Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Agama Jawa - Detail Buku
Halaman Ke : 22
Jumlah yang dimuat : 577
« Sebelumnya Halaman 22 dari 577 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

terkristalisasi mencerminkan dasar organisasi sistem ekonomi kota ini, yang darinya tipologi ini dihasilkan. Demikian juga penggolongan penduduk menurut pandangan mereka—menurut kepercayaan agama, preferensi etis dan ideologi politik mereka—menghasilkan tiga tipe utama kebudayaan yang mencerminkan organisasi moral kebudayaan Jawa sebagaimana terwujud di Mojokuto, ide umum tentang ketertiban yang dengannya petani, buruh, tukang, pedagang atau pegawai membentuk perilaku mereka dalam segala bidang kehidupan. Tiga tipe kebudayaan ini adalah abangan, santri dan priyayi. Menurut hemat saya, rupanya terdapat tiga inti struktur sosial yang utama di Jawa pada masa ini: desa, pasar dan birokrasi pemerintah— masing-masing digunakan dalam arti yang lebih luas daripada biasanya. DesaJawasama tuanya dengan orang Jawa sendiri, karena sepertinya orang-orang Melayu-Polynesia yang pertama kali datang ke pulau ini sudah memiliki pengetahuan tentang pertanian. Evolusi desa Jawa sampai kepada bentuknya yang sekarang, pada setiap tahapnya diatur dan diekspresikan oleh sistem keagamaan yang kurang lebih terpadu: sistem kegamaan itu sendiri tentu saja juga mengalami perkembangan. Pada masa sebelum Hindu, yang mulai datang di pulau ini sekitar tahun 400 8.M. atau sebelumnya, agaknya jenis “animisme” yang masih lazim di kalangan suku- suku penyembah berhala di Malaysia membentuk keseluruhan tradisi agama yang ada: tetapi tradisi ini, selama berabad- abad, telah terbukti mampu menyerap ke dalam satu keseluruhan yang sinkretiK unsur Hinduisme maupun Islam, yang menyusulnya pada abad ke-15. Demikianlah, dewasa ini sistem keagamaan desa lazimnya terdiri atas sebuah integrasi yang berimbang antara unsur-unsur animisme, Hindu dan Islam: sebuah sinkretisme dasar orang Jawa yang merupakan tradisi rakyat yang sebenarnya di pulau itu. Dasar utama peradabannya, namun, situasinya lebih kompleks dari ini, karena seperti yang akan kita lihat nanti, tidak hanya banyak petani yang tidak mengikuti sinkretisme ini, tetapi juga banyak orang kota—kebanyakan para petani kelas rendah yang tersingkir atau anak-anak petani yang tersingkir—mengikutinya. Tradisi keagamaan abangan, yang terutama sekali terdiri atas pesta keupacaraan yang disebut slametan, kepercayaan yang luas dan kompleks terhadap mahluk halus serta serangkaian teori dan praktik pengobatan, sihir serta magi, adalah subvarian pertama dalam sistem keagamaan umum orang


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 22 dari 577 Berikutnya » Daftar Isi