قاعدة مختصرة في وجوب طاعة الله ورسوله صلى الله عليه وسلم وولاة الأمور
Kaedah Singkat tentang Kewajiban Taat kepada Allah, Rasul-Nya ﷺ, dan Para Pemimpin (Bagian Pertama)
Oleh : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Tahqiq : Abdul Razzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr
Penerjemah : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Kewajiban Taat kepada Allah, Rasul-Nya ﷺ, dan Para Pemimpin ini kami tempatkan dalam Kategori Aqidah
بسم الله الرحمن الرحيم
المقدمة
Pendahuluan
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام عل نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
وبعد. فإن منهج أهل السنة- والجماعة مع ولاة أمرهم منهج عدل وسط يقوم على أساس الإتباع ولزوم الأثر كما هو شأنهم في سائر أمور الدين، فهم يقتدون ولا يبتدون، ويتبعون ولا يبتدعون، ولا يعارضون سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم بعقولهم وأفكارهم وأهوائهم.
Amma ba’du. Sesungguhnya, metode Ahlus Sunnah wal Jamaah terhadap para pemimpin mereka adalah metode yang adil dan pertengahan, yang didasarkan pada prinsip mengikuti dan berpegang teguh pada jejak (Sunnah), sebagaimana prinsip mereka dalam seluruh urusan agama. Mereka meneladani dan tidak mengada-ada, mengikuti dan tidak berinovasi, serta tidak menentang Sunnah Rasulullah ﷺ dengan akal, pemikiran, atau hawa nafsu mereka.
[آثار السلف في لزوم الأثر]
[Atsar Salaf dalam Berpegang Teguh pada al Atsar (Apa yang Ditinggalkan oleh Rasulullah yakni al Quran dan Sunnah)]
قال الصحابي الجليل عبد الله بن مسعود- رضي الله عنه-:
Sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud – رضي الله عنه – berkata :
“إنا نقتدي ولا نبتدي، ونتبع ولا نبتدع ولن نضل ما تمسكنا بالأثر”
“Sesungguhnya kami meneladani dan tidak mengada-ada, kami mengikuti dan tidak melakukan bid’ah (penambahan dalam agama), dan kami tidak akan tersesat selama kami berpegang teguh pada atsar (Apa yang ditinggalkan oleh Rasulullah yakni al Quran dan Sunnah).” 1
وقال:
Beliau juga berkata :
“إياكم والتبدع والتنطع والتعمق، وعليكم بالعتيق “
“Jauhilah perkara bid’ah, sikap berlebihan, dan pendalaman yang melampaui batas. Berpeganglah pada ajaran yang ditinggalkan Rasulullah (yakni al Quran dan Sunnah Rasulullah ﷺ yang otentik).”
وقال: “اتبعوا ولا تبتدعوا فقد كفيتم، وكل بدعة ضلالة”.
Beliau juga berkata: “Ikutilah dan jangan membuat bid’ah, karena itu sudah cukup bagi kalian, dan setiap bid’ah adalah kesesatan.”
وقال: “إنها ستكون أمور مشتبهات فعليكم بالتؤدة، فإنك أن تكون تابعا في الخير خير من أن تكون رأسا في الشر”.
Beliau berkata: “Akan ada perkara-perkara yang samar, maka bersikaplah hati-hati. Karena menjadi pengikut dalam kebaikan lebih baik daripada menjadi pemimpin dalam keburukan.”
وقال: “إنكم اليوم على الفطرة، وستحدثون ويحدث لكم، فإذا رأيتم محدثا فعليكم بالهدي الأول “.
Beliau berkata: “Hari ini kalian berada di atas fitrah (ajaran yang lurus), dan kelak kalian akan menghadapi perkara-perkara baru. Jika kalian melihat sesuatu yang baru, maka berpeganglah pada petunjuk awal.”
وقال: “عليكم بالطريق فلئن لزمتموه لقد سبقتم سبقا بعيدا، ولئن خالفتموه يمينا وشمالا لقد ضللتم ضلالا بعيدا”
Beliau berkata: “Berpeganglah pada jalan yang lurus. Jika kalian tetap teguh, kalian telah mendahului dengan pencapaian besar. Namun jika kalian menyimpang ke kanan atau ke kiri, sungguh kalian telah tersesat jauh. 2
وكتب الخليفة عمر بن عبد العزيز- رحمه الله- إلى بعض عماله :
Dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz – rahimahullah – menulis kepada sebagian pejabatnya :
“أوصيك بتقوى الله والاقتصاد في أمره وإتباع سنة رسوله صلى الله عليه وسلم، وترك ما أحدث المحدثون بعده فيما جرت به سنته وكفوا مؤنته، واعلم أنه لم يبتدع إنسان بدعة إلا قدم قبلها ما هو دليل عليها وعبرة فيها، فعليك بلزوم السنة، فإنها لك- بإذن الله- عصمة، واعلم أن من سن السنن قد علم ما في خلافها من الخطأ والزلل والتعمق والحمق، فإن السابقين عن علم وقفوا، وببصر نافذ كفوا، وكانوا هم أقوى على البحث ولم يبحثوا”
“Saya berwasiat kepada Anda untuk bertakwa kepada Allah, berhemat dalam urusan-Nya, mengikuti Sunnah Rasul-Nya ﷺ, dan meninggalkan apa yang diadakan oleh orang-orang setelah beliau, yang bertentangan dengan sunnahnya dan menyebabkan kesulitan. Ketahuilah bahwa tidak ada seseorang yang menciptakan bid’ah, melainkan ia telah mendahuluinya dengan sesuatu yang menjadi dalil dan pelajaran baginya. Maka, hendaklah Anda berpegang teguh pada Sunnah, karena ia—dengan izin Allah—adalah perlindungan bagimu. Ketahuilah bahwa orang-orang yang menetapkan sunnah telah mengetahui apa yang ada dalam penyelisihannya berupa kesalahan, ketergelinciran, pendalaman yang melampaui batas, dan kebodohan. Sesungguhnya, orang-orang terdahulu berhenti pada ilmu yang mereka miliki, dan dengan pandangan yang tajam, mereka menahan diri. Padahal mereka lebih mampu untuk meneliti, tetapi mereka tidak meneliti lebih jauh.””
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Leave a Reply