محاذير الأناشيد الحديثة وشروط الجائز منها
Bahaya Nasyid Modern dan Syarat Nasyid yang Diperbolehkan (Bagian Pertama)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Atikel Bahaya Nasyid Modern dan Syarat Nasyid yang Diperbolehkan ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan
هل يجوز الأناشيد المصورة ” فيديو كليب ” ؟ أليست تشبه أغاني الكفار ؟ فهل يجوز الفيديو كليب وظهور نساء سافرات يظهرهن الوجه والكفين واستخدام المؤثرات الصوتية وظهور رجال حالقين للحية فهل يجوز ظهورهم ؟ وجزاكم الله خيراً أريد الرد باستفاضة .
Apakah diperbolehkan membuat nasyid yang disajikan dalam bentuk “video klip”? Bukankah hal itu menyerupai lagu-lagu kaum kafir? Apakah diperbolehkan video klip yang menampilkan wanita tanpa hijab yang terlihat wajah dan tangannya, penggunaan efek suara, serta kemunculan pria yang mencukur jenggot mereka? Mohon diberikan jawaban yang mendalam.
الجواب
Jawaban
الحمد لله.
أولاً : تغيُّر النشيد عما كان عليه أولاً :
Pertama : Perubahan Nasyid dari Kondisi Awalnya
نأسف أن وصلت الحال بالنشيد والمنشدين إلى هذه الحال ، فبعد أن كانت الأناشيد ذات معان إيمانية أو جهادية أو علمية صارت الآن – في كثير منها – مشابهة لأغاني الفسَّاق من حيث ترقيق الصوت ، ووضع صورة المنشد على غلاف الشريط ، وعمل الفيديو كليب معها والذي يحوي مخالفات مثل وجود النساء أو الفسَّاق ، ومن حيث استعمال المعازف والآلات الموسيقية ، وأحسنهم حالاً من يستعمل المؤثرات التي تشبه في صوتها وأثرها الآلات الموسيقية ،
Kami menyesal bahwa keadaan nasyid dan para penyanyinya telah sampai pada titik seperti ini. Dulu, nasyid memiliki makna yang berhubungan dengan keimanan, perjuangan, atau ilmu pengetahuan, namun kini – dalam banyak hal – nasyid tersebut menjadi mirip dengan lagu-lagu orang fasik dalam hal kelembutan suara, menampilkan gambar penyanyi pada sampul kaset, serta membuat video klip yang mengandung pelanggaran seperti keberadaan wanita atau orang fasik. Selain itu, ada pula penggunaan alat musik dan instrumen, dan yang paling baik di antara mereka adalah yang menggunakan efek suara yang mirip dengan alat musik dalam suara dan dampaknya.
ولم يعُد للمعاني أي اعتبار ، بل يُبحث عن اللحن والمؤثرات ، وإلا فقل لي كيف يُخرج منشدٌ نشيداً باللغة الإنجليزية يطرب على لحنه المستمعون ولا يفهمون منه حرفاً ؟! .
Dan makna pun tidak lagi dianggap penting, yang dicari hanyalah melodi dan efek-efeknya. Jika tidak, katakanlah padaku, bagaimana mungkin seorang penyanyi nasyid mengeluarkan sebuah nasyid dalam bahasa Inggris yang membuat pendengarnya terhibur dengan melodi tersebut, padahal mereka tidak memahami sepatah kata pun dari liriknya?
وقد طغت الأناشيد على غيرها من المواد المسموعة العلمية والنافعة ، وكثرت الفرق الإنشادية في العالم الإسلامي ، ولم تتردد تلك الفرق في نشر صور فريقها في الجرائد والمجلات بلباس موحد ، ووجوه يعلن كثير منها مخالفة هدي النبي صلى الله عليه وسلم وذلك بحلقهم لحاهم .
Dan nasyid telah mengalahkan materi-materi audio ilmiah dan bermanfaat lainnya, serta semakin banyak kelompok nasyid di dunia Islam. Kelompok-kelompok ini tidak ragu untuk menyebarkan foto-foto mereka di surat kabar dan majalah dengan pakaian seragam, serta wajah-wajah yang banyak di antaranya menunjukkan pelanggaran terhadap petunjuk Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, seperti mencukur janggut mereka.
وقد لهث خلف هذه الأناشيد بعض أهل القرآن ممن وهبهم الله صوتاً رائعاً ، وقراءة خاشعة ، تحزن القلب ، وتدمع العين ، فلهث بعض هؤلاء إلى النشيد وأخرجوا إصدارات مشينة لا تليق بمقامهم ، فيخرج أحدهم في إصدار مع فسَّاق حليقين ، بل وتظهر صورة امرأة في نشيدة مع فيديو كليب ، ويركَّز في هذه النشيدة المصورة على المنشد وهو في أحسن صورة وأجمل طلعة ، وتقرب الكاميرا من وجهه ، وينظر نظرات المغنين التي تمتلئ إثارة وتهييجاً .
Dan sebagian dari orang-orang yang diberi karunia suara indah dan bacaan yang khusyuk, yang bisa menyentuh hati dan meneteskan air mata, malah mengejar nasyid dan merilis karya-karya yang memalukan yang tidak pantas dengan kedudukan mereka. Salah satunya tampil dalam sebuah rilisan bersama orang-orang fasik yang mencukur janggut mereka, bahkan muncul gambar wanita dalam nasyid yang disertai video klip. Dalam video klip ini, fokus utama adalah pada penyanyi yang tampil dalam gambar terbaik dan penampilan paling menarik, dengan kamera yang mendekat ke wajahnya, sementara ia menatap dengan tatapan para penyanyi yang penuh dengan gairah dan godaan.
ولسنا نبالغ ، ولا نتكلم في غير الواقع ، وهؤلاء المنشدون الذين نشروا صورهم وأرقام جوالاتهم يعلمون فتنة النساء بهم ، ويعلمون ما أحدثته حركاتهم ونظراتهم وصورهم بتلك الفئة الضعيفة من البشر ، وللأسف لم نر منهم إلا ازدياداً في الإنتاج لتلك الأناشيد المصورة .
Kami tidak berlebihan, dan kami tidak berbicara selain dari kenyataan. Para penyanyi nasyid yang menyebarkan foto-foto dan nomor telepon mereka tahu betul bagaimana wanita terpesona oleh mereka, dan mereka juga menyadari dampak dari gerakan, tatapan, dan gambar-gambar mereka terhadap golongan manusia yang lemah. Sayangnya, yang kami lihat dari mereka hanya peningkatan dalam produksi nasyid-nasyid yang disertai video klip tersebut.
ولذلك فإن بعض المشايخ الأجلاء الذين أباحوا النشيد في أول الأمر ، ساءهم ما وصل إليه حال النشيد والمنشدين – وهذا قبل علمهم بالفيديو كليب –
Oleh karena itu, sebagian ulama besar yang pada awalnya membolehkan nasyid, merasa kecewa dengan keadaan nasyid dan para penyanyinya yang sampai pada titik seperti ini—dan ini terjadi sebelum mereka mengetahui adanya video klip.
فتوقفوا عن القول بالجواز أو وضعوا شروطاً للقول بالإباحة ، ومن هؤلاء المشايخ الأجلاء : الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله.
Maka mereka berhenti mengatakan bahwa nasyid itu diperbolehkan atau menetapkan syarat-syarat untuk menyatakan kebolehannya. Di antara ulama besar yang demikian adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah.
١. قال رحمه الله :
” أرى الأناشيد الإسلامية تغيرت عن مجراها سابقاً ، كانت بأصواتٍ غير فاتنة ، لكنها صارت الآن بأصواتٍ فاتنة ، وأيضاً فخمت على أنغام الأناشيد الخبيثة الفاسدة ، وقالوا : إنها تصحبها الدف ، وهذا كله يقتضي أن الإنسان ينبغي أن يبتعد عنها ، لكن لو جاءنا إنسان ينشد أناشيد لها هدف ، وليس فيها شيءٌ من سفاسف الأمور ، وبصوته وحده بدون آلات لهو : هذا لا بأس به ، وقد كان حسان بن ثابت ينشد الشعر في مسجد النبي صلى الله عليه وسلم (دروس وفتاوى الحرم المدني ” عام ١٤١٦ هـ السؤال رقم ١٨)
Beliau rahimahullah berkata: “Aku melihat bahwa nasyid-nasyid Islam telah berubah dari keadaan sebelumnya, yang dulu dengan suara yang tidak menggoda, namun sekarang dengan suara-suara yang menggoda, dan juga dipadukan dengan irama nasyid yang buruk dan rusak. Mereka berkata bahwa nasyid-nasyid tersebut disertai dengan tabuhan daf, padahal ini semua menunjukkan bahwa sebaiknya seseorang menjauhi nasyid-nasyid tersebut. Namun, jika ada seseorang yang menyanyikan nasyid yang memiliki tujuan yang baik, tanpa hal-hal yang tidak berguna, hanya dengan suaranya sendiri tanpa menggunakan alat musik yang melalaikan, maka tidak ada masalah dengan itu. Bahkan, Hasan bin Thabit pernah menyanyikan puisi di Masjid Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. (Dars wa Fatawa al-Haram al-Madani, tahun 1416 H, pertanyaan nomor 18)
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah >>
Sumber : IslamQA
Leave a Reply