كيف أحبطت غزة مخططات الإنجليز والحركة الصهيونية؟
Bagaimana Gaza Menggagalkan Rencana Inggris dan Gerakan Zionis ? (Bagian Pertama)
Oleh : Muhammad Sya’ban Ayyub
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Bagaimana Gaza Menggagalkan Rencana Inggris dan Gerakan Zionis ini termasuk dalam Kategori Sejarah Palestina
من الأمور اللافتة في تاريخ غزة الحديث
Hal yang Menonjol dalam Sejarah Gaza Modern
من الأمور اللافتة في تاريخ غزة الحديث أنها واجهت منذ الحرب العالمية الأولى وإلى اليوم كل الأشكال المختلفة للاحتلال والتهجير والإبادة.
Salah satu hal yang menonjol dalam sejarah Gaza modern adalah bahwa sejak Perang Dunia Pertama hingga hari ini, Gaza menghadapi segala bentuk pendudukan, pengusiran, dan upaya pemusnahan.
مرّ أكثر من ١٠٠ عام ولا تزال المدينة صامدة صمودا لافتا رغم التدمير والخراب الواسع الذي قامت به القوات الإسرائيلية في حربها الأخيرة على القطاع، فضلا عن العدد الضخم من القتلى والجرحى، الأمر الذي جعل محكمة العدل الدولية تصف ما وقع بالإبادة الجماعية!
Lebih dari 100 tahun telah berlalu, namun kota ini tetap berdiri dengan keteguhan luar biasa meskipun mengalami kehancuran besar akibat serangan pasukan Israel dalam perang terakhir di Jalur Gaza, ditambah dengan jumlah korban tewas dan luka yang sangat besar. Hal ini membuat Mahkamah Internasional menyebut apa yang terjadi sebagai genosida!
معارك غزة أمام الإنجليز
Pertempuran Gaza Melawan Inggris
في أثناء الحرب العالمية الأولى (١٩١٤-١٩١٨) تداخلت الأحداث واشتعل الصراع بين القوى الدولية التي كانت تتصارع على تركة الدولة العثمانية.
Pada masa Perang Dunia Pertama (1914–1918), berbagai peristiwa saling bertautan dan konflik memanas di antara kekuatan internasional yang berebut warisan Kekaisaran Utsmaniyah.
وحين كانت مصر تمثل محور التوازن في الشرق الأوسط، ونكاية بالعثمانيين الذين تحالفوا مع الألمان أعداء بريطانيا، فإنها فرضت الحماية على مصر وأطاحت بالخديوي عباس حلمي الثاني الموالي للدولة العثمانية.
Ketika Mesir menjadi pusat keseimbangan di Timur Tengah, sebagai langkah melawan Utsmaniyah yang bersekutu dengan Jerman musuh Inggris, Inggris memberlakukan protektorat atas Mesir dan menggulingkan Khedive Abbas Hilmi II yang berpihak pada Utsmaniyah.
ولم تكتف بريطانيا بذلك، بل أجبرت رئيس الوزراء المصري آنذاك، حسين رشدي باشا، على إعلان دعم الحكومة المصرية لبريطانيا في الحرب ضد العثمانيين، وذلك في أغسطس/آب ١٩١٤.
Tidak hanya itu, Inggris juga memaksa Perdana Menteri Mesir saat itu, Husayn Rushi Pasha, untuk menyatakan dukungan pemerintah Mesir kepada Inggris dalam perang melawan Utsmaniyah pada Agustus 1914.
وقد مثلت هذه الخطوة البريطانية إلغاء فعليا للسيادة العثمانية القانونية على مصر التي استمرت قرونا، وهو ما دفع العثمانيين إلى السعي لاستعادتها عبر تحالفهم مع الألمان، ولتحقيق ذلك جهّز العثمانيون وحلفاؤهم حملة عسكرية كبيرة انطلقت من سوريا وفلسطين في عام ١٩١٥م، لكنها مُنيت بهزيمة على يد الجيشين المصري والبريطاني.
Langkah Inggris ini berarti penghapusan nyata terhadap kedaulatan hukum Utsmaniyah atas Mesir yang telah berlangsung berabad-abad. Hal ini mendorong Utsmaniyah berupaya merebutnya kembali melalui aliansi dengan Jerman. Untuk itu, Utsmaniyah dan sekutunya melancarkan kampanye militer besar dari Suriah dan Palestina pada 1915, namun mereka mengalami kekalahan di tangan pasukan Mesir dan Inggris.
وفي العام التالي، ١٩١٦م، جرت محاولة أخرى، إلا أنها انتهت بهزيمة قاسية جديدة أجبرت العثمانيين على التراجع إلى فلسطين، تاركين سيناء ساحة مفتوحة أمام التقدم البريطاني.
Pada tahun berikutnya, 1916, upaya lain kembali dilakukan, tetapi berakhir dengan kekalahan telak yang memaksa Utsmaniyah mundur ke Palestina, meninggalkan Sinai terbuka bagi kemajuan pasukan Inggris.
في ديسمبر/كانون الأول من ذلك العام، وصلت القوات البريطانية إلى العريش لتجدها خالية من أي وجود عثماني، إذ انسحب العثمانيون عمدا لإيقاع قوات الحلفاء في كمين قد أعدّوه مسبقًا، حيث تمركزوا بالقرب من مصدر مياه حيوي، وعندما تحركت القوات البريطانية نحو المياه تعرضت لهجوم مفاجئ أدى إلى خسائر فادحة استمرت على مدى يومين.
Pada Desember tahun itu, pasukan Inggris mencapai Al-‘Arish dan mendapati kota tersebut kosong dari keberadaan Utsmaniyah. Rupanya, Utsmaniyah sengaja mundur untuk menjebak pasukan Sekutu dalam sebuah perangkap yang telah mereka siapkan, dengan menempatkan pasukan di dekat sumber air penting. Saat pasukan Inggris bergerak menuju air tersebut, mereka diserang secara tiba-tiba hingga menderita kerugian besar selama dua hari berturut-turut.
وكادت المعركة أن تُحسم لمصلحة العثمانيين، غير أن وصول تعزيزات بريطانية قلب الموازين وأجبر العثمانيين على التراجع نحو غزة وبئر السبع، مما مهد الطريق أمام السيطرة البريطانية الكاملة على سيناء التي كانت لا تزال تحت الحكم العثماني.
Pertempuran itu hampir saja dimenangkan oleh Utsmaniyah, namun kedatangan bala bantuan Inggris membalikkan keadaan dan memaksa Utsmaniyah mundur menuju Gaza dan Beersheba. Hal ini membuka jalan bagi Inggris untuk menguasai sepenuhnya wilayah Sinai yang sebelumnya masih berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : al Jazeera
Leave a Reply