أولا : التعريف بعلم الفقه
Definisi Ilmu Fiqh (2) : Secara Bahasa dan Isthilah
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
w
والفقه لغة : الفهم
Fiqh secara bahasa berarti : Pemahaman
واصطلاحا : العلم بالأحكام الشرعية العملية المكتسب من أدلتها التفصيلية
Secara Isthilah Fiqh berarti : Sebuah ilmu tentang hukum-hukum syari’ah amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci
فخرج العلم بالأحكام اللّغيوة و العقلية فلا يسمى فقهًا : لأنّها ليست شرعية. وكذا العلم بالأحكام الشرعية الاعتقادية, فلا يسمى فقهًا: لأنها ليست عملية
Dikecualikan karenanya ilmu yang terkait hukum-hukum lughawiyah dan aqliyah. Tidaklah ilmu tersebut disebut fiqh, karena bukan merupakan ilmu terkait hukum syari’ah. Demikian pula ilmu terkait hukum-hukum syar’iyah al i’tiqadiyah (aqidah – pent), tidaklah disebut fiqh dikarenakan bukan terkait dengan amaliyah.
إذا المراد بالعملية ما يتعلق بكيفية العمل, ككيفية الوضوء والصّلاة
Adapun yang dimaksud dengan amaliyah adalah apa-apa yang terkait dengan tata cara amal, seperti bagaimana tata cara wudhu dan sholat
و “المكتسب” صفة للعلم, إذ إنّ الفقه علم مكتسب من الأدلة التفصيلية, وبهذا يخرج علم المقلَدِ الحاصل له من قول المجتهد لا من الأدلة.
Yang dimaksud “Al Muktasib” adalah sifat bagi ilmu tersebut. Fiqh adalah ilmu yang diperoleh (muktasibun) dari dalil-dalil yang terperinci. Dengan demikian, tidak termasuk dalam definisi tersebut ilmu yang diperoleh secara dengan taklid kepada perkataan para mujtahid, bukan dari dalil.
ومن خلال التعريف يتضح أنّ موضوع علم الفقه هو : أفعال المكلفين لا ذواتهم, و لا أفعال غيرهم
Dari penjelasan definisi tersebut menjadi jelas bahwa pokok bahasan ilmu fiqh adalah : pekerjaan/tindakan para mukalif (orang-orang yang dibebani kewajiban) bukan dzatnya, juga bukan pekerjaan/tindakan selainnya.
Bersambung in sya Allah
Leave a Reply