Al A’lam Asy Syatanamariy

الْأَعْلَمُ

Al A’lam Asy Syatanamariy

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Al A’lam Asy Syatanamariy ini kami masukkan dalam Kategori Biografi Ulama

إِمَامُ الْعَرَبِيَّةِ أَبُو الْحَجَّاجِ ، يُوسُفُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ عِيسَى الشَّنَتَمَرِيُّ الْأَنْدَلُسِيُّ ، النَّحْوِيُّ ، الْأَعْلَمُ ، وَهُوَ الْمَشْقُوقُ الشَّفَةِ .

Imam Bahasa Arab, Abu al Hajjaj Yusuf bin Sulaiman bin Isa Asy Syatanamariy Al Andalusiy, seorang ahli nahwu yang dikenal dengan julukan al A’lam dan memiliki ciri fisik berupa bibir yang terbelah.

تَخَرَّجَ بِإِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْإِفْلِيلِيِّ ، وَمُسْلِمِ بْنِ أَحْمَدَ الْأَدِيبِ .

Ia menimba ilmu dari Ibrahim bin Muhammad al Ifliliy dan Muslim bin Ahmad al Adib.

وَبَرَعَ فِي اللُّغَةِ وَالنَّحْوِ وَالْأَشْعَارِ ، وَجَلَسَ لِلطَّلَبَةِ وَتَكَاثَرُوا عَلَيْهِ ، وَصَنَّفَ التَّصَانِيفَ .

Beliau unggul dalam bidang bahasa, ilmu nahwu, serta puisi. Ia juga menjadi guru yang terkenal, sehingga banyak murid yang datang untuk belajar darinya. Selain itu, ia juga menulis sejumlah karya tulis ilmiah.

أَخَذَ عَنْهُ : الْحَافِظُ أَبُو عَلِيٍّ الْجَيَّانِيُّ وَغَيْرُهُ .

Di antara murid-muridnya adalah al Hafizh Abu Ali al Jayyaniy dan lainnya.

وَأَضَرَّ بِأَخَرَةٍ . وَكَانَ أَحَدَ الْأَذْكِيَاءِ الْمُبَرِّزِينَ . 

Pada masa tuanya, beliau mengalami gangguan kesehatan. Meskipun demikian, beliau tetap dikenal sebagai salah satu ulama yang sangat cerdas dan unggul di masanya.

وُلِدَ سَنَةَ عَشْرٍ وَأَرْبَعِمِائَةٍ وَعَاشَ بِضْعًا وَسِتِّينَ سَنَةً .

Beliau dilahirkan pada tahun 410 H dan hidup sekitar lebih dari enam puluh tahun.

قَالَ أَبُو الْحَسَنِ شُرَيْحُ بْنُ مُحَمَّدٍ : مَاتَ أَبِي فِي شَوَّالٍ سَنَةَ سِتٍّ وَسَبْعِينَ وَأَرْبَعِمِائَةٍ فَأَعْلَمْتُ بِهِ أَبَا الْحَجَّاجِ الْأَعْلَمَ . وَكَانَا كَالْأَخَوَيْنِ ، فَانْتَحَبَ بِالْبُكَاءِ ، وَقَالَ : لَا أَعِيشُ بَعْدَهُ إِلَّا شَهْرًا . قَالَ : فَكَانَ كَذَلِكَ .

Abu al Hasan Syuraih bin Muhammad pernah berkata, “Ayahku wafat pada bulan Syawwal tahun 476 H. Aku menyampaikan kabar tersebut kepada Abu al Hajjaj al A’lam, dan keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat seperti saudara. Ketika mendengar kabar itu, beliau menangis dengan tersedu-sedu dan berkata, ‘Aku tidak akan hidup lebih dari satu bulan setelahnya.’” Dan benar saja, beliau wafat satu bulan setelah itu.