حكم الرسوم التي تؤخذ لتجديد الاستمارة أو الرخصة وهل تعتبر من الضرائب؟
Hukum Biaya untuk Perpanjangan STNK atau Izin dan Apakah Termasuk Pajak?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Hukum Biaya untuk Perpanjangan STNK atau Izin dan Apakah Termasuk Pajak ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
الرسوم التي تؤخذ لتجديد الاستمارة، أو الرخصة، هل تعتبر من الضرائب؟
Biaya yang diambil untuk memperpanjang STNK atau izin, apakah termasuk dalam kategori pajak?
الجواب
Jawaban:
إي نعم. كل شيء يؤخذ بلا حق فهو من الضرائب، وهو محرم، ولا يحل للإنسان أن يأخذ مال أخيه بغير حق، كما قال النبي ـ عليه الصلاة والسلام ـ:
Ya, benar. Segala sesuatu yang diambil tanpa hak termasuk dalam kategori pajak (yang terlarang), dan itu haram. Tidak halal bagi seseorang mengambil harta saudaranya tanpa hak. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إذا بعت من أخيك ثمراً فأصابته جائحة، فلا يحل لك أن تأخذ منه شيئاً، بم تأكل مال أخيك بغير حق؟
“Jika engkau menjual buah kepada saudaramu, lalu terkena musibah, maka tidak halal bagimu mengambil sedikit pun darinya. Dengan apa engkau memakan harta saudaramu tanpa hak?”.
ولكن على المسلم السمع، والطاعة، وأن يسمع لولاة الأمور، ويطيع ولاة الأمور، وإذا طلبوا مالاً على هذه الأشياء، سلمه لهم، ثم إن كان له حق فسيجده أمامه، وإن كان ليس له حق فقد أخذ منه حق، أقول إذا كان له حق فسيجده أمامه، وإن لم يكن له حق بأن كان الذي أخذ منه على وجه العدل، فليس له حق.
Namun seorang muslim tetap wajib mendengar dan taat kepada penguasa. Jika penguasa meminta harta untuk hal-hal seperti ini, maka hendaknya ia menyerahkannya. Jika memang ada haknya, ia akan mendapatkannya kembali kelak. Jika tidak ada haknya, berarti haknya telah diambil darinya. Saya katakan, jika itu memang haknya, ia akan mendapatkannya. Tetapi jika bukan haknya, karena diambil dengan adil, maka ia tidak memiliki hak lagi.
والمهم أن الواجب علينا السمع، والطاعة من ولاة الأمور، قال النبي -عليه الصلاة والسلام- :
Intinya, kewajiban kita adalah mendengar dan taat kepada penguasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اسمع، وأطع وإن ضرب ظهرك ،وأخذ مالك.
“Dengarlah dan taatilah, walaupun punggungmu dipukul dan hartamu diambil.”
ولا يجوز أن نتخذ من مثل هذه الأمور وسيلة إلى القدح في ولاة الأمور، وسبهم في المجالس، وما أشبه ذلك، ولنصبر، وما لا ندركه من الدنيا، ندركه في الآخرة.
Maka tidak boleh menjadikan hal-hal semacam ini sebagai alasan untuk mencela penguasa atau mencaci mereka dalam majelis. Hendaklah kita bersabar, karena apa yang tidak kita peroleh di dunia, akan kita peroleh di akhirat.
والله أعلم.
Wallahu a’lam.
Sumber : Majmu Fatawa Syaikh Ibn Utsaimin
Leave a Reply