Nabi dalam Pengasuhan Abdul Muthalib (1)



الباب الثاني في كفالة عبد المطلب للنبي كفالة عبد المطلب رسول الله صلى الله عليه وسلم ومعرفته بشأنه

Pemeliharaan Abdul Muthalib terhadap Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan Pengetahuannya tentang Kedudukannya (Bagian Pertama)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel tentang Nabi dalam Pengasuhan Abdul Muthalib ini masuk dalam Kategori Sirah Nabawiyah

لما توفيت آمنة أم رسول الله صلى الله عليه وسلم ضمه إليه جده عبد المطلب ورق عليه رقة لم يرقها على ولده .

Ketika Aminah, ibu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam wafat, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Ia mencintai dan menyayanginya dengan kasih sayang yang tidak pernah ia berikan kepada anak-anaknya sendiri.

قال ابن إسحاق : حدثني العباس بن عبد الله بن معبد عن بعض أهله قال : كان يوضع لعبد المطلب فراش في ظل الكعبة وكان لا يجلس عليه أحد من بنيه إجلالا له ، وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأتي حتى يجلس عليه فيذهب أعمامه يؤخرونه فيقول جده : دعوا ابني .

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari al-Abbas bin Abdullah bin Ma‘bad, dari sebagian keluarganya, ia berkata: “Abdul Muthalib memiliki tempat duduk khusus di bawah naungan Ka‘bah, tidak ada seorang pun dari anak-anaknya yang berani duduk di atasnya karena penghormatan kepadanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang saat itu masih kecil, sering datang lalu duduk di atasnya. Maka paman-pamannya berusaha menariknya turun, namun Abdul Muthalib berkata: ‘Biarkan cucuku duduk di situ.’”

فيمسح ظهره ويقول : إن لابني هذا لشأنا .

Abdul Muthalib mengusap punggung Nabi kecil itu sambil berkata: “Sesungguhnya cucuku ini kelak akan memiliki kedudukan yang agung.”

وروى أبو نعيم عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما مثله . وزاد : دعوا ابني يجلس فإنه يحس من نفسه بشيء ، وأرجو أن يبلغ من الشرف ما لم يبلغه عربي قبله ولا بعده .

Abu Nu‘aim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma kisah serupa. Ia menambahkan: “Biarkan cucuku duduk di situ, karena ia merasakan sesuatu pada dirinya. Aku berharap ia akan mencapai kemuliaan yang tidak pernah dicapai seorang Arab pun sebelum maupun sesudahnya.”

وروى ابن سعد وابن عساكر عن الزهري ومجاهد ونافع وابن جبير قالوا : كان النبي صلى الله عليه وسلم يجلس على فراش جده فيذهب أعمامه ليؤخروه فيقول عبد المطلب : دعوا ابني ليؤنس ملكا .

Ibnu Sa‘d dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari al-Zuhri, Mujahid, Nafi‘, dan Ibnu Jubair bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa duduk di atas tempat duduk khusus milik kakeknya. Pamannya hendak menariknya, namun Abdul Muthalib berkata: “Biarkan cucuku duduk, agar ia ditemani oleh seorang malaikat.”

وقال قوم من بني مدلج لعبد المطلب : احتفظ به فإنا لم نر قدما أشبه بالقدم التي في المقام منه .

Sekelompok orang dari Bani Mudlij berkata kepada Abdul Muthalib: “Jagalah baik-baik cucumu ini, karena kami tidak pernah melihat telapak kaki yang lebih mirip dengan telapak kaki yang terdapat di Maqam Ibrahim daripada telapak kakinya.”

وقال عبد المطلب لأم أيمن : يا بركة احتفظي به لا تغفلي عنه فإن أهل الكتاب يزعمون أنه نبي هذه الأمة .

Abdul Muthalib juga berkata kepada Ummu Aiman: “Wahai Barakah, jagalah dia baik-baik dan jangan lalai darinya. Sesungguhnya ahli kitab mengklaim bahwa ia adalah nabi bagi umat ini.”

وروى المحاملي عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما قال : سمعت أبي يقول : كان لعبد المطلب مفرش في الحجر لا يجلس عليه غيره وكان حرب بن أمية فمن دونه يجلسون حوله دون المفرش ، فجاء رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما وهو غلام لم يبلغ الحلم فجلس على المفرش فجذبه رجل فبكى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال عبد المطلب- وذلك بعد ما كف بصره : ما لابني يبكي ؟ قالوا له : أراد أن يجلس على المفرش فمنعوه . دعوا ابني يجلس عليه فإنه يحس من نفسه بشرف وأرجو أن يبلغ من الشرف ما لم يبلغه عربي قبله ولا بعده .

Al-Muhamili meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Aku mendengar ayahku berkata: “Abdul Muthalib memiliki tempat duduk khusus di Hijr (dekat Ka‘bah) yang tidak ada seorang pun berani duduk di atasnya. Harb bin Umayyah dan orang-orang lainnya duduk di sekitarnya, namun tidak di atas tempat duduk itu. Suatu hari, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang masih kecil dan belum baligh datang dan duduk di atasnya. Seorang laki-laki menariknya hingga beliau menangis. Lalu Abdul Muthalib, yang saat itu sudah buta, bertanya: ‘Mengapa cucuku menangis?’ Mereka menjawab: ‘Ia ingin duduk di atas tempat duduk khusus itu, tetapi mereka melarangnya.’ Maka Abdul Muthalib berkata: ‘Biarkan cucuku duduk di situ, sesungguhnya ia merasakan kemuliaan pada dirinya. Aku berharap ia akan mencapai derajat kemuliaan yang tidak pernah dicapai seorang Arab pun sebelum maupun sesudahnya.’”

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Mausu-ah Sirah Nabawiyah

Abdul Muthalib memelihara Nabi Muhammad | Sirah Nabawiyah | Kakek Nabi | Aminah wafat | Masa kecil Nabi | Kehormatan Abdul Muthalib kepada Rasulullah



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.