Pakistan Izinkan Ribuan Warga Afghanistan yang Tertahan untuk Kembali ke Tanah Air
Setelah perjanjian gencatan senjata ditandatangani di Doha, Qatar – Pakistan Izinkan Warga Afghanistan yang sebelumnya tertahan di perbatasan untuk kembali ke Afghanistan
rezaervani.com – 2 November 2025 – Otoritas Pakistan pada Sabtu ini membuka sebagian akses perbatasan dengan Afghanistan, bersamaan dengan tercapainya kesepakatan antara kedua negara untuk melanjutkan gencatan senjata sesuai Perjanjian Doha.
Pihak berwenang Pakistan mengizinkan sekitar 4.000 warga Afghanistan yang tertahan di pos perbatasan Torkham untuk menyeberang dan kembali ke Afghanistan. Namun, perlintasan tersebut tetap ditutup bagi penumpang lainnya serta truk pengangkut barang.

Penutupan perbatasan Torkham dilakukan sejak 11 Oktober lalu, setelah ketegangan meningkat antara Pakistan dan Afghanistan hingga memicu baku tembak di sepanjang garis perbatasan.
Langkah pembukaan terbatas ini terjadi setelah pernyataan bersama Qatar dan Turki, yang mengumumkan bahwa delegasi perunding Pakistan dan Afghanistan berhasil mencapai kesepahaman untuk melanjutkan gencatan senjata yang telah dikukuhkan dalam perjanjian yang ditandatangani di Doha pada 19 Oktober lalu.
Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa kedua negara sepakat untuk melanjutkan dialog pada Kamis mendatang, serta membentuk mekanisme pemantauan dan verifikasi guna menjamin terpeliharanya perdamaian di sepanjang perbatasan.
Pakistan dan Afghanistan baru saja mengalami bentrokan militer paling serius sejak Taliban berkuasa di Kabul pada tahun 2021. Pertempuran itu meletus setelah Pakistan melancarkan serangan udara di wilayah Afghanistan, dengan alasan menargetkan kelompok Taliban Pakistan (TTP) yang diyakini berada di dalam wilayah Afghanistan dan bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Pakistan.
Pemerintah Kabul mengecam keras serangan udara tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional, dan membantah telah memberikan perlindungan kepada kelompok itu.
Perbatasan antara kedua negara membentang lebih dari 2.600 kilometer, dan selama ini sering menjadi sumber ketegangan, dengan bentrok-bentrok kecil yang berulang serta saling tuding soal tempat persembunyian kelompok bersenjata.
Sumber: Al Jazeera + Kantor Berita