Makna-Makna Pendidikan Surah Al-Ikhlash (1)



دلالات تربوية من سورة الإخلاص

Makna-Makna Pendidikan dari Surah Al-Ikhlash (Bagian Pertama)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Makna Pendidikan Surah Al-Ikhlash ini termasuk dalam Kategori Tadabbur al Quran

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًاأَحَدٌ ﴾

Katakanlah: Dialah Allah1 Yang Maha Esa. Allah adalah tempat bergantung2. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara3 dengan-Nya.

الفائدة الأولى

Faedah Pertama:


تتعلق بفضلها، إذ تعدلُ ثلثَ القرآن مِن حيث المعاني؛ عن أبي سعيد الخدري:

Faedah pertama berkaitan dengan keutamaannya, karena ia setara dengan sepertiga Al Quran dari sisi makna. Dari Abu Sa’id Al-Khudri:

أن رجلًا سمع رجلًا يقرأ ﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴾ [الإخلاص: ١] يردِّدها، فلما أصبح جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فذكر ذلك له، وكان الرجل يتقالُّها، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: 

Bahwasanya ada seseorang mendengar orang lain membaca: “Qul huwallāhu aḥad” (Surah Al-Ikhlash ayat 1), dan terus mengulanginya. Ketika pagi tiba, ia datang kepada Nabi ﷺ dan menceritakan hal itu. Orang itu menganggap bacaan tersebut tidak terlalu penting, maka Rasulullah ﷺ bersabda :

والذي نفسي بيده، إنها لتعدلُ ثلثَ القرآن

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia benar-benar setara dengan sepertiga Al Quran.” 4

قال العلماء: القرآن أنزل أثلاثًا: ثلثًا منه أحكام، وثلثًا منه وعد ووعيد، وثلثًا منه أسماء وصفات، وقد جمَعت ﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴾ أحدَ الأثلاث، وهو الأسماء والصفات، ودلَّ على هذا التأويل ما في “صحيح مسلم” من حديث أبي الدرداء، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:

Para ulama mengatakan: Al Quran diturunkan dalam tiga bagian: sepertiga berisi hukum-hukum, sepertiga berisi janji dan ancaman, dan sepertiga lagi berisi nama dan sifat-sifat Allah. Surah Qul huwallāhu aḥad telah mencakup salah satu dari tiga bagian tersebut, yaitu nama dan sifat-sifat Allah. Penafsiran ini ditegaskan dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Darda’, bahwa Nabi ﷺ bersabda :

إن الله جزَّأ القرآنَ ثلاثةَ أجزاءٍ، فجعل (قل هو الله أحد) جزءًا من أجزاء القرآن

“Sesungguhnya Allah membagi Al Quran menjadi tiga bagian, dan menjadikan (Qul huwallāhu aḥad) sebagai satu bagian darinya.”

قال القرطبي: وهذا نصٌّ، وبهذا المعنى سميتْ سورة الإخلاص، والله أعلم.

Al-Qurthubi berkata: Ini adalah nash yang tegas, dan karena itulah surah ini dinamakan Surah Al-Ikhlash. Wallāhu a‘lam.

الفائدة الثانية

Faedah Kedua:

أن من أهم أبواب الدعوة في سبيل الله: تعريفَ الناس بالتوحيد، تلك الكلمة التي تطيش معها أي كفَّة لو وزنت لا إله إلا الله؛ فعن عبدالله بن عمرو يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

Salah satu pintu dakwah terpenting di jalan Allah adalah mengenalkan manusia kepada tauhid, yakni kalimat lā ilāha illallāh. Kalimat ini lebih berat daripada timbangan mana pun. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda :

يُصاح برجُل من أمتي يومَ القيامة على رؤوس الخلائق، فينشر له تسعةٌ وتسعون سجلًّا، كل سجل مدَّ البصر، ثم يقول الله – عز وجل -: هل تنكر من هذا شيئًا؟ فيقول: لا يا ربّ، فيقول: أظلمَتْك كتَبَتي الحافظون؟ ثم يقول: ألك عن ذلك حسنة؟ فيهاب الرجل، فيقول: لا، فيقول: بلى، إن لك عندنا حسناتٍ، وإنه لا ظلم عليك اليوم، فتخرج له بطاقة فيها: أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدًا عبده ورسوله، قال: فيقول: يا ربّ، ما هذه البطاقة مع هذه السجلات؟ فيقول: إنك لا تُظلم، فتُوضع السجلات في كفة والبطاقة في كفة، فطاشت السجلات وثقلت البطاقة

“Pada hari kiamat akan dipanggil seorang laki-laki dari umatku di hadapan seluruh makhluk, lalu dibukakan untuknya sembilan puluh sembilan catatan, setiap catatan sejauh mata memandang. Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini?’ Ia menjawab: ‘Tidak, wahai Rabbku.’ Allah berfirman: ‘Apakah para malaikat pencatat-Ku menzalimimu?’ Ia menjawab: ‘Tidak.’ Allah berfirman: ‘Apakah engkau memiliki satu kebaikan?’ Orang itu pun takut dan berkata: ‘Tidak.’ Maka Allah berfirman: ‘Tidak, engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami. Hari ini engkau tidak akan dizalimi.’ Lalu dikeluarkanlah satu kartu bertuliskan: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Ia berkata: ‘Ya Rabbku, apa arti kartu ini dibandingkan catatan-catatan itu?’ Allah berfirman: ‘Engkau tidak akan dizalimi.’ Maka catatan-catatan itu diletakkan di satu sisi timbangan dan kartu tersebut di sisi lainnya, maka catatan-catatan itu menjadi ringan dan kartu itu menjadi berat.” 5

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Alukah

Catatan Kaki

  1. (Allah): berasal dari kata أَلِهَ يَأْلَهُ. Menurut Al-Khalil: “Allah tidak bisa dibuang huruf alif-nya, nama ini hanya dimiliki oleh Allah semata. Tidak ada seorang pun yang berhak menyandang sifat ulūhiyyah selain Allah.”
  2. (Ash-Shamad): artinya tempat bergantung. Menurut Ibn Katsir dari Ibnu Abbas: maknanya adalah tempat semua makhluk mengadu dan meminta pertolongan.
  3. (Kufuwan): artinya yang setara atau sepadan.
  4. Hadits Riwayat Imam Bukhari, no. 4726[4]
  5. Hadits Riwayat Ibnu Majah, no. 4300. Disahihkan oleh Al-Albani


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.