هكذا سرّبت ونزعت الأرض في فلسطين
Begini Cara Tanah di Palestina Disusupi dan Dirampas (Bagian Ketiga)
Oleh: Rasim Khamaissi
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Begini Cara Tanah di Palestina Disusupi dan Dirampas ini termasuk dalam Kategori Sejarah Palestina
بالمقابل فإن إدعاء بيع الأراضي من قبل الفلسطينيين كأساس لإقامة دولة إسرائيل يجب أن يتم فحصه، فمنذ عام ١٨٧٨ وحتى نهاية الحرب العالمية الأولى كانت الأراضي تشترى من قبل اليهود الصهاينة بواسطة :
Sebaliknya, klaim bahwa tanah dijual oleh orang-orang Palestina sebagai dasar berdirinya negara Israel harus diperiksa dengan seksama. Sejak tahun 1878 hingga akhir Perang Dunia I, tanah-tanah dibeli oleh kaum Yahudi Zionis melalui:
أ- الجمعيات التي أسسها “عشاق صهيون” والأفراد اليهود.
a- Perkumpulan yang didirikan oleh “Lovers of Zion” serta individu-individu Yahudi.
ب- البارون روتشيلد وبعد عام ١٩٠٠ شركة ال – أ.س.أ.
b- Baron Rothschild, dan setelah tahun 1900 melalui perusahaan A.S.A.
ت- شركة تطوير أراضي فلسطين والصندوق القومي اليهودي.
c- Perusahaan Pengembangan Tanah Palestina dan Dana Nasional Yahudi (Jewish National Fund).
وحتى عام ١٩١٨ كان بحيازة اليهود الصهاينة أراضي تقدر مساحتها بحوالي ٤١٨ ألف دونم. وهذا ما يؤكد أن تهافت الفلاحين الفلسطينيين لبيع أراضيهم هو إدعاء باطل وغير دقيق. لكن الوصاية البريطانية وانتدابها على فلسطين، سهل على الحركة الصهيونية شراء الأراضي وتعزيز الهجرة اليهودية وإقامة المستوطنات، وذلك كجزء من تحقيق وعد بلفور ١٩١٧، بمنح وطن قومي لليهود في فلسطين.
Hingga tahun 1918, kaum Yahudi Zionis telah menguasai tanah seluas sekitar 418.000 dunam. Fakta ini menegaskan bahwa anggapan bahwa para petani Palestina berlomba-lomba menjual tanah mereka adalah klaim yang salah dan tidak akurat. Namun, mandat dan penjajahan Inggris atas Palestina telah memudahkan gerakan Zionis untuk membeli tanah, memperkuat imigrasi Yahudi, dan mendirikan permukiman, sebagai bagian dari realisasi Deklarasi Balfour tahun 1917 yang menjanjikan tanah air nasional bagi orang Yahudi di Palestina.
كانت مهمة الانتداب البريطاني نقل نظام إداري غربي، تطور بعد الثورة الصناعية، وفرضه على الواقع في فلسطين وذلك شمل نظام إدارة، تخطيط، تسوية وتسجيل الأراضي، مطبقاً قانون الأراضي العثماني ومعدلاً له لخدمة الأهداف الانتدابية والصهيونية لاحقاً. في سيل ذلك صدرت عدة أوامر وقوانين حددت نظام تسجيل الأراضي تخطيطها واستعمالها، بما في ذلك فرض الضرائب على الأراضي بعد تخمينها.
Mandat Inggris bertugas memindahkan sistem administrasi Barat yang berkembang setelah revolusi industri dan memaksakannya di Palestina. Hal itu mencakup sistem pengelolaan, perencanaan, penyelesaian, dan pendaftaran tanah, dengan menerapkan serta memodifikasi Undang-Undang Pertanahan Utsmani agar sesuai dengan tujuan mandat dan kepentingan Zionis. Dalam rangka itu, beberapa perintah dan undang-undang diterbitkan untuk mengatur sistem pendaftaran tanah, perencanaan, serta penggunaannya, termasuk penerapan pajak tanah setelah dilakukan penaksiran.
هذه الضرائب المرتفعة ساهمت في تردد بل رفض جزء من مالكي الأراضي العرب الفلسطينيين تسجيل الأراضي على أسمائهم، محاولين التهرب من عبء الضرائب مثل العشر، الويركو، ضريبة المسقفات في المدن ١٩٢٨، ضريبة الأملاك في القرى ١٩٣٥، والذي صنف الأراضي إلى١٦ صنف وحدد الضرائب المفروضة على كل صنف. وحسب المخمنين تمت مطالبة المالك بالضرائب الباهظة.
Pajak-pajak tinggi ini membuat sebagian pemilik tanah Arab Palestina ragu bahkan menolak mendaftarkan tanah mereka atas nama sendiri, karena berusaha menghindari beban pajak seperti zakat hasil pertanian (‘usyur), wirku (pajak tanah), pajak bangunan di kota (1928), serta pajak properti di desa (1935) yang membagi tanah menjadi 16 kategori dan menentukan pajak untuk masing-masing kategori. Menurut para penaksir, para pemilik tanah dituntut untuk membayar pajak yang sangat tinggi.
بالمقابل، نشأت عملية تسجيل الأراضي على أسماء العائلات والملاكين الكبار الذين شغلّوا الفلاحين في الأراضي. هؤلاء الملاكين الكبار والذين جزء منهم ليسوا بفلسطينيين، قاموا ببيع جزء من أراضيهم للحركة الصهيونية أو سماسرتها الذين بدورهم سربوها لها.
Sebaliknya, proses pendaftaran tanah banyak dilakukan atas nama keluarga-keluarga dan para tuan tanah besar yang memperkerjakan para petani. Para tuan tanah besar ini, sebagian di antaranya bukan orang Palestina, menjual sebagian tanah mereka kepada gerakan Zionis atau para perantara yang kemudian menyalurkannya kepada Zionis.
فمثلاً عام ١٩٢٤ كان في فلسطين ١٤٤ مالكاً كبيراً، يقدر ما بحوزتهم من الأراضي بحوالي ٣.١٣٠ مليون دونم. وفي أوائل عهد الانتداب البريطاني كان حوالي ٢٥٠ مالكاً كبيراً يملكون حوالي ٤.١٤٢ مليون دونم. هؤلاء المالكين الكبار، خاصة من غير الفلسطينيين كانوا من بين الذين باعوا أراضي للحركة الصهيونية خلال فترة الانتداب.
Sebagai contoh, pada tahun 1924 terdapat 144 tuan tanah besar di Palestina yang menguasai sekitar 3,13 juta dunam tanah. Pada awal masa mandat Inggris, sekitar 250 tuan tanah besar memiliki sekitar 4,142 juta dunam. Para tuan tanah besar ini, khususnya mereka yang bukan orang Palestina, termasuk di antara pihak yang menjual tanah kepada gerakan Zionis selama periode mandat.
ومن أجل تسهيل عملية تسريب الأراضي وتنظيم الملكية بما في ذلك فصل الأراضي الخاصة من أراضي الدولة (الأميرية)، الموات والمتروكة، كان لا بد من تسوية الأراضي لمعرفة موقعها بدقة، ومالكيها الحقيقيين وتسجيلهم بصفة رسمية في سجل الطابو. وكل قطعة أرض لا يوجد ادعاء ملكية لها تسجل على اسم الدولة. خاصة أن الانتداب البريطاني كان “الوريث” للسلطة العثمانية التي سادت على البلاد حتى نهاية الحرب العالمية الأولى.
Untuk mempermudah proses perembesan tanah dan pengaturan kepemilikan, termasuk pemisahan tanah pribadi dari tanah negara (amiriyah), tanah mati, dan tanah yang ditinggalkan, maka perlu dilakukan penyelesaian tanah untuk mengetahui lokasi secara akurat, pemilik sebenarnya, dan mendaftarkannya secara resmi dalam daftar tabu. Setiap bidang tanah yang tidak memiliki klaim kepemilikan akan didaftarkan atas nama negara. Terlebih karena mandat Inggris adalah “pewaris” otoritas Utsmani yang berkuasa atas negeri ini hingga akhir Perang Dunia I.
لأجل ذلك أقرت السلطة الانتدابية أمر تسوية الأراضي وتسجيلها لعام ١٩٢٨، بموجبه بدأ عملية مسح الأراضي وتسويتها من خلال طرح جداول ادعاءات وحقوق. حسب هذا الأمر بدأت عملية التسوية في الأراضي السهلية، وبذلك سهلت من عملية فك المشاع وتسجيل الأراضي مما سهل من عملية بيعها بعد تحديد مالكها وموقعها.
Karena itu, pemerintah mandat mengesahkan Perintah Penyelesaian dan Pendaftaran Tanah tahun 1928. Berdasarkan perintah tersebut, dimulailah proses survei tanah dan penyelesaiannya melalui pengajuan tabel klaim dan hak. Menurut perintah ini, proses penyelesaian dimulai di wilayah dataran rendah, sehingga mempermudah pemecahan tanah musya‘ dan pendaftaran tanah, yang kemudian mempermudah proses penjualannya setelah pemilik dan lokasinya ditentukan.
خلال فترة الانتداب سادت البلاد مناوشات وقلاقل، وزاد الوعي الفلسطيني بأهداف المشروع الصهيوني والدور الانتدابي في تحقيقه، وكان لذلك أثر على تسرب الأراضي إلى الحركة الصهيونية. ورغم أن سلطات الانتداب أصدرت الكتاب الأبيض الذي حدد المواقع التي يجوز للحركة الصهيونية شراء الأراضي بها وحجم الهجرة اليهودية إلى البلاد لكن تطبيق هذا الكتاب كان محدوداً.
Selama periode mandat, negara ini dipenuhi kerusuhan dan kekacauan, sementara kesadaran rakyat Palestina atas tujuan proyek Zionis dan peran mandat dalam mewujudkannya semakin meningkat. Hal itu turut memengaruhi proses perembesan tanah ke tangan gerakan Zionis. Walaupun pemerintah mandat mengeluarkan Buku Putih yang menentukan lokasi di mana gerakan Zionis boleh membeli tanah dan mengatur jumlah imigrasi Yahudi ke negeri ini, penerapan Buku Putih tersebut tetap sangat terbatas.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : Badil Resource Center for Palestinian Residency and Refugee Rights
Leave a Reply