Syarat-Syarat Menjadi Imam Shalat



شروط إمامة الصلاة

Syarat-Syarat Menjadi Imam Shalat

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Syarat-Syarat Menjadi Imam Shalat ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته: أرجو منكم توضيح شروط الإمامة؟

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mohon penjelasan dari kalian tentang syarat-syarat menjadi imam shalat.

الإجابــة

Jawaban:

فيشترط في إمام الصلاة أن يكون:

Syarat-syarat bagi imam shalat adalah sebagai berikut:

١- مسلماً: فلا تصح إمامة الكافر، وهذا محل إجماع.

1. Seorang muslim — karena tidak sah seseorang yang kafir menjadi imam, dan hal ini merupakan kesepakatan (ijma’) para ulama.

٢- أن يكون سالماً من البدعة المكفرة.

2. Terbebas dari bid’ah yang menyebabkan kekufuran.

٣- أن يكون ذكراً: إن كان في المأمومين ذكور، وهذا مذهب السلف والخلف، ومذهب الفقهاء السبعة والأئمة الأربعة وغيرهم.

3. Seorang laki-laki — jika di antara makmum terdapat laki-laki. Ini merupakan pendapat para ulama salaf dan khalaf, juga pendapat para fuqaha tujuh serta para imam empat mazhab dan lainnya.

٤- أن يكون على طهارة: قال الإمام النووي في المجموع: أجمعت الأمة على تحريم الصلاة خلف المحدث.

4. Dalam keadaan suci — Imam an-Nawawi berkata dalam al-Majmu‘: “Umat telah bersepakat atas keharaman shalat di belakang orang yang berhadas.”

٥- أن يكون عاقلاً: فلا تصح الصلاة خلف مجنون.

5. Berakal — karena tidak sah shalat di belakang orang gila.

٦- أن يكون قادراً على الإتيان بأركان الصلاة من قيام وركوع وسجود.

6. Mampu melaksanakan rukun-rukun shalat seperti berdiri, rukuk, dan sujud.

٧- أن يكون قادراً على تلاوة الفاتحة وما تصح به صلاته.

7. Mampu membaca Surah Al-Fatihah dan bacaan lain yang menjadikan shalatnya sah.

٨- أن لا يكون مأموماً في الحال أو في الأصل كالمسبوق إذا قام لقضاء ما فاته.

8. Tidak sedang menjadi makmum pada saat itu atau secara asal, seperti orang yang masbuk (terlambat) lalu berdiri untuk menyempurnakan shalatnya.

وتحت كل شرط مما ذكرنا تفاريع وقيود وخلاف يطول المقام بذكره جداً، فليراجع في مظانه من كتب الفقه.

Dan di bawah setiap syarat yang disebutkan terdapat cabang-cabang pembahasan, batasan, dan perbedaan pendapat yang sangat panjang untuk dijelaskan di sini. Karenanya, silakan merujuk pada kitab-kitab fikih untuk rincian lengkapnya.

والله أعلم.

Wallahu a’lam.

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.