Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer (5)



بناء الدولة اليهودية، ١٨٩٧ـ١٩٤٨: الأداة العسكرية

Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer (Bagian Kelima)

Oleh : Walid Khalidi

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer ini termasuk dalam Kategori Sejarah Palestina

ثالثاً: المرحلة الثانية الحرب العالمية الأولى (١٩١٤ – ١٩١٨)

Ketiga: Tahap Kedua – Perang Dunia I (1914–1918)

شكلت نهاية هذه الحرب، كما ذكرنا، الحدث الفصل في هذه الفترة بكاملها من حيث زوال العهد العثماني وانتقال البلد إلى أيدي بريطانيا التي أصبحت، بموجب وعد بلفور، الحامية والحاضنة للمشروع الصهيوني. فحصلت الصهيونية بذلك على “البراءة”، التي طالما حلم هيرتسل بها، من فوق رأس الشعب الفلسطيني ومن أكبر دولة استعمارية حينذاك في العالم.

Akhir Perang Dunia I, sebagaimana disebutkan, menjadi peristiwa pemisah penting sepanjang periode ini karena berakhirnya kekuasaan Utsmani dan berpindahnya negeri ini ke tangan Inggris. Inggris, melalui Deklarasi Balfour, menjadi pelindung dan pengasuh proyek Zionis. Dengan demikian Zionisme mendapatkan “piagam” yang sejak lama diimpikan Herzl, langsung di atas kepala rakyat Palestina dan dari negara kolonial terbesar di dunia pada masa itu.

وانقلبت، بين عشية وضحاها، موازين القوى في فلسطين لمصلحة الصهيونية، وفُتحت الأبواب على مصاريعها لتحقيق طموحاتها فيها. وكان وعد بلفور نفسه شاهداً بليغاً على حيوية الدبلوماسية الصهيونية العالمية وقدرتها على التأثير في صانعي القرار في كل من لندن وواشنطن، إذ كان هذا الوعد حصيلة التنسيق المحكم من وراء الكواليس بين حاييم وايزمن في بريطانيا وبين الزعيم الأميركي الصهيوني لويس براندايس المقرّب من الرئيس الأميركي وودرو ولسون.

Dalam semalam, keseimbangan kekuatan di Palestina berbalik menguntungkan Zionisme, dan pintu-pintu terbuka lebar untuk merealisasikan ambisi mereka. Deklarasi Balfour itu sendiri menjadi bukti kuat vitalitas diplomasi Zionis internasional dan kemampuannya memengaruhi para pembuat keputusan di London dan Washington. Deklarasi tersebut adalah hasil koordinasi yang sangat rapi di balik layar antara Chaim Weizmann di Inggris dan pemimpin Zionis Amerika, Louis Brandeis, yang dekat dengan Presiden AS Woodrow Wilson.

وانتبه بعض الزعماء الصهيونيين، حتى قبل إصدار وعد بلفور، لأهمية استغلال فترة الحرب من أجل تجنيد يهود العالم في وحدات يهودية تقاتل في صفوف أعداء الدولة العثمانية كي تشارك في احتلال فلسطين، وكي تكون نواة جيش يهودي يرابط فيها بعد انتزاعها من يد العثمانيين. وكان أهم الداعين إلى تأليف هذا الجيش جوزف ترومبلدور وفلاديمير جابوتنسكي الروسيين.

Bahkan sebelum keluarnya Deklarasi Balfour, sebagian pemimpin Zionis sudah menyadari pentingnya memanfaatkan masa perang untuk merekrut Yahudi dunia ke dalam unit-unit militer Yahudi yang akan berperang di pihak musuh Kesultanan Utsmani, dengan tujuan ikut serta dalam pendudukan Palestina sekaligus menjadi embrio bagi sebuah tentara Yahudi yang akan ditempatkan di sana setelah berhasil merebutnya dari tangan Utsmani. Tokoh terpenting yang menyerukan pembentukan tentara ini adalah Joseph Trumpeldor dan Vladimir Jabotinsky, keduanya berasal dari Rusia.

Joseph Trumpeldor (c. 1904-1905)
Joseph Trumpeldor (c. 1904-1905)

كان ترومبلدور من أوائل اليهود الذين حصلوا على رتبة ضابط في الجيش الروسي، وحارب على الجبهة الروسية – اليابانية في حرب ١٩٠٥، ثم استقر بكيبوتس دغانيا سنة ١٩١٢ وانخرط في صفوف “هشومير”. أمّا جابوتنسكي، فكان صحافياً اشترك في الدفاع عن الأحياء اليهودية في أوديسا ضد هجمات “البوغروم” بعيد سنة ١٩٠٣، وعمل داعية صهيونياً في إستانبول عشية اندلاع الحرب العالمية الأولى.

Trumpeldor adalah salah satu orang Yahudi pertama yang meraih pangkat perwira di tentara Rusia. Ia bertempur di front Rusia–Jepang pada perang tahun 1905, lalu menetap di kibbutz Degania pada tahun 1912 dan bergabung dengan barisan Hashomer. Adapun Jabotinsky adalah seorang jurnalis yang turut membela lingkungan Yahudi di Odessa dari serangan pogrom setelah tahun 1903, kemudian aktif sebagai propagandis Zionis di Istanbul menjelang pecahnya Perang Dunia I.

التقى ترومبلدور وجابوتنسكي في مصر بعيد اندلاع الحرب، لكن مساعيهما لإقناع السلطات البريطانية بتأليف وحدات يهودية مقاتلة لم تؤد، في بادئ الأمر، إلاّ إلى تأليف كتيبة حمّالة على البغال (Zion Mule Corps) خدمت على جبهة غاليبولي سنة ١٩١٦. وثابر الاثنان على السعي لتأليف وحدات مقاتلة، فنجحا في ذلك وخصوصاً بعد دخول الولايات المتحدة الحرب. وتم تأليف ثلاث كتائب عديدها ٦٤٠٠ جندي، سميت مجتمعة “الفيلق اليهودي” (The Jewish Legion).

Trumpeldor dan Jabotinsky bertemu di Mesir segera setelah pecahnya perang. Namun, upaya mereka membujuk pihak berwenang Inggris untuk membentuk unit tempur Yahudi pada awalnya hanya menghasilkan pembentukan sebuah batalion pengangkut bagal (Zion Mule Corps) yang bertugas di front Gallipoli pada tahun 1916. Keduanya terus berusaha, hingga akhirnya berhasil terutama setelah Amerika Serikat masuk ke medan perang. Tiga batalion berhasil dibentuk dengan jumlah sekitar 6.400 tentara, yang secara kolektif disebut sebagai “Legiun Yahudi” (The Jewish Legion).

وجُندت إحدى الكتائب من يهود أميركا، والثانية من يهود بريطانيا، أمّا الثالثة والتي ضمت في صفوفها دافيد بن – غوريون فقد تألفت من يهود نفتهم السلطات العثمانية من فلسطين إلى مصر لكونهم من الرعايا الروس. وانضم الفيلق اليهودي إلى جيوش الحلفاء، بقيادة الجنرال أللنبي، التي غزت فلسطين من مصر. وبقي هذا الفيلق بإمرة القيادة البريطانية إلى أن سرّح سنة ١٩٢١. ويصف زئيف شيف هذا الفيلق بأنه “كان أكبر تشكيل يهودي حربي في العصر الحديث إلى ذلك الحين، وقدم محاربوه القدماء خبرتهم العسكرية إلى المجتمع اليهودي في فلسطين.”

Salah satu batalion direkrut dari Yahudi Amerika, yang kedua dari Yahudi Inggris, sementara batalion ketiga—yang di dalamnya terdapat David Ben-Gurion—berasal dari kalangan Yahudi yang diusir oleh otoritas Utsmani dari Palestina ke Mesir karena mereka warga Rusia. Legiun Yahudi ini bergabung dengan pasukan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Allenby yang menyerbu Palestina dari Mesir. Legiun ini tetap berada di bawah komando Inggris hingga dibubarkan pada tahun 1921.1 Ze’ev Schiff menggambarkannya sebagai “formasi tempur Yahudi terbesar di era modern saat itu, dan para veteran legiun ini kemudian menyumbangkan pengalaman militer mereka kepada komunitas Yahudi di Palestina.”2

في هذه الأثناء، انتقل ترومبلدور إلى روسيا بعد نجاح الثورة الروسية وحصل على الموافقة المبدئية من حكومة كيرنسكي الانتقالية على تأليف جيش يهودي يتراوح عدد أفراده ما بين ٧٠٬٠٠٠ و١٠٠٬٠٠٠ بهدف اختراق الجبهة التركية عبر جبال القفقاس والوصول إلى فلسطين عن هذا السبيل. إلاّ إن المشروع سقط بسقوط حكومة كيرنسكي.

Sementara itu, Trumpeldor berpindah ke Rusia setelah keberhasilan Revolusi Rusia dan memperoleh persetujuan awal dari pemerintahan transisi Kerensky untuk membentuk sebuah tentara Yahudi berjumlah antara 70.000 hingga 100.000 orang, dengan tujuan menembus front Turki melalui pegunungan Kaukasus dan mencapai Palestina lewat jalur itu. Namun, rencana ini gagal seiring tumbangnya pemerintahan Kerensky.3

بعد فشل هذا المشروع وجّه ترومبلدور نشاطه في روسيا لتنظيم حركة “هيحالوتس”، أي الطلائعيين. وكانت الهجرة إلى فلسطين، حتى ذلك الوقت، هجرة أفراد، في معظمها، بينما قصدت حركة “هيحالوتس”، التي نمت فروع كثيرة لها في أنحاء روسيا، إلى تدريب جماعي مسبق للشبان الراغبين في الهجرة. وفي ربيع سنة ١٩١٨، انضم ترومبلدور إلى حركة “هيحالوتس”، وتقرر أن تفتح عضويتها أمام جميع الشبان اليهود فوق الثامنة عشرة من العمر. وشمل تدريبهم تعلم اللغة العبرية والمجالين الزراعي والعسكري. ومع أن الحركة تعثرت في روسيا في العشرينات، إلاّ إنها انتشرت في بلاد أوروبا الشرقية والوسطى كما في الولايات المتحدة، وغدت المخزن الرئيسي للطاقة البشرية المدرَّبة للاستيطان الزراعي العمالي.

Setelah kegagalan ini, Trumpeldor mengarahkan kegiatannya di Rusia untuk membangun gerakan “Hehalutz” (Kaum Pelopor). Hingga saat itu, migrasi ke Palestina masih berupa migrasi individu. Gerakan Hehalutz, yang kemudian meluas di berbagai wilayah Rusia, justru menargetkan pelatihan kolektif bagi para pemuda yang ingin berhijrah. Pada musim semi tahun 1918, Trumpeldor resmi bergabung dengan Hehalutz, dan diputuskan bahwa keanggotaan gerakan ini terbuka bagi seluruh pemuda Yahudi berusia di atas 18 tahun. Pelatihan mereka mencakup bahasa Ibrani, bidang pertanian, serta pelatihan militer. Meski gerakan ini sempat mengalami kemunduran di Rusia pada dekade 1920-an, ia menyebar luas ke Eropa Timur dan Tengah serta Amerika Serikat, dan kemudian menjadi gudang utama tenaga manusia terlatih bagi proyek kolonisasi agraris kaum buruh di Palestina.45

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Palestine Studies

Catatan Kaki

  1. Encyclopedia of Zionism & Israel, vol. I, p. 624.
  2. Schiff, op. cit., p. 7.
  3. Joseph B. Schechtman, The Vladimir Jabotinsky Story: Rebel & Statesman (New York: T. Yoseloff, 1956), p. 240.
  4. Joseph B. Schechtman, The Vladimir Jabotinsky Story: Fighter & Prophet (New York: T. Yoseloff, 1961), p. 410.
  5. Encyclopedia of Zionism & Israel, Art. “Hehalutz,” vol. I, p. 484.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.