العمل بالقرآن والحديث
Beramal dengan Al-Quran dan Hadits
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Khudz Aqidatak : Beramal dengan Al-Quran dan Hadits adalah Bagian dari Kategori Aqidah
س 1 – لماذا أنزل الله القرآن؟
1. Mengapa Allah menurunkan Al-Quran?
ج 1 – أنزل الله القرآن للعمل به، قال تعالى:
1. Allah menurunkan Al-Quran untuk diamalkan. Allah Ta’ala berfirman:
﴿اتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ﴾ (سورة الأعراف)
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” (Surah Al-A’raf)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
اقرؤوا القرآن واعملوا به، ولا تأكلوا به
“Bacalah Al-Quran dan amalkanlah isinya, janganlah kamu memakannya (menjadikannya alat mencari dunia).” (Shahih HR. Ahmad)
س 2 – ما حكم العمل بالحديث الصحيح؟
2. Apa hukum beramal dengan hadits yang shahih?
ج 2 – العمل بالحديث الصحيح واجب، لقوله تعالى:
2. Beramal dengan hadits shahih adalah wajib, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
﴿وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا﴾ (سورة الحشر)
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Surah Al-Hasyr)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين، تمسكوا بها
“Wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk, peganglah ia erat-erat.” (Shahih HR. Ahmad)
س 3 – هل نستغني بالقرآن عن الحديث؟
3. Apakah kita cukup dengan Al-Quran tanpa hadits?
ج 3 – لا نستغني بالقرآن عن الحديث، قال الله تعالى:
3. Kita tidak bisa meninggalkan hadits dengan alasan cukup Al-Quran saja. Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ﴾ (سورة النحل)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) agar engkau menjelaskan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka.” (Surah An-Nahl)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه
“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Quran dan yang semisal dengannya bersamanya.” (Shahih HR. Abu Dawud dan lainnya)
س 4 – هل نقدم قولا على قول الله ورسوله؟
4. Apakah kita boleh mendahulukan ucapan selain daripada ucapan Allah dan Rasul-Nya?
ج 4 – لا نقدم قولا على قول الله ورسوله، لقوله تعالى:
4. Tidak boleh mendahulukan ucapan selain daripada ucapan Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ﴾ (سورة الحجرات)
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya.” (Surah Al-Hujurat)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.” (Shahih HR. Ath-Thabrani)
س 5 – ماذا نفعل إذا اختلفنا؟
5. Apa yang kita lakukan jika kita berselisih?
ج 5 – نعود إلى الكتاب والسنة الصحيحة، قال الله تعالى:
5. Kita kembali kepada Al-Quran dan sunnah yang shahih. Allah Ta’ala berfirman:
﴿فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا﴾ (سورة النساء)
“Jika kamu berselisih dalam sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (Surah An-Nisa)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين تمسكوا بها
“Wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk, peganglah ia erat-erat.” (Shahih HR. Ahmad)
س 6 – كيف نحب الله ورسوله؟
6. Bagaimana cara mencintai Allah dan Rasul-Nya?
ج 6 – أحبها بطاعتهما، واتباع أوامرهما، قال تعالى:
6. Mencintai Allah dan Rasul-Nya dilakukan dengan taat kepada keduanya dan mengikuti perintah-perintah keduanya. Allah Ta’ala berfirman:
﴿قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ﴾ (سورة آل عمران)
“Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Ali Imran)
وقال ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku lebih ia cintai daripada ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia.” (Muttafaq ‘alaih)
س 7 – هل نترك العمل ونتكل على القدر؟
7. Apakah kita meninggalkan amal dan hanya bersandar pada takdir?
ج 7 – لا نترك العمل لقوله تعالى:
7. Kita tidak meninggalkan amal, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
﴿فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى﴾ (سورة الليل)
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.” (Surah Al-Lail)
وَقوله ﷺ:
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
اعملوا فكل ميسر لما خلق له
“Beramallah, karena setiap orang akan dimudahkan sesuai dengan apa yang ia diciptakan untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Leave a Reply