مخططات “التنظيم” الإسرائيلية: الأداة الكامنة لدمج الأراضي الفلسطينية المحتلة في إسرائيل
Rencana “Tanzhim” Israel: Alat Tersembunyi untuk Mengintegrasikan Tanah Palestina yang Diduduki ke dalam Israel (Bagian Kelima)
Penulis: Ali al-Jarbawi dan Rami Abdul Hadi
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Rencana “Tanzhim” Israel ini masuk dalam Kategori Sejarah Palestina
قُسّمت فلسطين، بمقتضى قانون التنظيم البريطاني الانتدابي، إلى ستة ألوية. وبموجبه قام هنري كاندل، المستشار البريطاني في شؤون التنظيم، بإعداد مخططات إقليمية تضمنت تحديد أنظمة البناء في مناطق الأراضي المختلفة. وقد وضعت هذه المخططات موضع التنفيذ بعد المصادقة عليها تباعاً بين سنة 1942 وسنة 1945.(12)
Palestina, berdasarkan Undang-Undang tanzhim Inggris Mandat, dibagi menjadi enam distrik (liwa’). Berdasarkan undang-undang ini, Henry Cundall, penasihat Inggris dalam urusan tanzhim, menyusun rencana-rencana regional yang mencakup penetapan aturan pembangunan di berbagai kawasan tanah. Rencana-rencana tersebut mulai dijalankan setelah disahkan secara bertahap antara tahun 1942 hingga 1945.
1
لم يتم إعداد مخططات إقليمية جديدة تنسخ المخططات الانتدابية في منطقة الضفة الغربية (للواءي القدس ونابلس) خلال فترة الحكم الأردني، حتى بعد أن صدر قانون تنظيم المدن والقرى والأبنية رقم 31 لعام 1955.
Tidak ada rencana regional baru yang disusun untuk menggantikan rencana Inggris Mandat di wilayah Tepi Barat (wilayah al-Quds dan Nablus) selama periode pemerintahan Yordania, bahkan setelah lahirnya Undang-Undang tanzhim Kota, Desa, dan Bangunan Yordania Nomor 31 Tahun 1955.
أما بالنسبة إلى المخططات الهيكلية للمدن، فقد استمر في إعدادها حتى سنة 1967 وفقاً لأحكام القانونين الأردني والبريطاني معاً، إذ بقيت مجموعة أنظمة وتعليمات انتدابية سارية المفعول بعد صدور قانون التنظيم الأردني لعام 1955.
Adapun untuk rencana tata kota, proses penyusunannya tetap berlanjut hingga tahun 1967, berdasarkan ketentuan hukum Yordania dan Inggris sekaligus, sebab sejumlah aturan dan instruksi Mandat masih berlaku setelah lahirnya undang-undang Yordania tahun 1955.
ويجب ملاحظة أن المخططات الهيكلية التي تم إعدادها لعدد من مدن الضفة الغربية، في أثناء فترة الحكم الأردني، لم تكن ناجمة عن تخطيط عصري يأخذ في الحسبان التطورات الديموغرافية والاجتماعية والاقتصادية المستقبلية للسكان.(13)
Perlu dicatat bahwa rencana tata kota yang disusun untuk sejumlah kota di Tepi Barat pada masa pemerintahan Yordania bukanlah hasil dari perencanaan modern yang mempertimbangkan perkembangan demografi, sosial, dan ekonomi penduduk di masa depan. 2
بل على العكس، كانت هذه المخططات تقليدية ومحدودة في توجهاتها التخطيطية المستقبلية، الأمر الذي لم يفسح المجال أمام المدن لتوسيع حدودها بما يضمن تخصيص مساحات ملائمة لتوقعات نموها المستقبلي. أما بالنسبة إلى قرى الضفة الغربية، فلم يتم إعداد مخططات هيكلية حتى سنة 1967، سوى لقرية واحدة كانت تعد العدة لاستيفاء متطلبات الانتقال إلى مكانة مدينة، وهي قرية الطيبة في لواء رام الله.
Sebaliknya, rencana-rencana tersebut bersifat tradisional dan terbatas dalam orientasi perencanaannya, sehingga tidak memberi peluang bagi kota-kota untuk memperluas batas-batasnya demi menjamin tersedianya lahan yang sesuai dengan perkiraan pertumbuhan di masa depan. Adapun untuk desa-desa Tepi Barat, tidak ada rencana tata desa yang disusun hingga tahun 1967, kecuali untuk satu desa yang saat itu tengah dipersiapkan untuk memenuhi syarat naik status menjadi kota, yaitu desa al-Tayyibah di distrik Ramallah.
بناء على ما تقدم، كان البناء يتم في مدن الضفة الغربية خلال الحقبة الأردنية بموجب التراخيص الممنوحة من قبل لجان التنظيم المحلية (المجالس البلدية) داخل الحدود التنظيمية المرسومة في المخططات الهيكلية، أو ضمن حدود البلدية لتلك المدن التي افتقرت إلى مخطط هيكلي مصدَّق.
Berdasarkan uraian di atas, pembangunan di kota-kota Tepi Barat pada masa pemerintahan Yordania dilakukan berdasarkan izin yang diberikan oleh komite-komite tanzhim lokal (dewan kota) di dalam batas wilayah tata ruang yang digambar dalam rencana tata kota, atau di dalam batas kota bagi kota-kota yang belum memiliki rencana tata kota yang sah.
وفي القرى، كانت تراخيص البناء تمنح بموجب المخططات الإقليمية المصدقة في فترة الانتداب، والتي كانت الحدود التنظيمية للقرى فيها لا تزيد، في الغالب، على جذر القرية. أما التوسع العمراني خارج الحدود التنظيمية للمدن والقرى، خلال الحقبة الأردنية، فكان يتم إما عن طريق تساهل دوائر التنظيم الأردنية في شروط منح تراخيص البناء على الأراضي الزراعية المحيطة بالمدن والقرى، وإما عن طريق البناء من دون الحصول على تراخيص مسبقة، اعتماداً أيضاً على تساهل السلطات الأردنية تجاه مسألة البناء غير المرخص.
Di desa-desa, izin pembangunan diberikan berdasarkan rencana regional yang disahkan pada masa Mandat, yang batas wilayah tata ruangnya biasanya tidak lebih dari inti desa itu sendiri. Sementara ekspansi pembangunan di luar batas tata ruang kota dan desa pada masa Yordania dilakukan baik melalui kelonggaran otoritas tanzhim Yordania dalam memberikan izin pembangunan di atas tanah pertanian yang mengelilingi kota dan desa, maupun dengan cara membangun tanpa izin sebelumnya, bergantung juga pada sikap permisif otoritas Yordania terhadap persoalan pembangunan tanpa izin.
فقد كانت السلطات حينئذ تعي غياب مخططات التنظيم الإقليمية والهيكلية التي تتجاوب مع الحاجة الحقيقية إلى نمو السكان وتطور أوضاعهم الاجتماعية والاقتصادية، ولم تكن تحملهم تبعية هذا الغياب السلبية.
Saat itu otoritas sadar akan ketiadaan rencana tata ruang regional dan struktural yang dapat menanggapi kebutuhan nyata pertumbuhan penduduk dan perkembangan kondisi sosial-ekonomi mereka, dan tidak membebankan dampak negatif dari ketiadaan tersebut kepada rakyat.
وهكذا، عندما وقع الاحتلال الإسرائيلي للأراضي العربية سنة 1967، كانت الضفة الغربية “مكشوفة” من ناحية تنظيم المدن والقرى والأبنية، إذ لم يؤد إصدار قانون التنظيم الأردني الجديد رقم 79 لعام 1966 إلى إحداث تغييرات جوهرية في الوضع القائم سابقاً. وكان في قدرة إسرائيل أن تبدأ فوراً بتعديل القانون لخدمة أغراضها، واستغلال الثغرات وكوامن الضعف في نواحي التنظيم التطبيقية الموجودة، مداخل للتضييق على الفلسطينيين وحصر وجودهم.
Maka, ketika pendudukan Israel atas tanah Arab terjadi pada tahun 1967, Tepi Barat berada dalam keadaan “terbuka” dari sisi tanzhim kota, desa, dan bangunan. Hal ini karena Undang-Undang tanzhim Yordania Nomor 79 Tahun 1966 tidak menghasilkan perubahan mendasar terhadap situasi sebelumnya. Dengan demikian, Israel dapat segera memulai perubahan hukum itu demi melayani kepentingannya, memanfaatkan celah-celah dan titik-titik kelemahan dalam aspek penerapan tanzhim yang ada sebagai pintu masuk untuk menekan rakyat Palestina dan membatasi keberadaan mereka.
تضمن قانون تنظيم المدن والقرى والأبنية الأردني رقم 79 لعام 1966، وهو القانون الذي تفترض الأحكام الدولية وقواعد القانون الدولي المتضمنة باتفاقية لاهاي لعام 1907 ومعاهدة جنيف لعام 1949، الاستمرار في تطبيقه في الضفة الغربية بعد احتلالها، تقسيم مسؤولية التخطيط العام في المنطقة وفقاً لمستويات تنظيم مراتبية، محلية ولوائية ومركزية،
Undang-Undang tanzhim Kota, Desa, dan Bangunan Yordania Nomor 79 Tahun 1966 — yang menurut ketentuan hukum internasional sebagaimana tercantum dalam Konvensi Den Haag 1907 dan Konvensi Jenewa 1949 seharusnya tetap berlaku di Tepi Barat setelah pendudukannya — menetapkan pembagian tanggung jawab perencanaan umum di wilayah tersebut berdasarkan tingkat tanzhim yang bertingkat: lokal, distrik, dan pusat.
وتحديد تشكيلة وصلاحيات لجان ودوائر التنظيم في كل من هذه المستويات وتوضيح علاقة بعضها ببعض.(14) واحتوى القانون أحكاماً تضمن مشاركة مندوبي هيئات ومؤسسات متعددة في عمل لجان التنظيم على مختلف مستوياتها.(15)
Undang-undang ini juga menetapkan struktur dan kewenangan komite serta departemen tanzhim pada setiap tingkat, serta menjelaskan hubungan antar masing-masing. 3 – Undang-undang ini memuat ketentuan yang menjamin partisipasi wakil dari berbagai lembaga dan institusi dalam kerja komite tanzhim di berbagai tingkat. 4
كما حدد الأسس التي يجب اتباعها في إعداد مخططات التنظيم الهيكلية والتفصيلية على المستويين الإقليمي والمحلي، والشروط والإجراءات اللازمة لمنح رخص البناء في مناطق التنظيم المختلفة. ويلاحظ المراجع لبنود هذا القانون وإحكامه، أنه يعطي صلاحيات واسعة للجان التنظيم المحلية في البلديات والمجالس القروية لإصدار رخص البناء داخل حدود التنظيم المحلي.(16)
Selain itu, undang-undang ini juga menetapkan dasar-dasar yang harus diikuti dalam penyusunan rencana tanzhim struktural dan detail di tingkat regional maupun lokal, serta syarat dan prosedur yang diperlukan untuk pemberian izin pembangunan di wilayah tanzhim yang berbeda-beda. Penelaah pasal-pasal undang-undang ini akan mendapati bahwa ia memberikan wewenang luas kepada komite-komite tanzhim lokal di kotamadya dan dewan desa untuk mengeluarkan izin pembangunan di dalam batas tanzhim lokal. 5
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber: Majalah ad Dirasaat Al Filisthiniyyah Edisi Musim Semi Tahun 1990
Catatan Kaki
- Khumaisi, sumber yang telah disebutkan, hlm. 12
- Ada kota-kota yang tidak disiapkan rencana tata kotanya selama masa Yordania. Misalnya, rencana kota Hebron yang masih berlaku hingga kini disahkan oleh otoritas Inggris Mandat pada tahun 1944. Saat Israel menduduki Tepi Barat pada 1967, terdapat tujuh kota tanpa rencana tata kota yang sah, dan pembangunan di dalamnya hanya mengandalkan izin dari dewan kota.
- “Qanun tanzhim al-Mudun wa al-Qura wa al-Abniyah al-Urduni Raqm 79 li-‘Am 1966”, al-Jaridah al-Rasmiyyah, No. 1952, 25/9/1966, pasal 7–10
- Contohnya, jika dewan kota tidak dianggap sebagai Komite tanzhim Lokal, maka Pasal 9/1-D dari Undang-Undang tanzhim Yordania No. 79 menentukan pembentukan komite ini dengan anggota gubernur administratif wilayah, wali kota, satu orang yang ditunjuk dewan kota, satu orang yang ditunjuk komite distrik, seorang wakil dari Kementerian Kesehatan, serta insinyur kota atau insinyur departemen tanzhim.
- “Qanun al-tanzhim al-Urduni Raqm 79”, Pasal 9/2
Leave a Reply