oposisi mengecam Netanyahu yang mereka sebut “tidak memiliki visi”, dengan mengatakan, “Kamulah yang membawa Turki dan Qatar ke Gaza.”
Dalam pidatonya di pembukaan Parlemen Israel (Knesset), Netanyahu secara tersirat menyinggung munculnya “ancaman baru terhadap Israel di Timur Tengah.” Menurut laporan Israel Hayom, Netanyahu berpendapat bahwa tidak semua hal dapat diketahui secara terbuka. Ia berkata, “Ancaman lama di Timur Tengah kini muncul dalam bentuk baru, dan ancaman baru juga bermunculan. Kami berjaga untuk mencegah mereka. Tidak semua hal diketahui, dan memang tidak akan diketahui.”
Sumber-sumber Israel yang dikutip dalam laporan itu menyebut bahwa “ancaman baru” yang dimaksud Netanyahu adalah upaya Turki dan Qatar untuk memperluas pengaruh regional mereka. Disebutkan pula bahwa kedua negara tersebut mendukung Ikhwanul Muslimin dan Hamas, serta memainkan peran sentral dalam menentukan masa depan Gaza dan perkembangan di Suriah.
Dikabarkan pula bahwa ketegangan muncul antara Trump dan Netanyahu terkait peran Turki dan Qatar dalam kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza. Isu ini disebut menjadi salah satu topik yang dibahas Netanyahu dalam pertemuannya dengan menantu Trump, Jared Kushner, dan Utusan Khusus Timur Tengah, Steve Witkoff.
Tuduhan “Kamu Membawa Ankara ke Gaza”
Sidang pembukaan parlemen juga memperlihatkan sentimen anti-Turki dalam kubu oposisi Israel.
Ketua partai oposisi utama “Yesh Atid” (Ada Masa Depan), Yair Lapid, dalam unggahannya di platform X, menuduh pemerintah Israel sebagai “gagal” dan “tanpa visi,” sambil mengatakan, “Kamu telah membawa sekutu ideologis Ikhwanul Muslimin, Turki dan Qatar, ke Gaza.”
Ketua Partai Demokrat, Yair Golan, dalam pidatonya di parlemen mengatakan, “Alih-alih membuat kesepakatan dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kita malah membuat perjanjian dengan dua negara, Turki dan Qatar, yang telah dan terus mendukung Hamas.”
Sementara itu, pemimpin Partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, menegaskan, “Pemerintahan yang akan dibentuk harus berfokus pada sisi sipil. Kita tidak bisa mempercayakan keamanan kita kepada tentara dari negara lain seperti Turki dan Qatar.”
Sumber : YeniSafak