Apakah Injil Asli Masih Ada Saat Ini ? (3)

هل الإنجيل المكتوب بالآرامية موجود اليوم ؟

Apakah Injil Asli yang Ditulis dalam Bahasa Aramiyah Masih Ada Saat ini ? (3)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Apakah Injil Asli Masih Ada Saat Ini ? Dan dalam Bahasa apakah Injil Asli tersebut ditulis. Silahkan simak serial artikel berikut ini hingga tuntas. Masuk dalam kategori Aqidah

قول الطاهر ابن عاشور في تفسير سورة مريم الآية/٣٠ :

Thahir bin Asyur berkata dalam tafsir Surat Maryam ayat 30 :

والكتاب : الشريعة التي من شأنها أن تكتب لئلا يقع فيها تغيير . فإطلاق الكتاب على شريعة عيسى كإطلاق الكتاب على القرآن . ” التحرير والتنوير ” ( ٨ / ٤٧٠ ) .

Yang dimaksud dengan al Kitab adalah : Asy Syari’at yang dapat ditulis untuk mencegahnya dari perubahan. Penyebutan Al Kitab untuk Syariat Nabi ‘Isa alaihi salam sama seperti penyebutan Al Kitab untuk Al Quran (At Tahrir wa at Tanwir 8 / 470)

والنصارى كذلك لا يؤمنون أن ثمة كتابا كتبه المسيح أو أحد تلامذته في عهده ، ثم فُقِدَ بعد ذلك .

Orang-orang Nashrani juga tidak mengimani adanya kitab yang ditulis oleh Al Masih atau salah satu muridnya kemudian setelah itu hilang.

Apakah Injil Asli Masih Ada Saat Ini ? Apakah 4 Injil yang Ada Saat Ini adalah Injil yang Asli ?

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية – رحمه الله – :

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahuLlah mengatakan :

وأما الإنجيل الذي بأيديهم فهم معترفون بأنه لم يكتبه المسيح عليه السلام ، ولا أملاه على من كتبه ، وإنما أملوه بعد رفع المسيح . ” الجواب الصحيح ” ( ١ / ٤٩١ ) .

Dan mengenai Injil yang berada di tangan mereka, mereka mengakui bahwa Isa alaihis salam tidak menulisnya dan tidak mendiktekannya pada siapa pun yang menulisnya, tetapi mereka menuliskannya setelah Isa alaihis salam diangkat (ke langit).

وهذا فرق ظاهر بين الوحي الذي أنزل على موسى والوحي الذي أنزل على عيسى ، فقد جاء في القرآن الكريم ما يدل على كتابة الأول في قوله تعالى :

Ini adalah perbedaan yang jelas antara wahyu yang diturunkan kepada Musa dan wahyu yang diturunkan kepada Isa, karena dalam Al-Quran terdapat petunjuk tentang penulisan yang pertama dalam firman-Nya :

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً وَتَفْصِيلاً لِّكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُواْ بِأَحْسَنِهَا سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ – الأعراف/١٤٥ .

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik. (Surah Al A’raf ayat 145)

وإن كان يبدو من كلام بعض علماء المسلمين أن الإنجيل الحقيقي كان مدونا ومكتوبا في عهد المسيح عليه السلام ، تجد ذلك في كلام ابن حزم في ” الفِصَل ” ، وابن تيمية في ” الجواب الصحيح ” .

Meskipun yang tampak pada sebagian ucapan para ulama kaum muslimin bahwa Injil yang benar/asli telah ditulis dan dibukukan pada zaman Nabi Isa Almasih alaihissalam. Anda dapat menemukan itu dalam perkataan Ibnu Hazm dalam “Al-Fishal” dan Ibnu Taimiyah dalam “Al-Jawab Al-Sahih”.

وكذلك جاء في ” الإنجيل ” إطلاق هذا اللفظ على ما أوحاه الله إلى المسيح ، حيث جاء في (إنجيل مرقص ٨ / ٣٥) : ” ومن أهلك نفسه من أجلي ومن أجل الإنجيل يخلصها ” .

Demikian pula disebutkan di dalam ‘Injil’ bahwa kata ini (Injil) yang dimaksud adalah apa yang Allah wahyukan kepada Isa Al masih. Seperti tersebut dalam Injil Markus, 8/35, “Siapa yang membinasakan dirinya demiku dan demi Injil yang memerdekakannya.”

أما الأناجيل الموجودة اليوم ، فليست هي الإنجيل الحقيقي ، ولكن لا ينكر احتواؤها على كثير من الإنجيل الذي أوحاه الله سبحانه إلى المسيح .

Adapun Injil yang ada sekarang bukanlah Injil sebenarnya, akan tetapi tidak diingkari bahwa di dalamnya terkandung Injil yang Allah Ta’ala wahyukan kepada Isa Almasih.

قال ابن تيمية – رحمه الله –
هذه المقالات الأربعة التي يسمونها الإنجيل ، وقد يسمون كل واحد منهم إنجيلا إنما كتبها هؤلاء بعد أن رفع المسيح ، فلم يذكروا فيها أنها كلام الله ، ولا أن المسيح بلغها عن الله ، بل نقلوا فيها أشياء من كلام المسيح ، وأشياء من أفعاله ومعجزاته ، 

Ibnu Taimiyah mengatakan :

Empat kumpulan tulisan tersebutlah yang mereka namakan Injil. Setiap satu kumpulan mereka namakan pula sebagai Injil, akan tetapi kesemuanya dituliskan setelah Al Masih diangkat ke langit. Mereka tidak menyebutnya sebagai Kalamullah, juga tidak mengatakan bahwa Al Masih menyampaikannya dari Allah, akan tetapi kita katakan di dalamnya terdapat perkataan-perkataan Isa Al Masih alaihi salam, termasuk pula kutipan / kisah tentang perbuatan Isa al Masih dan Mu’jizatnya.

وذكروا أنهم لم ينقلوا كل ما سمعوه منه ورأوه ، فكانت من جنس ما يرويه أهل الحديث والسير والمغازي عن النبي صلى الله عليه وسلم من أقواله وأفعاله التي ليست قرآنا ، فالأناجيل التي بأيديهم شبه كتاب السيرة وكتب الحديث أو مثل هذه الكتب ، وإن كان غالبها صحيحاً . ” الجواب الصحيح ” ( ٢ / ١٤ ) 

Mereka mengatakan bahwa mereka tidak menukil atau mencantumkan seluruh yang mereka dengar dan mereka lihat dari Isa alaihi salam. Bentuk itu sama seperti apa yang diriwayatkan oleh ahli Hadits tentang Sejarah dan Peperangan dari Nabi shalallahu alaihi wa salam yang merupakan perkataan beliau shalallahu alaihi wa salam yang bukan merupakan Al Quran. Maka Injil lebih seperti kitab Sejarah atau kitab Hadits atau yang semisal dengan kitab tersebut, meskipun kebanyakan dari isinya adalah shahih. (Al Jawab As Shahih 2 / 14)

Kesimpulan :

1. Nabi ‘Isa alaihi salam tidak hanya berbicara dalam Bahasa Aramiyah, tapi juga bahasa lain, termasuk Ibrani dan Yunani
2. Tidak ada bukti otentik bahwa Injil telah dibukukan pada zaman Nabi ‘Isa alaihi salam.
3. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa Injil yang Asli sudah ditulis pada zaman Nabi ‘Isa alaihi salam, akan tetapi Injil yang ada saat ini bukanlah injil yang asli, meskipun di dalamnya terdapat kutipan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam
4. Injil yang empat (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) ditulis setelah Nabi Isa diangkat ke langit, bentuknya lebih seperti kitab Sejarah atau kitab Hadits, bukan KalamuLlah seperti Al Quranul Karim

Allahu Ta’ala ‘A’lam