Al Baqarah ayat 30 | Tafsir wal Bayan (Bagian Pertama)
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath Thariifiy
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Tafsir Al Baqarah ayat 30 dan Seluruh Serial dapat anda ikuti Kategori at Tafsir wal Bayan
w
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ
Ingatlah ketika Robbmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Maka Allah Ta’ala Berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
(Surah al Baqarah ayat 30)
أخبر الله تعالى ملائكته بأنه سبحانَهُ سَيَجْعَلُ خليفة في الأرض، والخليفة هو العامر لها ، ويخلُفُهُ مِن ذريَّتِهِ خلفاء يتتابعون تناسُلًا جيلا بعد جيل إلى ما شاء الله .
Allah Ta’ala memberitahu malaikat-Nya bahwa Dia Subhanahu wa Ta’ala, akan menjadikan seorang khalifah di bumi. Khalifah inilah yang akan memakmurkan bumi, dan dari keturunannya akan ada khalifah-khalifah lain yang datang silih berganti melalui generasi demi generasi sampai waktu yang Allah kehendaki.
الحكمة من الخلق والاستخلاف :
Hikmah dari penciptaan dan pengangkatan khalifah :
وإِنَّمَا ذكر الله هذه الآية بعد آية خلق السموات والأرض، وعطفها عليها بالواو؛ ليبين تسلسل العمل، وأنَّ الحقائق لا تَرْسَخُ في الأذهان إلا بِذِكْرِ مَبْدَئِها مُتسلسلا ؛ وبذلك تَقْوَى القناعات، ويحصل التسليم،
Allah menyebutkan ayat ini setelah ayat penciptaan langit dan bumi, serta menghubungkannya dengan huruf wawu untuk menunjukkan kesinambungan pekerjaan, Hal ini juga menunjukkan bahwa tidaklah hakikat kebenaran dapat tertanam dengan kuat dalam pikiran melainkan dengan menjelaskan asal-usulnya secara berurutan. Dengan cara ini, keyakinan menjadi lebih kuat dan penerimaan akan kebenaran itu dapat terjadi.
ولِيُثْبِتَ سبحانه لعبادِهِ أنَّ هذه المخلوقات: الشمس والقمر، والأفلاك والأرض، خُلِقَتْ للإنسان المستخلَفِ وتدبير شأنه، وهذا إكرام لبني آدم، وعبادة الإنسان لهذه المخلوقات تنكيس لمقادير الخليقة؛
Allah juga ingin menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa makhluk-makhluk — matahari, bulan, bintang-bintang, dan bumi — diciptakan untuk manusia yang diangkat sebagai khalifah, serta untuk keperluan perancangan dan pengaturan urusannya. Ini adalah bentuk pemuliaan bagi Bani Adam.
فَمَن عبد الشجر والحَجَر والكواكب من دون الله – وهي مخلوقة له – لم يَعْرِفِ الحِكْمَةَ مِن الخلق، وإنَّما عَبَدَ شيئًا خُلِقَ لأجله، وهذا مع كونه جهالة عقلية،
Oleh karena itu menyembah makhluk-makhluk tersebu adalah tindakan yang merendahkan derajat penciptaan, sehingga barang siapa yang menyembah pohon, batu, atau bintang-bintang, dan semua selain Allah — padahal semuanya diciptakan untuk manusia tersebut — maka sungguh dia tidak mengetahui hikmah dari penciptaan. Orang tersebut hanya menyembah sesuatu yang sejatinya diciptakan untuk dirinya.
فهو ضلالة في الشريعة وشِرْك في حق الله سبحانه .
Hal tersebut, selain merupakan kebodohan akal, juga merupakan kesesatan dalam syariat dan kesyirikan terhadap hak Allah Subhanahu wa Ta’ala
سبب ضلال الناس :
Penyebab kesesatan manusia :
ومن أعظم ما يُوقِعُ الإنسان في الخطأ والشر: جهله بمقادير الأشياء وقيمها ؛
Salah satu hal terbesar yang menyebabkan manusia jatuh dalam kesalahan dan keburukan adalah ketidaktahuannya tentang ukuran dan nilai dari segala sesuatu.
فجهل الإنسان بنفسه وبغيرِهِ، وذَهَابُ الحِكْمَةِ مِن إِيجَادِهِ عنه، يجعلُهُ يَتَّجِهُ إلى غيرِهِ بنظر خاطئ، ومعرفته بنفسه وجهله بغيره كذلك ؛
Ketidaktahuan manusia tentang dirinya sendiri dan hal-hal selain dirinya, serta hilangnya hikmah tentang penciptaannya, membuat manusia memandang sesuatu dengan cara yang salah. Begitu juga jika dia memiliki pengetahuan tentang dirinya sendiri namun bodoh tentang hal selain dirinya, maka itu juga menyesatkannya.
فمَن عَرَفَ الأشياء على الحقيقة، عدل في نفسه معها، ومَن جَهِلَ قيمة سلعة باعها ببَخْسِ .
Barang siapa yang mengetahui segala sesuatu dengan sebenarnya, ia akan adil terhadap dirinya sendiri dan segala sesuatu. Namun, barang siapa yang tidak mengetahui nilai sesuatu, ia akan menjualnya dengan harga murah.
وسبب الشر في بني آدم هو إعراضهم عمَّا عَرَّفَ اللهُ به المخلوقات، وعن مَنْزِلتهم عندها ، فوقَعُوا في أنواع الشرك؛ خوفًا ومحبة، وطاعة وعبادة، ورجاء وغير ذلك.
Penyebab keburukan di kalangan anak cucu Adam adalah karena mereka berpaling dari apa yang Allah perkenalkan terkait makhluk-makhluk-Nya dan tentang kedudukan mereka (Bani Adam) di hadapan makhluk-makhluk tersebut. Karena itu, mereka terjatuh ke dalam berbagai bentuk kesyirikan —b aik karena ketakutan, kecintaan, ketaatan, ibadah, harapan, dan lain-lain.
ولذا قال في أوائل الآياتِ :
Oleh karena itu, Allah berfirman di ayat sebelumnya :
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا [البقرة: ٢٨ – ٢٩]،
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ? Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (Surah al Baqarah ayat 28 – 29)
فبدَأَ يَرجِعُ الإنسان ويعرفه بما نَسِيَهُ مِن أصلِهِ وأصل غيرِهِ؛ ليعرف الحقائق والأصول على وجهها، وأنَّ اللهَ أمر الملائكة بالسجود لآدم؛ فكيف يسجد بنو آدم لحجر ؟!
Maka, manusia diajak untuk mulai kembali menyadari apa yang telah dilupakan olehnya tentang asal-usul dirinya dan makhluk lainnya, agar ia kembali mengenal hakikat dan asal-usul dengan benar. Allah Ta’ala memerintahkan malaikat untuk sujud kepada Adam, maka bagaimana mungkin anak cucu Adam bersujud kepada batu ?
Bersambung in sya Allah
Bergabung di grup Maktabah Reza Ervani : https://chat.whatsapp.com/HKbhRRNw7o33anLrWVy1e3
Leave a Reply