Ayat-ayat Allah Menampakkan Diri di Gaza! (1)



آيات الله تتجلى في غزة!

Ayat-ayat Allah Menampakkan Diri di Gaza! (Bagian Pertama)

Oleh : Hasan Abdur Razzaq as-Sayyid

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Ayat-ayat Allah Menampakkan Diri di Gaza! ini masuk dalam kategori Dunia Islam

كانت الآيات والمعجزات مما اختص الله عز وجل به أنبيائه ليظهر على أيديهم الخوارق التي تؤيد صدقهم، وهي تكون في زمن النبي وبحضور قومه، إلا أن الله تعالى لما جعل نبوة محمد صلى الله عليه وسلم خاتمة للنبوات فقد جعل معجزته الخالدة هي القرآن الكريم، فهو الكتاب الذي “لا تنقضي عجائبه، ولا يخلق على كثرة الرد”. (كتاب فضائل القرآن)

Ayat-ayat dan mukjizat merupakan hal yang Allah Azza wa Jalla khususkan bagi para nabi-Nya untuk menampakkan di tangan mereka hal-hal luar biasa yang membuktikan kebenaran mereka. Itu terjadi pada masa kenabian dan di hadapan kaumnya. Namun ketika Allah menjadikan kenabian Muhammad ﷺ sebagai penutup seluruh kenabian, maka Dia menjadikan mukjizat abadi beliau adalah Al Quran — kitab yang “keajaibannya tak pernah habis, dan tidak usang meski sering diulang.” (Kitab Fadhailul Quran)

والقرآن معجز في نظمه وأحكامه وإخباره بالأخبار الماضية والمستقبلية، فهو الأصل الأول، والمعجزة الكبرى التي أيد الله تعالى نبيه بها، وقد أيده بالأصل الثاني وهو السنة النبوية، وفيهما العديد من البشارات التي هي بمثابة المقويات للإيمان والمثبتات لليقين.

Al Quran adalah mukjizat dalam susunan bahasanya, hukumnya, serta kabar yang disampaikannya tentang masa lalu dan masa depan. Ia adalah sumber pertama dan mukjizat terbesar yang Allah berikan kepada Nabi-Nya. Allah juga mendukungnya dengan sumber kedua yaitu sunnah nabawiyah. Di dalam keduanya terdapat banyak kabar gembira yang menjadi penguat keimanan dan peneguh keyakinan.

وما كنا نظن أن نعيش لنرى تلك المبشرات والآيات تتحقق وتظهر أمام أعيننا وعبر ما تنقله الشاشات، وذلك في الطوفان الهادر الذي طاف المعمورة، فهو الطوفان الذي أخذ الألباب، وطارت بهديره العقول، وتعلقت به الأفئدة بما تراه من المعقول وغير المعقول.

Kita tidak pernah menyangka akan hidup untuk menyaksikan kabar gembira dan tanda-tanda itu terwujud di depan mata kita melalui siaran layar-layar televisi — dalam gelombang besar yang menggetarkan dunia. Sebuah gelombang yang memukau akal, membuat hati terpaut, dan memperlihatkan hal-hal yang dapat dan tak dapat dijelaskan dengan nalar.

حتى رأينا تحقق العديد من آيات الله مع بداية هدير طوفان الأقصى وفي أثنائه، فقد تجلت

Hingga kita menyaksikan banyak tanda-tanda Allah tampak sejak awal gemuruh Thufan al-Aqsha dan di tengah perjalanannya. Maka tampaklah firman Allah:

وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ (٩)

Dan Kami jadikan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), lalu Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Surah Yasin ayat 9)

وذلك عند عبور الجدار العازل رغم كل الاستعدادات المادية التي اتخذها دولة الاحتلال، لتحصين نفسها فوق الأرض وتحتها وعبر الكاميرات والأجهزة المستشعرة والحساسة، وعند إلصاق المجاهد العبوة اللاصقة على بدن الدبابة ليدمرها من المسافة صفر، وعند زرع لغم “شواظ” تحت جنزير الدبابة لتنسفها وتنسف المتحصنين فيها.

Itu terjadi ketika para pejuang berhasil menembus tembok pemisah, meski negara penjajah telah mempersiapkan segala upaya untuk mempertahankan diri — di atas tanah, di bawah tanah, melalui kamera, sensor, dan alat deteksi. Juga ketika seorang mujahid menempelkan bom perekat pada tubuh tank dari jarak nol untuk menghancurkannya, dan ketika mereka menanam ranjau “Syuwazh” di bawah rantai tank hingga meledakkannya bersama siapa pun yang bersembunyi di dalamnya.

وتجلت

Dan tampaklah (ayat Allah) sebagaimana firman-Nya:

ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ

Masuklah menyerang mereka melalui pintu gerbang; apabila kamu memasukinya, pasti kamu akan menang. (Surah al-Ma’idah ayat 23)

فكان دخول صباح السابع من أكتوبر ٢٠٢٣، دخولا جعل الداخلين هم الغالبون، وقد أسروا وغنموا وتحصلوا على معلومات استخباراتية مهمة، فتلك الغلبة جعلت العدو مشتت الفكر وفاقد للسيطرة.

Hal itu terjadi pada pagi hari 7 Oktober 2023, ketika para pejuang memasuki wilayah musuh. Mereka yang masuk itulah yang menang; mereka menawan, merampas senjata, dan memperoleh informasi intelijen penting. Kemenangan itu membuat musuh kacau dan kehilangan kendali.

وتجلت

Dan tampaklah pula firman-Nya:

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ (٦٠)

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan pasukan berkuda untuk menggentarkan musuh Allah dan musuhmu, serta orang-orang lain selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi. (Surah al-Anfal ayat 60)

فقد رأينا ما حقق الله لهم بترهيب العدو ومن والاه وناصره وطبع معه، وذلك نتيجة ما ألتزم المجاهدون به من الإعداد المناط بهم وهو قدر استطاعتهم.

Maka kita menyaksikan bagaimana Allah menolong mereka dengan menimbulkan rasa takut pada musuh dan siapa pun yang mendukungnya. Itu adalah buah dari komitmen para mujahid terhadap perintah Allah untuk mempersiapkan kekuatan sesuai kemampuan mereka.

وتجلت

Dan tampaklah pula firman-Nya:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.” (Surah al-Baqarah ayat 155–156)

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا ‌بِالْقَوْلِ ‌الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ (٢٧)

Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim serta berbuat sesuai kehendak-Nya. (Surah Ibrahim ayat 27)

وذلك في ما رأينا من صبر وثبات عند أهل غزة رغم كل إصاباتهم من تهدم بيوتهم وقتل أحبابهم، وما أصابهم من الخسائر المادية والمعنوية، واستمرار الحصار ومنع وصول المساعدات الغذائية والطبية والاحتياجات الرئيسية لهم، فتسمع أحدهم يصبر أخيه ويواسيه بقوله: “راح عند ربنا اللي أرحم منا”، أو يصبر نفسه بقوله: “معلش”، أو “هاذي روح الروح”، أو يعلم غيره بقوله: “كلنا مشاريع شهادة”.

Hal itu kita saksikan nampak dalam kesabaran dan keteguhan penduduk Gaza meskipun rumah-rumah mereka hancur, orang-orang yang mereka cintai terbunuh, serta mereka mengalami kerugian besar baik materi maupun batin. Meskipun bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok dihalangi, mereka tetap teguh. Engkau mendengar seseorang menenangkan saudaranya dengan berkata: “Ia telah pergi kepada Tuhan yang lebih penyayang dari kita,” atau menenangkan dirinya sendiri dengan berkata: “Tidak apa-apa,” atau “Ini adalah ruh dari ruhku,” atau mengajarkan kepada yang lain dengan berkata: “Kita semua adalah proyek kesyahidan.”

وتجلت

Dan tampaklah pula firman-Nya:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ ‌قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠)

Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah berikan kepada mereka dan bergembira terhadap orang-orang yang belum menyusul mereka dari belakang mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Surah Ali Imran ayat 169–170)

فقد رأينا الشهيد الساجد الحافظ لكتاب الله “تيسير أبو طعيمة” الذي صورته طائرة الاستطلاع الإسرائيلية ونشرت مقطع الفيديو بتاريخ ٢٩/١٢/٢٠٢٣، بعد أن أصابته شظية في ظهره فجلس في زاوية رافعا سبابته وناظرا إلى السماء، ثم ألقى نفسه ساجدا ليستقبل الآخرة ويلقى ربه شهيدا ساجدا.

Maka kita menyaksikan syahid yang bersujud, penghafal Kitab Allah, Taysir Abu Tha’imah, yang direkam oleh pesawat pengintai Israel dan videonya dipublikasikan pada 29 Desember 2023. Setelah terkena pecahan peluru di punggungnya, ia duduk di sudut, mengangkat telunjuknya dan memandang ke langit, lalu menjatuhkan dirinya dalam sujud untuk menyambut akhirat dan menemui Tuhannya sebagai syahid dalam keadaan bersujud.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : al Jazeera



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.