موسوعة اليهود واليهودية والصهيونية
Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme (10) : Kerangka Teoritis
للدكتور عبد الوهاب المسيري
Dr. Abdul Wahab Al Masiri
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Kategori Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme kami buat khusus untuk seluruh terjemahan kitab ini in sya Allah
[المجلد الأول: الإطار النظرى]
[Jilid Pertama: Kerangka Teoritis]
[الجزء الأول: إشكاليات نظرية]
[Bagian Pertama: Permasalahan Teoretis]
[الباب الأول: مقدمة]
[Bab Pertama: Pendahuluan]
بعض مواطن القصور فى الخطاب التحليلى العربى
Beberapa Kelemahan dalam Wacana Analitis Arab
قد يكون من المفيد أن نبيِّن بعض مواطن القصور الأساسية في الخطاب التحليلي العربي والغربي في حقل الدراسات اليهودية والصهيونية.
Akan sangat bermanfaat untuk menunjukkan beberapa kelemahan mendasar dalam wacana analitis Arab dan Barat di bidang studi tentang Yahudi dan Zionisme.
ولنبدأ أولاً باستبعاد بعض أشكال الخطاب من دائرة الخطاب التحليلي والتفسيري مثل الخطاب العملي (بشقيه التعبوي ـ الدعائي والقانوني) والخطاب الأخلاقي:
Mari kita mulai dengan mengecualikan beberapa bentuk wacana dari lingkup wacana analitis dan interpretatif, seperti wacana praktis (dengan dua aspeknya: agitasi-propaganda dan hukum) serta wacana moral:
١ ـ الخطاب العملي: هو خطاب له أهداف عملية مثل تعبئة الجماهير أو الرأي العام، وهو لا يُعنَى كثيراً بقضية التفسير. ونحن نُقسِّم الخطاب العملي إلى قسمين: الخطاب العملي التعبوي والخطاب العملي القانوني.
1. Wacana Praktis:
Wacana ini bertujuan praktis, seperti memobilisasi massa atau opini publik, dan tidak terlalu peduli pada aspek interpretasi. Kami membagi wacana praktis menjadi dua bagian: wacana praktis agitasi dan wacana praktis hukum.
أ) الخطاب العملي التعبوي: هو الخطاب الدعائي المحض الذي يتوجه، على سبيل المثال، إلى الرأي العام العالمي فيُوضِّح له أن “إسرائيل دولة معتدية” وأن “اللاجئين الفلسطينيين سُبة في جبين البشرية”، وأن “المستوطنين الصهاينة يستولون على الأراضي الفلسطينية دون وجه حق” وأنهم “عنصريون يعذبون النساء والأطفال”، وهكذا. ويمكن أن يتوجه الخطاب الدعائي نحو الداخل ليصبح خطاباً تعبوياً يهدف إلى تعبئة الجماهير ضد العدو الصهيوني وضد المؤامرة المستمرة (أو العكس الآن، إذ يمكن أن يقوم الخطاب التعبوي بالتبشير بالسلام) . وغني عن القول أن مثل هذا الخطاب لا يفيد كثيراً في فَهْم ما يجري حولنا، فهو لا يكترث به أساساً. ونحن لا نقف ضد الدعاية أو التعبئة ولكن الهام أن نعرف أنهما أمران مختلفان عن التفسير.
a) Wacana Praktis Agitasi:
Ini adalah wacana propaganda murni yang ditujukan, misalnya, kepada opini publik internasional untuk menjelaskan bahwa “Israel adalah negara agresor,” bahwa “pengungsi Palestina adalah aib bagi kemanusiaan,” bahwa “pemukim Zionis secara ilegal merampas tanah Palestina,” dan bahwa mereka adalah “rasis yang menyiksa perempuan dan anak-anak,” dan seterusnya. Wacana ini juga dapat ditujukan ke dalam, menjadi wacana agitasi yang bertujuan memobilisasi massa melawan musuh Zionis dan konspirasi yang terus berlanjut (atau, saat ini, sebaliknya, wacana tersebut dapat mempromosikan perdamaian). Tidak diragukan bahwa wacana semacam ini tidak banyak membantu dalam memahami apa yang terjadi di sekitar kita, karena tidak dirancang untuk tujuan itu. Kami tidak menentang propaganda atau agitasi, tetapi penting untuk memahami bahwa keduanya berbeda dari proses interpretasi.
ب) الخطاب العملي القانوني: ويمكن للخطاب العملي أن يكون قانونياً وتصبح القضية هي المرافعة لتوضيح الحق العربي والأساس القانوني له. والشكل الأساسي الذي يأخذه هذا الخطاب هو مراكمة قرارات هيئة الأمم المتحدة الواحد تلو الآخر في مجلدات ضخمة تُطبَع بعناية فائقة وتُوزَع على الهيئات والدول والمنظمات الدولية المعنية. ومثل هذا الخطاب لا يُعنَى كثيراً بتفسير أسباب الصراع أو بنيته أو طرق حله أو تصعيده أو إدارته. ولا شك في أن معرفة الإطار القانوني للصراع أمر مهم للغاية ولكنه يختلف تماماً عن عملية التفسير التي تنطوي على جهد أكثر تركيباً من مراكمة القوانين.
b) Wacana Praktis Hukum:
Wacana praktis juga dapat berbentuk hukum, di mana fokusnya adalah membela hak Arab dan dasar hukumnya. Bentuk utama wacana ini adalah pengumpulan resolusi-resolusi PBB dalam volume besar yang dicetak dengan sangat teliti dan didistribusikan ke lembaga, negara, dan organisasi internasional terkait. Namun, wacana semacam ini tidak terlalu peduli pada interpretasi penyebab konflik, strukturnya, atau cara-cara untuk menyelesaikan, memperuncing, atau mengelolanya. Tidak diragukan bahwa memahami kerangka hukum konflik adalah hal yang sangat penting, tetapi ini sangat berbeda dari proses interpretasi, yang membutuhkan upaya lebih kompleks daripada sekadar mengumpulkan undang-undang.
ومن الأشكال الأخرى للخطاب القانوني ما يُنشر من دراسات تحت شعار “من فمك ندينك يا إسرائيل”. وهذه الدراسات تتكون عادةً من اقتباسات من كتابات بعض المؤلفين الإسرائيليين ومن أعضاء الجماعات اليهودية ينتقدون فيها اليهودية وأعضاء الجماعات اليهودية وإسرائيل. وتوضع الاقتباسات التي لا يربطها رابط، جنباً إلى جنب ثم تُقدَّم باعتبارها أدلة دامغة في المرافعة التي لا تنتهي ضد الصهيونية وإسرائيل وكل اليهود!
Bentuk lain dari wacana hukum adalah studi yang diterbitkan di bawah slogan “Dari mulutmu sendiri kami menghukummu, wahai Israel.” Studi semacam ini biasanya terdiri dari kutipan-kutipan dari tulisan para penulis Israel atau anggota komunitas Yahudi yang mengkritik Yahudi, anggota komunitas Yahudi, atau Israel. Kutipan-kutipan yang tidak memiliki keterkaitan ditempatkan bersebelahan, lalu disajikan sebagai bukti kuat dalam pembelaan tanpa akhir melawan Zionisme, Israel, dan semua orang Yahudi.
٢ ـ الخطاب الأخلاقي: وهو الخطاب الذي يَصدُر عن قيم أخلاقية إنسانية ويحاول أن يحض على وضعها موضع التطبيق. ويمكن القول بأن ثمة نقط تشابه أساسية بين الخطابين الدعائي التعبوي والعملي القانوني من جهة والخطاب الأخلاقي من جهة أخرى، فجميعها ذات تَوجُه عملي غير تفسيري. فمقولات أخلاقية مثل الاعتدال والتسامح والإنصاف والخير ليست مقولات تحليلية أو تفسيرية، فهي تعبير عن حالات عقلية أو عاطفية وعن مواقف أخلاقية ولا علاقة لها ببنية الواقع المُركَّبة أو العملية التفسيرية. وهذه المقولات تجعل الباحث يُركِّز على الحالة العاطفية والعقلية للفاعل ويستبعد العناصر الأخرى، أو تجعله يُركِّز هو نفسه على إصدار الحكم الأخلاقي الصحيح على الأحداث بدلاً من دراسة بنية الواقع وآلياته وحركياته بهدف تفسيره.
2. Wacana Moral:
Wacana ini didasarkan pada nilai-nilai moral kemanusiaan dan berusaha untuk mendorong penerapannya. Dapat dikatakan bahwa ada kesamaan mendasar antara wacana propaganda-agitasi dan hukum di satu sisi, dengan wacana moral di sisi lain. Semuanya memiliki orientasi praktis, bukan interpretatif. Pernyataan moral seperti moderasi, toleransi, keadilan, dan kebaikan bukanlah pernyataan analitis atau interpretatif; melainkan ekspresi kondisi mental atau emosional, serta posisi moral. Hal ini tidak berkaitan dengan struktur realitas yang kompleks atau proses interpretasi. Pernyataan-pernyataan semacam ini membuat peneliti lebih fokus pada kondisi emosional dan mental pelaku, sambil mengabaikan elemen-elemen lain. Atau, pernyataan ini membuat peneliti lebih fokus untuk memberikan penilaian moral yang benar terhadap peristiwa, daripada mempelajari struktur realitas, mekanismenya, dan dinamika untuk tujuan interpretasi.
ولنأخذ قضية الاعتدال. يمكن القول بأن الكيان الصهيوني هو بنية عدوانية بغض النظر عن نية الفاعل الصهيوني ومواقفه الأخلاقية الفردية. فالمشروع الصهيوني هو مشروع يهدف إلى نقل كتلة بشرية من العالم الغربي إلى فلسطين بحيث تحل الكتلة البشرية المُهجَّرة محل سكان البلد الأصليين، بكل ما يَنتُج عن ذلك وبشكل حتمي من إحلال وطرد وإبادة. وهي نتائج تتجاوز نوايا العناصر البشرية الفردية المُشتركة في عملية النقل. ولكن هناك بعض الصهاينة المعتدلين، حسني النية والطوية، ممن تخلوا عن القيم الداروينية الشائعة. ولكنهم، رغم إنسانيتهم الحقة وأخلاقيتهم الواضحة، لم يستطيعوا أن يحققوا شيئاً بسبب طبيعة الصهيونية الاستيطانية الإحلالية. فتمسُّك هؤلاء بالقيم الأخلاقية النبيلة لا يَصلُح كثيراً لتفسير الظاهرة المركبة، لكن هذا لا يعني إسقاط نوايا الفاعل أو توجهه الأخلاقي، وخصوصاً إذا كانت هذه النوايا حقيقية، والمهم ألا نخلط بينها وبين بنية الصراع.
Ambillah contoh moderasi. Dapat dikatakan bahwa entitas Zionis adalah struktur agresif terlepas dari niat individu Zionis dan posisi moral pribadinya. Proyek Zionis bertujuan memindahkan sekelompok besar manusia dari dunia Barat ke Palestina untuk menggantikan penduduk asli, dengan semua konsekuensi yang tak terelakkan seperti pengusiran, penggantian, dan pemusnahan. Konsekuensi ini melampaui niat individu yang terlibat dalam proses perpindahan ini. Namun, ada beberapa Zionis moderat, yang berniat baik dan jujur, yang meninggalkan nilai-nilai Darwinisme yang umum. Namun, meskipun kemanusiaan sejati dan moralitas mereka jelas, mereka tidak mampu mencapai apa pun karena sifat Zionisme sebagai kolonialisme pemukiman yang menggantikan. Maka, berpegang teguh pada nilai-nilai moral yang mulia tidak banyak membantu untuk menjelaskan fenomena yang kompleks. Namun, ini tidak berarti mengabaikan niat pelaku atau orientasi moralnya, terutama jika niat tersebut nyata. Yang penting adalah kita tidak mencampuradukkan antara niat dengan struktur konflik.
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah
Leave a Reply