Serangan Israel yang Intens di Rafah, Gaza, dan Khan Younis Mengancam Runtuhnya Gencatan Senjata
Israel kembali menunjukkan karakter ingkar janjinya hari ini. Serangan Israel Intens di Rafah, Gaza dan Khan Younis ancam batalnya Gencatan Senjata Gaza
rezaervani.com – 29 Oktober 2025 – Kapal perang dan tank Israel terus mengebom pantai dan daerah al-Mawasi di Kota Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza, sementara serangan udara kembali dilancarkan di berbagai wilayah di Kota Gaza dan Khan Younis, dalam pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata.
Sumber di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 41 warga Palestina — termasuk 17 anak-anak — gugur syahid dan sedikitnya 50 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di sejumlah wilayah di Jalur Gaza.
Kompleks Medis Nasser mengumumkan gugurnya seorang anak dalam serangan yang menargetkan sebuah apartemen di lingkungan al-Amal, barat laut Khan Younis. Sementara tiga orang lainnya — termasuk seorang anak perempuan — gugur dalam serangan terhadap sebuah rumah di daerah al-Yarmouk di pusat Kota Gaza, sebelum tim pertahanan sipil mengumumkan berhasil mengevakuasi empat jenazah lainnya dari bawah reruntuhan rumah milik keluarga al-Banna di lingkungan as-Sabra.
Saksi mata mengatakan bahwa tim penyelamat menghadapi kesulitan besar dalam mengevakuasi korban yang hilang karena serangan masih berlanjut dan pesawat tempur Israel terus terbang di langit Gaza.
Peringatan kepada Hamas
Di pihak Israel, saluran televisi ke-12 mengutip seorang pejabat tinggi yang mengatakan bahwa serangan di Gaza tidak bertujuan menggagalkan gencatan senjata, melainkan untuk menjamin pelaksanaannya, seraya menambahkan bahwa gerakan Hamas harus takut terhadap kemungkinan kembalinya perang.
Saluran tersebut juga mengungkapkan bahwa para penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar menghindari reaksi berlebihan yang dapat memicu runtuhnya gencatan senjata, sekaligus menyarankan agar Washington mengeluarkan peringatan yang lebih keras kepada Hamas.
Sebaliknya, Turki dengan tegas mengutuk serangan-serangan terbaru Israel dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata yang berlaku antara Hamas dan Tel Aviv.”
Di tengah perkembangan ini, Brigade al-Qassam mengumumkan penundaan penyerahan jenazah seorang tentara Israel yang sebelumnya ditemukan di sebuah terowongan di Khan Younis. Brigade tersebut menyatakan bahwa pelanggaran-pelanggaran Israel menghambat operasi pencarian, penggalian, dan evakuasi jenazah, serta memperingatkan bahwa setiap eskalasi baru akan menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam penyerahan jenazah-jenazah tentara Israel.
Dalam pernyataan yang mencolok, Wakil Presiden Amerika Serikat J.D. Vance mengatakan bahwa Amerika Serikat mengharapkan adanya tanggapan dari Israel setelah serangan yang menargetkan seorang tentara Israel di dalam Gaza, namun ia menegaskan bahwa gencatan senjata sejauh ini masih bertahan.
Dengan berlanjutnya serangan dan meningkatnya jumlah korban, warga Gaza khawatir malam ini akan menjadi awal runtuhnya gencatan senjata dan kembalinya perang ke garis depan sekali lagi.
Sumber: Al Jazeera