Kewajiban Memusuhi Orang Yahudi, Orang Musyrik, dan Selainnya dari Kalangan Orang Kafir (5)



وجوب عداوة اليهود والمشركين وغيرهم من الكفار

Kewajiban Memusuhi Yahudi, Musyrikin, dan Selainnya dari Kalangan Kafir (Bagian Kelima)

Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz – Majmū‘ Fatāwā wa Maqālāt Mutanawwi‘ah — Jilid 2, halaman 178

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Kewajiban Memusuhi Yahudi, Orang Musyrik, dan Selainnya dari Kalangan Orang Kafir ini bagian dari Koleksi Fatwa Syaikh bin Baz rahimahuLlahu Ta’ala

وقال عز وجل :

Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيََ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ۝ فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ [البقرة:١٣٦ – ١٣٧]

Katakanlah (wahai kaum Muslimin): Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang telah diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang telah diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak keturunannya, serta kepada apa yang telah diberikan kepada Musa dan ‘Isa, dan kepada apa yang telah diberikan kepada para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya (Allah semata). Maka jika mereka beriman sebagaimana kalian telah beriman, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, maka sesungguhnya mereka berada dalam perpecahan. Maka Allah akan mencukupkan (melindungi) kalian dari mereka. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surah al Baqarah ayat 136 – 137)

وقال تعالى :

Dan Allah Ta’ala juga berfirman:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنََ الْخَاسِرِينَ [آل عمران : ٨٥]

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima darinya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.” (Surah Ali Imraan ayat 85)

وقال تعالى في سورة المائدة بعد ما ذكر التوراة والإنجيل يخاطب نبيه محمدا ﷺ:

Dan Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ma’idah, setelah menyebutkan tentang Taurat dan Injil, seraya berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad ﷺ:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابََ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ۝

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُم وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ ۝

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ [المائدة : ٤٨ – ٥٠]

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Surah Al Maaidah ayat 48 – 50)

ففي هذه الآيات الكريمات الدلالة الظاهرة والبرهان القاطع على وجوب الحكم بين اليهود والنصارى وسائر الناس بما أنزل الله على نبيه محمد ﷺ وعلى أنه لا إسلام لأحد ولا هداية إلا باتباع ما جاء به،

Maka di dalam ayat-ayat yang mulia ini terdapat dalil yang sangat jelas dan bukti yang sangat kuat atas kewajiban untuk memutuskan perkara di antara orang-orang Yahudi, Nasrani, dan seluruh manusia dengan apa yang telah Allah turunkan kepada Nabi-Nya Muhammad ﷺ. Dan di dalamnya terdapat penegasan bahwa tidak ada keislaman bagi seseorang, dan tidak ada petunjuk serta jalan kebenaran bagi siapa pun, kecuali dengan mengikuti apa yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.

وأن ما يخالف ذلك فهو في حكم الجاهلية وأنه لا حكم أحسن من حكم الله، وقال تعالى في سورة الأعراف :

Adapun segala sesuatu yang menyelisihi ajaran beliau maka ia termasuk dalam hukum jahiliah — suatu hukum yang dibangun di atas kebodohan dan kesesatan — dan bahwa tidak ada hukum yang lebih baik daripada hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-A’raf:

وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ ۝

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”.

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ [الأعراف:١٥٦، ١٥٧]

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surah al A’raaf ayat 156 – 157)

ففي هذه الآية الكريمة الدليل القاطع والحجة الدامغة على عموم بعثة النبي ﷺ لليهود والنصارى وأنه بعث بالتخفيف عنهم، 

Maka sesungguhnya di dalam ayat yang mulia ini terdapat dalil yang paling tegas dan hujjah yang paling kuat atas keumuman risalah Nabi Muhammad ﷺ — bahwa beliau diutus kepada seluruh umat manusia, termasuk kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Beliau ﷺ diutus sebagai rahmat dan kemudahan bagi mereka, meringankan beban syariat sebelumnya, dan menghapus kesulitan-kesulitan yang dahulu membebani mereka.

وأنه لا يحصل الفلاح لكل من كان في زمانه من الأمم وهكذا ما بعد ذلك إلى قيام الساعة إلا بالإيمان به ونصره وتعزيره واتباع النور الذي أنزل معه.

Dan bahwasanya tidak mungkin bagi siapa pun — dari kalangan umat-umat yang hidup di masa beliau ﷺ — ataupun dari generasi-generasi setelahnya hingga tegaknya hari kiamat — untuk meraih keberuntungan, keselamatan, dan kebahagiaan — kecuali dengan beriman kepadanya, membenarkan risalahnya, membela dan menolongnya, memuliakan serta menghormatinya, dan mengikuti cahaya petunjuk yang telah Allah turunkan bersamanya, yaitu Al-Qur’an yang mulia.

ثم قال سبحانه بعد ذلك تأكيدا للمقام وبيانا لعموم الرسالة :

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan kembali perkara ini — untuk memperkuat kedudukannya dan memperjelas keumuman risalah Nabi Muhammad ﷺ kepada seluruh manusia — dengan firman-Nya:

  قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ [الأعراف : ١٥٨]

“Katakanlah (wahai Muhammad): Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semuanya, (Allah) yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia. Dia yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan kepada Rasul-Nya, Nabi yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (wahyu-Nya). Dan ikutilah dia, agar kalian mendapatkan petunjuk.” (Surah al A’raaf ayat 158)

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : https://binbaz.org.sa



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.