Adzanlah di Masjid Kalian secara Bergantian



أذنوا في مسجدكم بالتناوب أو رتبوا مؤذناً

Adzanlah di Masjid Kalian secara Bergantian atau Tunjuklah Seorang Muadzin

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Adzanlah di Masjid Kalian secara Bergantian atau Tunjuklah Seorang Muadzin ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

أنا أعيش في الغرب للأسف. وأحياناً آتي إلى المسجد في وقت الصلاة، إلا أنه لا يوجد أحد يؤذن، فأقوم بالآذان بنفسي. فهل يجوز عدم الآذان في المسجد، حيث إنه لا يوجد مؤذن راتب في مسجدنا؟

Saya tinggal di negeri Barat, dan terkadang datang ke masjid pada waktu shalat, namun tidak ada seorang pun yang mengumandangkan adzan, sehingga saya sendiri yang melakukannya. Apakah boleh tidak mengumandangkan adzan di masjid karena di masjid kami tidak ada muadzin tetap?

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:

فإنه لا ينبغي ترك الأذان في المسجد، لعدم وجود مؤذن راتب فيه، لأن الراجح من أقوال العلماء أن الأذان في المسجد فرض كفاية، إن لم يقم به من تحصل به الكفاية، أثم الجميع، ويتأكد ذلك إذا لم يكن بجواره مساجد أُخَرْ، يؤذن فيها، لقوله صلى الله عليه وسلم لمالك بن الحويرث:

Tidak sepatutnya meninggalkan adzan di masjid hanya karena tidak ada muadzin tetap di sana. Pendapat yang paling kuat di kalangan para ulama menyatakan bahwa adzan di masjid merupakan fardhu kifayah; jika tidak ada seorang pun yang melakukannya hingga cukup untuk menegakkan syiar, maka semua terkena dosa. Hal ini semakin ditekankan jika di sekitar tidak ada masjid lain yang mengumandangkan adzan, berdasarkan sabda Nabi ﷺ kepada Malik bin al-Huwairits :

إذا حضرت الصلاة، فليؤذن أحدكم، وليؤمكم أكبركم. رواه السبعة.

“Apabila waktu shalat telah tiba, maka hendaklah salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan, dan yang paling tua di antara kalian menjadi imam.” (Hadits Riwayat As-Sab‘ah)

ولأنه صلى الله عليه وسلم أمر بلالاً بالأذان في المدينة، وأمر أبا محذورة بالأذان في مكة، وأمرهما بالإقامة، ولم يزل صلى الله عليه وسلم يؤدي الصلوات الخمس بأذان وإقامة، فدل على فرضيتهما.

Nabi ﷺ memerintahkan Bilal untuk adzan di Madinah, dan memerintahkan Abu Mahdzurah untuk adzan di Makkah, serta memerintahkan keduanya untuk iqamah. Nabi ﷺ senantiasa melaksanakan lima waktu shalat dengan adzan dan iqamah, yang menunjukkan kewajiban syiar ini.

ولذلك ننصح أن تجتهد مع إخوانك المسلمين في نفس البلد، في إيجاد مؤذن للمسجد، حتى تخرجوا من الإثم، ولو استدعى الأمر إلى تفريغ شخص من المسلمين للأذان مقابل أن تبذلوا له أجرة على تفرغه، أو يتم التأذين بالتناوب، كل شخص يؤذن في الوقت الذي يتلاءم مع عمله، لا سيما وأنتم في بلد من بلدان الغرب، يحتاج المسلمون فيه إلى المحافظة على شعائر الإسلام الظاهرة، والآذان منها، كما لا يخفى. وفقكم الله لما يحب ويرضاه.

Oleh karena itu, kami menasihatkan agar engkau bersama saudara-saudara Muslim di negara tersebut berusaha menyiapkan seorang muadzin untuk masjid, agar kalian terhindar dari dosa. Jika diperlukan, boleh menunjuk seseorang yang diberi upah untuk khusus mengumandangkan adzan, atau melakukannya secara bergiliran — setiap orang adzan sesuai waktu yang cocok dengan pekerjaannya. Terlebih lagi, kalian berada di negeri Barat di mana kaum Muslimin sangat membutuhkan penjagaan terhadap syiar-syiar Islam yang tampak, dan adzan termasuk di dalamnya. Semoga Allah memberi taufik kepada kalian untuk melakukan apa yang Dia cintai dan ridhai.

والله تعالى أعلم.

Wallahu Ta‘ala a‘lam.

Sumber : IslamWeb

 



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.