Ekstrimis Israel Blokir Truk Bantuan Menuju Gaza di Penyeberangan Kissufim
Tidak henti-hentinya halangan dan kendala diberikan oleh pihak Israel terhadap bantuan yang akan masuk ke Gaza. Kali ini Ekstrimis Israel Blokir Truk Bantuan yang sedang menuju ke Gaza lewat Penyeberangan Kissufim
rezaervani.com – 24 Oktober 2025 – Sebuah kelompok ekstremis Israel menghalangi truk-truk bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza di penyeberangan al-Karara, yang dikenal di Israel sebagai Kissufim, demikian dilaporkan Kanal 14 Israel pada hari Jumat.
Penyeberangan tersebut merupakan salah satu dari delapan titik yang menghubungkan Gaza dengan Israel, terletak di bagian timur wilayah tersebut antara Khan Younis dan Deir al-Balah.
Menurut laporan itu, ratusan aktivis dari gerakan sayap kanan ekstrem Tsav 9 berkumpul di Kissufim untuk memblokir truk-truk bantuan.
Gerakan Tsav 9, yang dibentuk selama serangan militer Israel baru-baru ini, telah berulang kali memblokir jalan menuju penyeberangan, menggelar protes di sekitarnya, dan dalam beberapa kasus, menjarah atau merusak kiriman bantuan.
Pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya sempat memberlakukan sanksi terhadap Tsav 9 tahun lalu karena aktivitas-aktivitas tersebut, namun pemerintahan saat ini mencabut sanksi itu pada awal tahun ini.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh Kanal 14, kelompok tersebut mengklaim bahwa “truk yang mencapai Hamas harus dihentikan,” dan menuduh kelompok Palestina itu “melanggar gencatan senjata,” yang mengacu pada perjanjian gencatan senjata Gaza yang dimediasi di bawah rencana Presiden Donald Trump, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.
Tahap pertama dari rencana gencatan senjata 20 poin Trump untuk Gaza dicapai pada 10 Oktober.
Tahap pertama tersebut mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan atas tahanan Palestina, serta rencana pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 68.300 orang dan melukai lebih dari 170.300 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sumber: TRT World & Agencies