
وجوب عداوة اليهود والمشركين وغيرهم من الكفار
Kewajiban Memusuhi Yahudi, Musyrikin, dan Selainnya dari Kalangan Kafir (Bagian Pertama)
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz – Majmū‘ Fatāwā wa Maqālāt Mutanawwi‘ah — Jilid 2, halaman 178
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Kewajiban Memusuhi Yahudi, Orang Musyrik, dan Selainnya dari Kalangan Orang Kafir ini bagian dari Koleksi Fatwa Syaikh bin Baz rahimahuLlahu Ta’ala
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهداه.
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya.
أما بعد:
Amma ba’du.
فقد نشرت بعض الصحف المحلية تصريحا لبعض الناس قال فيه ما نصه:
Sesungguhnya sebagian surat kabar lokal telah memuat sebuah pernyataan dari sebagian orang, yang bunyinya sebagai berikut:
(إننا لا نكن العداء لليهود واليهودية وإننا نحترم جميع الأديان السماوية)،
“Sesungguhnya kami tidak memusuhi Yahudi dan agama Yahudi, dan kami menghormati seluruh agama-agama samawi.”
وذلك في معرض حديثه عن الوضع في الشرق الأوسط بعد العدوان اليهودي على العرب.
Pernyataan ini disampaikan dalam konteks pembicaraan tentang situasi di Timur Tengah pasca agresi Yahudi terhadap bangsa Arab.
ولما كان هذا الكلام في شأن اليهود واليهودية يخالف صريح الكتاب العزيز والسنة المطهرة، ويخالف العقيدة الإسلامية وهو تصريح يخشى أن يغتر به بعض الناس، رأيت التنبيه على ما جاء فيه من الخطأ نصحا لله ولعباده..
Maka tatkala pernyataan ini berkenaan dengan Yahudi dan agama Yahudi, yang nyata-nyata bertentangan dengan nash Al-Qur’an yang agung, bertentangan dengan Sunnah Nabi yang suci, dan bertentangan dengan aqidah Islam yang murni — sementara di sisi lain, dikhawatirkan pernyataan tersebut akan menipu sebagian orang awam — aku memandang perlu untuk memberikan peringatan terhadap kesalahan yang terdapat di dalamnya, sebagai bentuk nasihat karena Allah dan nasihat kepada hamba-hamba-Nya.
فأقول: قد دل الكتاب والسنة وإجماع المسلمين على أنه يجب على المسلمين أن يعادوا الكافرين من اليهود والنصارى وسائر المشركين، وأن يحذروا مودتهم واتخاذهم أولياء،
Maka aku katakan — dengan memohon pertolongan kepada Allah — bahwa sungguh Al-Qur’an, Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ijma’ (kesepakatan) kaum Muslimin telah menunjukkan dengan tegas bahwa wajib atas kaum Muslimin untuk memusuhi orang-orang kafir dari kalangan Yahudi, Nasrani, dan seluruh kaum musyrikin, serta wajib bagi mereka untuk mewaspadai kecintaan terhadap mereka dan larangan menjadikan mereka sebagai wali (penolong dan orang kepercayaan).
كما أخبر الله سبحانه في كتابه المبين الذي لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد، أن اليهود والمشركين هم أشد الناس عداوة للمؤمنين.
Hal ini sebagaimana telah diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Kitab-Nya yang mulia — yang tidak didatangi kebatilan dari depan maupun dari belakang, sebagai wahyu yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji — bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi dan kaum musyrikin adalah manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman.
قال تعالى:
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُم مِّنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ ۙ أَن تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِن كُنتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي ۚ تُسِرُّونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنتُمْ ۚ وَمَن يَفْعَلْهُ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ [الممتحنة:١]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (Surah al Mumtahanah ayat 1)
إلى قوله سبحانه :
Hingga FirmanNya :
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ [الممتحنة:٤]
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. (Surah al Mumtahanah ayat 4)
وقال تعالى
Dan Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ [المائدة:٥١]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim..” (Surah al Maaidah ayat 51)
وقال تعالى :
Dan Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ [التوبة:٢٣]
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian jadikan bapak-bapak kalian dan saudara-saudara kalian sebagai wali, apabila mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan. Barang siapa di antara kalian yang menjadikan mereka sebagai wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Surah at Taubah ayat 23)
وقال عز وجل في شأن اليهود:
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang keadaan orang-orang Yahudi:
تَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا [المائدة:٨٠ – ٨٢] الآية.
“Engkau (wahai Muhammad) akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) menjadikan orang-orang kafir sebagai wali. Sungguh amat buruklah apa yang telah mereka persiapkan untuk diri mereka, yaitu bahwa Allah murka kepada mereka, dan mereka akan kekal di dalam azab. Dan seandainya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Muhammad), dan kepada apa yang telah diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak menjadikan orang-orang kafir itu sebagai wali. Akan tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik. Sungguh engkau akan mendapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Surah al Maaidah ayat 80 – 82)
وقال تعالى:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونََ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ [المجادلة:٢٢] الآية.
“Engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, menjalin rasa kasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, walaupun mereka itu adalah bapak-bapak mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau keluarga mereka.” (Surah al Mujadalah ayat 22)
والآيات في هذا المعنى كثيرة، وهي تدل دلالة صريحة على وجوب بغض الكفار من اليهود والنصارى وسائر المشركين وعلى وجوب معاداتهم حتى يؤمنوا بالله وحده،
Ayat-ayat dalam makna ini sangatlah banyak, seluruhnya menunjukkan dengan dalil yang jelas lagi tegas akan kewajiban membenci orang-orang kafir, dari kalangan Yahudi, Nasrani, dan seluruh kaum musyrikin, serta menunjukkan kewajiban untuk memusuhi mereka hingga mereka beriman kepada Allah semata.
وتدل أيضا على تحريم مودتهم وموالاتهم وذلك يعني بغضهم والحذر من مكائدهم
Ayat-ayat tersebut juga menunjukkan dengan gamblang akan haramnya mencintai mereka dan haramnya menjadikan mereka sebagai wali (teman setia, penolong, orang kepercayaan), yang maknanya adalah wajib untuk membenci mereka dan waspada terhadap tipu daya mereka.
وما ذاك إلا لكفرهم بالله وعدائهم لدينه ومعاداتهم لأوليائه وكيدهم للإسلام وأهله،
Semua itu tidak lain karena kekufuran mereka kepada Allah, permusuhan mereka terhadap agama-Nya, permusuhan mereka terhadap para wali Allah (hamba-hamba Allah yang beriman), serta makar dan tipu daya mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin.
كما قال تعالى :
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
هَا أَنْتُمْ أُولاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ [آل عمران:١١٨-١٢٠]
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Surah Ali Imran ayat 118 – 120)
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : https://binbaz.org.sa
Leave a Reply