Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib (3)



دلالة الإنجيل على أن المسيح عليه السلام لم يصلب

Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib (Bagian Ketiga)

Alih Bahasa : Reza Ervani

Artikel Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib ini masuk dalam Kategori Kristologi

فمع تطاول الزمان لم يتغير حرف واحد من القرآن، فلو أحضرت نسخاً من المصحف من أي مكان في العالم وقارنتها لوجدتها متطابقة تماماً، وهذه معجزة، مع أن الأمة الإسلامية تعرضت لغزو التتار والصليبيين، ثم تعرضت للاستعمار في العصر الحديث، ومع ذلك لم يستطع أحد أن يغير فيه ولو آية، بينما الأناجيل التي في أيدي الناس مختلفة!!، ولمعرفة السبب في ذلك راجع الفتوى الأخرى هنا

Seiring berlalunya zaman, tidak ada satu huruf pun dari Al Quran yang berubah. Seandainya engkau membawa mushaf dari berbagai belahan dunia lalu membandingkannya, niscaya engkau akan mendapati semuanya sama persis. Ini adalah sebuah mukjizat. Padahal umat Islam pernah menghadapi serangan Tatar dan pasukan Salib, kemudian mengalami penjajahan di era modern. Namun tidak seorang pun mampu mengubah Al Quran walaupun hanya satu ayat. Sementara Injil-injil yang ada di tangan manusia sekarang saling berbeda! Untuk mengetahui sebabnya, silakan lihat fatwa lain disini :

وأما استدلالك بما نسب إلى المسيح عليه السلام أنه قال: (إن السماء والأرض تزولان ولكن كلامي لا يزول أبداً) على عدم تحريف الأناجيل، فعلى فرض أن هذا القول المنسوب إلى عيسى صلى الله عليه وسلم تصح نسبته إليه -وليس هناك ما يؤكد ذلك- فإنه لا يدل على عدم تحريف الأناجيل، ولاسيما عندما يوضع في سياقه الذي ورد فيه،

Adapun dalil yang kamu sebutkan dari ucapan yang dinisbatkan kepada Al-Masih ‘alaihis salam: “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku sekali-kali tidak akan lenyap” untuk menolak adanya penyelewengan Injil, maka sekalipun ucapan itu benar-benar dinisbatkan kepadanya—padahal tidak ada bukti kuat yang memastikan hal itu—tetap saja ucapan itu tidak menunjukkan bahwa Injil tidak mengalami penyelewengan.

فقد جاء في إنجيل متى 29-35: 24: 

Terlebih lagi jika ditinjau dari konteksnya sebagaimana disebutkan dalam Injil Matius 24:29-35 :

وحالاً بعد الضيقة في تلك الأيام (قرب نزول عيسى عليه السلام) تظلم الشمس، ويحجب القمر ضوءه، وتتهاوى النجوم من السماء، وتتزعزع قوات السماوات، وعندئذ تظهر آية ابن الإنسان في السماء، فتنتحب قبائل الأرض كلها،

“Segera sesudah kesusahan pada zaman itu (yakni mendekati turunnya Isa ‘alaihis salam), matahari akan menjadi gelap, bulan tidak akan memberi cahayanya, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit, dan semua bangsa di bumi akan meratap.

ويرون ابن الإنسان آتيا على سحب السماء بقدرة ومجد عظيم، ويرسل ملائكته بصوت بوق عظيم ليجمعوا مختاريه من الجهات الأربع، من أقاصي السماوات إلى أقاصيها،

Mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit dengan segala kuasa dan kemuliaan. Dan Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi sangkakala yang dahsyat, dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

وتعلموا هذا المثل من شجرة التين: عندما تلين أغصانها، وتطلع ورقاً، تعرفون أن الصيف قريب، هكذا أيضاً حين ترون هذه الأمور جميعها تحدث، فاعلموا أنه قريب بل على الأبواب. الحق أقول لكم: لا يزول هذا الجيل أبداً، حتى تحدث هذه الأمور كلها، إن السماء والأرض تزولان: ولكن كلامي لا يزول أبداً. 

Dari pohon ara belajarlah perumpamaan ini: Apabila rantingnya menjadi lembut dan daunnya bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

اهـ فواضح من خلال هذا السياق أن عيسى عليه السلام أراد باستحالة زوال كلامه ما يتعلق منه بخبر نزوله، فهو لا يدل على عدم تحريف الأناجيل.

Jelas dari konteks ini bahwa maksud Isa ‘alaihis salam dengan “perkataan-Ku tidak akan berlalu” adalah kabar tentang turunnya beliau kembali, bukan untuk menolak adanya penyelewengan Injil.

ولظهور دلالة السياق على ذلك، فقد نص عليه اثنان من كبار شراح الإنجيل، يقول القسيس بيرس مراده شارحاً قول المسيح الآنف: تقع الأمور التي أخبرت عنها يقيناً.

Dan karena kuatnya makna konteks ini, dua orang penafsir besar Injil menegaskannya. Pendeta Piers Murad berkata ketika menafsirkan perkataan Isa tersebut: “Perkara-perkara yang telah Aku kabarkan pasti akan terjadi.”

وقال دين استاين هوب: إن السماء والأرض وإن كانتا غير قابلتين للتبدل بالنسبة إلى الأشياء الأخرى لكنهما ليستا بمحكمتين مثل إحكام إخباري بالأمور التي أخبرت عنها، فتلك كلها تزول، وإخباري بالأمور التي أخبرت عنها لا يزول، بل القول الذي قلته الآن لا يتجاوز شيء منه عن مطلبه. وراجع للأهمية الفتوى الأخرى هنا

Dean Stein Hope berkata: “Langit dan bumi meskipun tampaknya tidak bisa berubah dibandingkan dengan hal-hal lain, namun keduanya tidak sekuat berita yang Aku sampaikan tentang perkara-perkara itu. Semua itu akan lenyap, tetapi berita yang Aku kabarkan tidak akan lenyap. Bahkan ucapan yang Aku katakan sekarang, tidak akan ada satu pun darinya yang meleset dari maksudnya.” Untuk penjelasan penting lainnya silakan lihat fatwa lain disini :

ونسأل الله أن يهدينا وإياك إلى الحق ويجنبنا وإياك الباطل، إنه ولي ذلك والقادر عليه.

Kami memohon kepada Allah agar memberi hidayah kepada kami dan kepadamu menuju kebenaran, dan menjauhkan kami serta engkau dari kebatilan. Sesungguhnya Dia Maha Pelindung dan Mahakuasa atas segala sesuatu.

والله أعلم.

Wallahu a’lam.

Kristologi | Yesus tidak disalib | Injil | Taurat | Al Quran | tahrif | Paulus | IslamWeb

Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 2 (Dua) Seri

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.