تفسير قوله تعالى: (وما قتلوه وما صلبوه ولكن شبه لهم)
Tafsiran Firman Allah: (Dan mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh) hanyalah yang diserupakan dengan Isa bagi mereka) (Bagian Kedua)
Alih Bahasa : Reza Ervani
Artikel Tafsir Surah an-Nisaa ayat 157 ini masuk dalam Kategori Kristologi
وقيل في معنى شبه لهم: إن اليهود لما قصدوا عيسى -عليه السلام- ليقتلوه رفعه الله تعالى إلى السماء، فخاف رؤساء اليهود من وقوع الفتنة من عوامهم فأخذوا إنساناً وقتلوه وصلبوه، ولبسوا على الناس أنه المسيح، والناس ما كانوا يعرفون المسيح إلا بالاسم، لأنه كان قليل المخالطة للناس.
Dikatakan pula dalam makna “diserupakan bagi mereka”: ketika orang-orang Yahudi bermaksud membunuh Isa ‘alaihis salam, Allah mengangkatnya ke langit. Para pemimpin Yahudi khawatir akan terjadi fitnah di kalangan rakyat awam, maka mereka menangkap seorang laki-laki, membunuhnya, dan menyalibnya, lalu mengelabui manusia dengan mengatakan bahwa dialah Al-Masih. Padahal, orang-orang tidak mengenal Isa kecuali hanya namanya saja, sebab beliau jarang bergaul dengan manusia.
وقد ذكر هذه الوجوه الرازي في تفسيره. ولذلك قال تعالى: (وما قتلوه يقينا) أي وما قتلوه وهم على يقين بأن المقتول هو المسيح -عليه السلام-، بل كانوا شاكين في ذلك. وقد أخبر الله تعالى محمداً -عليه الصلاة والسلام- بأنهم لم يقتلوه حقيقة، بل رفعه الله تعالى إليه.
Wajah-wajah penjelasan ini disebutkan oleh Ar-Razi dalam tafsirnya. Oleh karena itu Allah berfirman: “Dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin.” Maksudnya: mereka tidak membunuh Isa dalam keadaan benar-benar yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Al-Masih ‘alaihis salam, bahkan mereka ragu dalam hal itu. Allah Ta’ala mengabarkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa mereka tidak benar-benar membunuhnya, melainkan Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
والذين اختلفوا في عيسى هم اليهود والنصارى معا، وذلك أن اليهود لما قتلوا الشخص المشبه به كان الشبه على وجهه، ولم يلق عليه شبه جسد عيسى، فلما قتلوه ونظروا إلى بدنه قالوا: الوجه وجه عيسى والجسد جسد غيره.
Adapun yang berselisih tentang Isa adalah kaum Yahudi dan Nasrani sekaligus. Sebab ketika orang-orang Yahudi membunuh orang yang diserupakan dengannya, keserupaan itu hanya pada wajahnya, bukan pada tubuhnya. Maka setelah mereka membunuhnya dan melihat jasadnya, mereka berkata: “Wajahnya wajah Isa, tetapi tubuhnya tubuh orang lain.”
وقال السدي: إن اليهود حبسوا عيسى مع عشرة من الحواريين في بيت، فدخل عليه رجل من اليهود ليخرجه ويقتله، فألقى الله شبه عيسى عليه السلام على ذلك الرجل ورفع إلى السماء، فأخذوا ذلك الرجل وقتلوه على أنه عيسى عليه السلام، ثم قالوا إن كان هذا عيسى فأين صاحبنا، وإن كان صاحبنا فأين عيسى؟ فذلك اختلافهم فيه. اهـ.
As-Suddi berkata: orang-orang Yahudi menahan Isa bersama sepuluh orang hawariyyin di sebuah rumah. Lalu seorang Yahudi masuk untuk menangkap dan membunuhnya. Allah menjadikan rupa Isa serupa pada orang itu, sementara Isa diangkat ke langit. Maka mereka menangkap orang tersebut, membunuhnya, dan menyalibnya seolah-olah ia Isa. Setelah itu mereka berkata: “Jika orang ini Isa, lalu di mana sahabat kami? Dan jika ini sahabat kami, lalu di mana Isa?” Itulah perbedaan mereka tentangnya.
والنصارى كذلك مختلفون، مع اتفاقهم على قتله إلا طائفة قليلة منهم. فقال بعضهم: إن المسيح صلب من جهة ناسوته لا من جهة لاهوته. وقال بعضهم: وقع الصلب والقتل على عيسى من جهة ناسوته ولاهوته.
Kaum Nasrani pun berselisih pendapat, meskipun hampir semuanya sepakat bahwa Isa dibunuh, kecuali segelintir kecil dari mereka. Sebagian berkata: penyaliban hanya terjadi pada sisi kemanusiaannya (nasut), bukan pada sisi ketuhanannya (lahut). Sebagian lagi berkata: penyaliban dan pembunuhan terjadi pada Isa dari sisi kemanusiaannya maupun ketuhanannya.
وقيل: وصل إلى اللاهوت بالإحساس والشعور لا بالمباشرة. وقالت طائفة: القتل والصلب وقعا بالمسيح الذي هو جوهر متولد من جوهرين. وكلهم قد كذب بالحق، واتبع ظنه وهواه:
Ada pula yang berkata: yang sampai pada ketuhanan hanyalah rasa sakit dan perasaan, bukan secara langsung. Ada kelompok lain yang mengatakan: penyaliban dan pembunuhan terjadi pada Al-Masih yang merupakan hakikat yang lahir dari dua hakikat. Padahal semuanya mendustakan kebenaran dan hanya mengikuti prasangka serta hawa nafsu mereka. Allah berfirman :
مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا * بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا [النساء: ١٥٧-١٥٨].
“Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka; mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa. Tetapi Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (Surah An-Nisa: 157-158).
وقبل قيام الساعة ينزل عيسى -عليه السلام- حكماً عدلاً يحكم بشريعة الإسلام، قال صلى الله عليه وسلم:
Sebelum datangnya hari kiamat, Isa ‘alaihis salam akan turun sebagai hakim yang adil dan memutuskan hukum dengan syariat Islam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
والذي نفس بيده ليوشكن أن ينزل فيكم ابن مريم حكماً عدلاً، فيكسر الصليب، ويقتل الخنزير، ويضع الجزية، ويفيض المال حتى لا يقبله أحد. متفق عليه،
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hampir-hampir Ibnu Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah, dan harta akan melimpah hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (Muttafaq ‘alaih).
وعن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ليس بيني وبينه نبي ـ يعني عيسى عليه السلام ـ وإنه نازل، فإذا رأيتموه فاعرفوه: رجل مربوع إلى الحمرة والبياض بين ممصرتين، كأن رأسه يقطر وإن لم يصبه بلل، فيقاتل الناس على الإسلام، فيدق الصليب، ويقتل الخنزير، ويضع الجزية، ويهلك الله في زمانه الملل كلها إلا الإسلام، ويهلك المسيح الدجال، فيمكث في الأرض أربعين سنة ثم يتوفى فيصلي عليه المسلمون. رواه أبو داود.
“Tidak ada nabi antara aku dan dia — maksudnya Isa ‘alaihis salam — dan sesungguhnya ia akan turun. Jika kalian melihatnya, maka kenalilah: ia seorang laki-laki dengan postur sedang, berkulit kemerah-merahan bercampur putih, mengenakan dua pakaian berwarna kuning kemerah-merahan, seakan-akan kepalanya meneteskan air meski tidak terkena basah. Ia akan berperang melawan manusia demi Islam, menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah. Allah akan membinasakan seluruh agama selain Islam di zamannya, membinasakan Al-Masih Dajjal. Ia akan tinggal di bumi selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin menyalatkannya.” (Hadits Riwayat Imam Abu Dawud).
والله أعلم.
Wallahu a’lam.
Alhamdulillah, selesai rangkaian artikel 2 (Dua) Seri
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply