Kewajiban Memusuhi Orang Yahudi, Orang Musyrik, dan Selainnya dari Kalangan Orang Kafir (6)



وجوب عداوة اليهود والمشركين وغيرهم من الكفار

Kewajiban Memusuhi Yahudi, Musyrikin, dan Selainnya dari Kalangan Kafir (Bagian Keenam)

Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz – Majmū‘ Fatāwā wa Maqālāt Mutanawwi‘ah — Jilid 2, halaman 178

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Kewajiban Memusuhi Yahudi, Orang Musyrik, dan Selainnya dari Kalangan Orang Kafir ini bagian dari Koleksi Fatwa Syaikh bin Baz rahimahuLlahu Ta’ala

ومن هذه الآية وما قبلها من الآيات يتضح لكل عاقل أن الهداية والنجاة والسعادة إنما تحصل لمن آمن بمحمد ﷺ واتبع ما جاء به من الهدى،

Maka dari ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya yang telah disebutkan, menjadi sangat jelas bagi setiap orang yang berakal, bahwa petunjuk, keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat hanya akan diperoleh oleh siapa saja yang beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ dan mengikuti apa yang beliau bawa berupa petunjuk dan kebenaran.

ومن حاد عن ذلك فهو في شقاق وضلال وبعد عن الهدى، بل هو الكافر حقا وله النار يوم القيامة، كما قال سبحانه:

Adapun siapa saja yang menyimpang dari jalan tersebut, maka sungguh ia berada dalam perpecahan, kesesatan, dan jauh dari petunjuk Allah. Bahkan dia adalah seorang kafir yang sebenarnya, dan tempat kembalinya kelak di hari kiamat adalah neraka — sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَنْْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُه [هود : ١٧]

“Dan barang siapa yang kafir kepadanya (kepada Al-Qur’an dan risalah Nabi Muhammad) dari golongan al-Ahzab (orang-orang kafir), maka neraka adalah tempat janjinya.” (Surah Huud ayat 17)

وقال تعالى :

Dan Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا [سبأ : ٢٨]

“Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.” (Surah Sabaa ayat 28)

وقال تعالى :

Dan Allah Ta’ala juga berfirman :

وَمَاا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ [الأنبياء : ١٠٧]

“Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (Surah al Anbiyaa ayat 107)

وقال تعالى :

Dan Allah Ta’ala berfirman:

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا [الفرقان : ١] 

“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam.” (Surah al Furqaan ayat 1)

وفي الصحيحين عن جابر بن عبدالله رضي الله عنه قال :  قال رسول الله ﷺ : 

Dan dalam hadits yang diriwayatkan dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

أعطيت خمسا لم يعطهن أحد من الأنبياء قبلي نصرت بالرعب مسيرة شهر وجعلت لي الأرض مسجدا وطهورا فأيما رجل من أمتي أدركته الصلاة فليصل وأحلت لي الغنائم ولم تحل لأحد من قبلي وأعطيت الشفاعة وكان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت إلى الناس عامة.

“Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku: Aku diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditanamkan dalam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan; dijadikan untukku bumi ini sebagai tempat sujud dan alat bersuci; maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat, hendaklah ia shalat di tempat di mana ia berada. Dihalalkan untukku harta rampasan perang, padahal tidak dihalalkan untuk seorang pun sebelumku; aku diberi syafaat; dan dahulu para nabi itu diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia.”

وفي صحيح مسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ :

Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

والذي نفسي بيده لا يسمع بي أحد من هذه الأمة يهودي ولا نصراني ثم يموت ولم يؤمن بالذي أرسلت به إلا كان من أهل النار.

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang pun dari umat ini — baik Yahudi maupun Nasrani — mendengar tentang aku, kemudian ia meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman kepada ajaran yang aku bawa, melainkan pasti ia termasuk penghuni neraka.”

والآيات والأحاديث في هذا المعنى كثيرة،

Dan ayat-ayat serta hadits-hadits yang berkaitan dengan makna ini sangatlah banyak.

وأرجو أن يكون فيما ذكرناه دلالة ومقنع للقارئ على وجوب معاداة الكفرة من اليهود وغيرهم وبغضهم في الله وتحريم مودتهم واتخاذهم أولياء،

Aku berharap — semoga Allah memberikan taufik dan hidayah — bahwa apa yang telah kami sebutkan di sini sudah mencukupi sebagai dalil yang jelas dan penjelasan yang memadai bagi setiap pembaca yang mencari kebenaran, tentang kewajiban memusuhi orang-orang kafir — dari kalangan Yahudi dan selain mereka — serta kewajiban membenci mereka karena Allah, dan keharaman mencintai mereka, bersahabat dengan mereka, serta menjadikan mereka sebagai wali (teman dekat atau pelindung).

وعلى نسخ جميع الشرائع السماوية ما عدا شريعة الإسلام التي بعث الله بها خاتم النبيين وسيد المرسلين وإمام المتقين نبينا محمد بن عبدالله ﷺ، وعلى سائر النبيين والمرسلين، وجعلنا من اتباعهم بإحسان إلى يوم الدين إنه على كل شيء قدير.

Demikian pula telah jelas bahwa seluruh syariat agama-agama samawi terdahulu telah dihapus (dinasakh) dengan diutusnya Nabi Muhammad ﷺ, kecuali syariat Islam yang dibawa oleh beliau — penutup para nabi, pemimpin para rasul, dan imam bagi orang-orang yang bertakwa. Dialah Nabi kita Muhammad bin Abdullah ﷺ — shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepadanya, juga kepada seluruh nabi dan rasul sebelumnya. Dan kami memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Dia menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari kiamat. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

وليس معنى نسخ الشرائع السابقة أنها لا تحترم، أو أنه يجوز التنقص منها، ليس هذا المعنى هو المراد،

Perlu diketahui pula, bahwa makna dari dihapusnya (nasakh) syariat-syariat terdahulu bukanlah berarti bahwa syariat-syariat tersebut tidak dihormati, atau bahwa dibolehkan merendahkan dan mencela ajaran-ajaran tersebut. Bukan itu yang dimaksud sama sekali.

وإنما المراد رفع ما قد يتوهمه بعض الناس أنه يسوغ اتباع شيء منها، أو أن من انتسب إليها من اليهود أو غيرهم يكون على هدى، بل هي شرائع منسوخة لا يجوز اتباع شيء منها لو علمت على التحقيق وسلمت من التغيير والتبديل، فكيف وقد جهل الكثير منها، لما أدخل فيها من تحريف أعداء الله

Akan tetapi, yang dimaksud dengan penghapusan syariat-syariat sebelumnya adalah untuk menghilangkan anggapan keliru sebagian orang yang mungkin berprasangka bahwa masih diperbolehkan mengikuti sebagian ajaran dari syariat-syariat terdahulu, atau mengira bahwa orang-orang yang menisbatkan diri kepada agama-agama tersebut — seperti kaum Yahudi atau selain mereka — masih berada di atas petunjuk. Padahal, kenyataannya syariat-syariat itu telah dinasakh (dihapus) oleh syariat Nabi Muhammad ﷺ, sehingga tidak boleh bagi siapa pun untuk mengikuti satu pun dari syariat-syariat tersebut — meskipun secara teori dipastikan bahwa ajaran tersebut masih asli dan terjaga dari perubahan — apalagi kenyataannya kebanyakan ajaran itu telah hilang dan tidak lagi diketahui kebenaran asalnya, disebabkan banyaknya penyimpangan dan pengubahan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah.

الذين يكتمون الحق وهم يعلمون ويكذبون على الله وعلى دينه ما تقتضيه أهواؤهم ويكتبون الكتب من عندهم وبأيديهم ويقولون: إنها من عند الله.

Mereka inilah — para musuh Allah — yang telah menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahuinya, dan telah berdusta atas nama Allah dan atas nama agama-Nya, semata-mata karena mengikuti hawa nafsu mereka. Mereka menulis kitab-kitab dengan tangan mereka sendiri, kemudian mereka berkata: “Ini dari sisi Allah”, padahal sama sekali bukan dari sisi Allah.

وبذلك يعلم كل من له أدنى علم وبصيرة أن الواجب على جميع المكلفين من الجن والإنس أن يدخلوا في دين الله الذي هو الإسلام وأن يلتزموه،

Dengan penjelasan ini, maka setiap orang yang memiliki sedikit saja ilmu dan pandangan yang lurus akan mengetahui, bahwa wajib atas seluruh makhluk yang dibebani taklif (tanggung jawab syariat) — baik dari kalangan jin maupun manusia — untuk masuk ke dalam agama Allah, yaitu agama Islam, dan untuk berpegang teguh dengannya serta melaksanakan semua ajarannya.

وأنه لا يسوغ لأحد الخروج عن ذلك لا إلى يهودية ولا إلى نصرانية ولا إلى غيرهما،

Tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk keluar dari agama ini — tidak menuju agama Yahudi, tidak menuju agama Nasrani, dan tidak pula kepada selain keduanya dari agama-agama lain.

بل المفروض على جميع المكلفين من حين بعث الله نبيه ورسوله محمدا ﷺ إلى قيام الساعة هو الدخول في الإسلام والتمسك به،

Bahkan yang diwajibkan atas seluruh makhluk yang dibebani syariat, sejak diutusnya Nabi dan Rasul Allah, Muhammad ﷺ hingga tegaknya hari kiamat, adalah masuk ke dalam agama Islam dan berpegang teguh dengannya.

ومن اعتقد أنه يسوغ له الخروج عن شريعة محمد ﷺ كما وسع الخضر الخروج عن شريعة موسى كليم الرحمن عليه الصلاة والسلام فهو كافر بإجماع أهل العلم،

Barang siapa yang meyakini bahwa diperbolehkan baginya keluar dari syariat Nabi Muhammad ﷺ — sebagaimana dahulu Nabi Khidhir diperbolehkan keluar dari syariat Nabi Musa, Kalimullah (yang diajak berbicara langsung oleh Allah) ‘alaihis salam — maka sungguh dia adalah seorang kafir menurut ijma’ (kesepakatan) para ulama.

يستتاب وتُبَيَّن له الأدلة فإن تاب وإلا قتل، عملا بما تقدم من الآيات القرآنية والأحاديث النبوية الدالة على عموم رسالة محمد ﷺ إلى جميع الثقلين.

Orang tersebut wajib diminta untuk bertaubat, dan dijelaskan kepadanya dalil-dalil yang menunjukkan kesalahan dan kebatilan keyakinannya tersebut. Jika ia bertaubat, maka diterima taubatnya. Namun apabila ia tetap bersikeras dengan kekufurannya, maka ia dibunuh — sebagai penerapan atas dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi ﷺ yang menunjukkan secara tegas akan keumuman risalah Nabi Muhammad ﷺ kepada seluruh makhluk, baik jin maupun manusia.

والله المستعان وهو حسبنا ونعم الوكيل، ونسأله عز وجل أن يثبتنا على دينه وأن يصلح أحوال المسلمين جميعا، وأن يمن على عباده بالدخول في دينه، والكفر بما خالفه، إنه على كل شيء قدير، وصلى الله وسلم على عبده ورسوله محمد وعلى سائر النبيين والمرسلين وسائر الصالحين، والحمد لله رب العالمين.

Dan hanya kepada Allah-lah kami memohon pertolongan. Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Kami memohon kepada-Nya — ‘Azza wa Jalla — agar Dia menetapkan kami di atas agama-Nya yang lurus, memperbaiki keadaan seluruh kaum Muslimin, serta menganugerahkan hidayah kepada hamba-hamba-Nya untuk masuk ke dalam agama-Nya, dan mengingkari serta berlepas diri dari segala sesuatu yang menyelisihinya. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad ﷺ, serta kepada seluruh nabi dan rasul, dan seluruh hamba Allah yang shalih. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

— Alhamdulillah selesai rangkaian terjemahan 6 (enam) seri —

Sumber : https://binbaz.org.sa



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.