UNRWA: Lebih dari 75.000 Warga Palestina Berlindung di 100 Gedung PBB di Gaza
Bangunan tempat tinggal yang hancur di Gaza memaksa lebih dari 75.000 Warga Palestina Berlindung di 100 Gedung PBB yang ada di Gaza. Demikian dilaporkan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)
rezaervani.com – 5 November 2025 – Badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan sebagian besar gedung yang menampung para pengungsi kini padat sesak dan mengalami kerusakan akibat serangan Israel.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan pada Selasa bahwa lebih dari 75.000 warga Palestina yang terlantar kini berlindung di 100 gedung milik badan tersebut di Jalur Gaza, banyak di antaranya telah rusak akibat serangan Israel di wilayah itu.
“Di Gaza, hampir 75.000 orang yang terlantar berlindung di lebih dari 100 bangunan UNRWA — banyak di antaranya rusak dan penuh sesak,” demikian pernyataan badan tersebut di platform X.
UNRWA menegaskan bahwa tim-timnya bekerja “tanpa lelah untuk menjaga agar tempat penampungan tetap aman dan bermartabat, menyediakan air, sanitasi, pengumpulan sampah, serta dukungan kebersihan setiap hari.”
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sekitar dua juta dari total 2,4 juta penduduk wilayah itu telah mengungsi selama dua tahun terakhir akibat perang genosida yang dilancarkan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Hampir 288.000 keluarga Palestina kini kehilangan tempat tinggal, sementara para pengungsi sipil berjuang bertahan hidup di wilayah-wilayah kecil yang padat dan kekurangan kebutuhan dasar, tambah kantor tersebut.
Fase pertama gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 10 Oktober berdasarkan rencana 20 poin yang digagas Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68.800 orang dan melukai lebih dari 170.600 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sumber : TRT World