يعمل في شركة تتحصل على قروض بنكية ربوية
Bekerja di Perusahaan yang Mendapat Pinjaman Bank Ribawi
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Bekerja di Perusahaan yang Mendapat Pinjaman Bank Ribawi ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillahirrahmanirrahim
أنا موظف حسابات لدى شركة تجارية وهذه الشركة تعمل بالتسهيلات (القروض) مع البنوك وصاحب الشركة لديه نية في الخلاص من هذه القروض ولكنه لا يستطيع تأمين المبلغ مرة واحدة لذا يلزمه فترة لتسديده أشيروا علي هل الراتب الذي أتقاضاه حرام؟ وهل تنصحوني بترك العمل؟
Saya bekerja sebagai pegawai akuntansi di sebuah perusahaan dagang. Perusahaan ini berhubungan dengan bank melalui fasilitas pinjaman (kredit), dan pemilik perusahaan berniat melunasi pinjaman tersebut, namun ia tidak mampu melunasinya sekaligus sehingga membutuhkan waktu untuk melunasinya. Mohon nasihat, apakah gaji yang saya terima itu haram? Apakah Anda menyarankan saya untuk meninggalkan pekerjaan ini ?
كما أنني أرغب في أن تبينوا لي أنه عندما كان صاحب العمل مسافراً كان مفوضني بأعمال الشركة وكنت أقوم بالخصم لبعض الزبائن بما لايؤدي إلى الخسارة هل يجوز لي ذلك؟ وأيضا قانون العمل الأردني يقول إن ساعات العمل هي 8 ساعات هل يجوز لي أن أطالب صاحب العمل بما يزيد عن ذلك؟ وجزاكم الله كل الخير.
Saya juga ingin penjelasan: ketika pemilik perusahaan bepergian, ia memberikan kuasa kepada saya untuk mengurus urusan perusahaan, dan saya memberikan potongan harga kepada sebagian pelanggan dengan syarat tidak menimbulkan kerugian, apakah hal itu boleh? Selain itu, Undang-Undang Ketenagakerjaan Yordania menyebutkan bahwa jam kerja adalah 8 jam. Apakah saya boleh menuntut pemilik perusahaan untuk membayar lebih jika saya bekerja melebihi jam tersebut? Semoga Allah membalas Anda dengan segala kebaikan.
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فإذا كان عملك متعلقاً بكتابة الربا أو الشهادة عليه أو حسابه أو نحو ذلك من المحرمات، فالراتب المأخوذ مقابل ذلك حرام، ولا يجوز لك البقاء في هذا العمل إلا إذا كنت مضطراً للبقاء لضرورة ملجئة بحيث إذا تركته لم تجد ما تأكل أو ما تشرب ونحو ذلك، لقول الله تعالى:
Jika pekerjaan Anda terkait dengan penulisan riba, menjadi saksi atasnya, menghitungnya, atau hal-hal lain yang serupa dari perkara yang diharamkan, maka gaji yang diperoleh dari pekerjaan itu haram. Anda tidak boleh bertahan di pekerjaan ini kecuali dalam kondisi darurat yang memaksa, seperti jika meninggalkannya membuat Anda tidak bisa makan atau minum, dan semacamnya. Allah Ta’ala berfirman :
وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلاَّ مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ [الأنعام:١١٩]،
“Dan sungguh Allah telah menjelaskan kepada kalian apa yang diharamkan atas kalian, kecuali apa yang kalian terpaksa melakukannya.” (Surah Al-An’am: 119).
وأما إذا لم يكن عملك متعلقاً بما ذكرنا وكان نشاط الشركة مباحاً وليس محرماً فالراتب المأخوذ مقابل ذلك حلال، ولا حرج في البقاء في هذه الشركة، واعلم أن من ترك شيئاً لله عوضه الله خيراً منه، قال الله تعالى:
Namun jika pekerjaan Anda tidak berkaitan dengan hal-hal yang disebutkan tadi, dan kegiatan perusahaan itu mubah serta tidak haram, maka gaji yang diperoleh dari pekerjaan itu halal, dan tidak mengapa tetap bekerja di perusahaan tersebut. Ketahuilah bahwa siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا* وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ [الطلاق:٢-٣].
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Surah At-Thalaq: 2-3).
وأما الخصم الذي تعطيه لبعض الزبائن، فإن كان داخلاً عرفاً في التفويض الذي فوضك إياه صاحب الشركة، أو كان هذا الخصم بعلم صاحب الشركة فلا حرج فيه، وإلا فلا يجوز، وعليك في هذه الحالة تحمل قيمة هذا الخصم وردها إلى الشركة إلا أن يعفو عن ذلك صاحبها.
Adapun potongan harga yang Anda berikan kepada sebagian pelanggan, jika hal itu secara ‘urf termasuk dalam wewenang yang diberikan oleh pemilik perusahaan, atau diberikan dengan sepengetahuan pemilik, maka tidak mengapa. Namun jika tidak demikian, maka tidak boleh, dan Anda wajib menanggung nilai potongan tersebut serta mengembalikannya kepada perusahaan, kecuali jika pemilik perusahaan memaafkannya.
وأما مطالبتك لصاحب الشركة بأجر الساعات التي تعملها وتزيد عن الساعات التي حددها قانون العمل، فالمعول عليه في ذلك هو العقد الذي بينك وبين صاحب الشركة، فإن كان العقد الذي بينك وبينه يشمل العمل في تلك الساعات الزائدة فلا يجوز لك المطالبة بأجر زائد عن الأجر الذي تتقاضاه قال تعالى:
Adapun tuntutan Anda kepada pemilik perusahaan untuk membayar upah tambahan atas jam kerja yang melebihi ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan, maka yang menjadi patokan adalah akad kerja antara Anda dan pemilik perusahaan. Jika akad mencakup kerja pada jam tambahan tersebut, maka tidak boleh menuntut upah lebih dari gaji yang sudah ditentukan. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَوْفُواْ بِالْعُقُودِ [المائدة:١]،
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (Surah Al-Maidah: 1).
وإن كان العقد لا يشمل العمل في تلك الساعات فلك أن تطالبه بأجر زائد مقابل تلك الساعات.
Namun jika akad tidak mencakup jam tambahan, maka Anda boleh menuntut upah lebih sebagai kompensasi dari jam kerja tambahan itu.
والله أعلم.
Wallahu a’lam.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply