Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Kata Pengantar
Ketika lembaran-lembaran kalender dibalik ke belakang, terasa betapa waktu telah berjalan begitu saja—tanpa henti, bahkan seakan enggan menoleh ke belakang meskipun hanya sekejap. Tiba-tiba sudah enam puluh tahun berlalu—atau begitulah kira-kira—sejak penelitian tentang sebuah kota kecil di Jawa Timur yang disebut dengan nama samaran “Mojokuto” dilakukan. Apa yang dulu dikatakan sebagai deskripsi dari situasi “kesekarangan” realitas sosial-kultural kota kecil itu, kini—enam puluh tahun atau lebih kemudian—harus berganti sebutan menjadi gambaran “masa yang telah berlalu”.
Andaipun ada unsur-unsur dari realitas masa lalu yang seperti berhenti tanpa perubahan, tetap harus disadari bahwa yang tampak atau terasa itu hanyalah bayangan dari masa lalu yang diabadikan. Karena itu, terimalah kenyataan bahwa kesamaan itu hanyalah riil dalam imajinasi, dan mungkin juga dalam ingatan yang diselimuti romantisme kesejarahan. Betapapun bentuk luar terlihat biasa saja, seolah tidak berubah sebagaimana dikenang, namun realitas yang autentik adalah gambaran dan struktur utuh dari kekinian.
Dalam perjalanan waktu yang panjang itu—sejak penelitian dilakukan hingga kini—peristiwa apa pun sudah dialami oleh kota kecil yang disebut “Mojokuto”, sebuah kota yang secara antropologis dipakai sebagai miniatur masyarakat Jawa. Setelah melalui revolusi nasional, yang memancarkan suasana penuh pengorbanan dalam ketidakpastian, “Mojokuto” di awal 1950-an ikut terbuai dalam optimisme kehidupan politik yang menjanjikan kebebasan demokratis. Berbagai partai politik dengan landasan ideologi, bahkan juga gaya politik yang berbeda-beda, bermunculan dan bersiap-siap untuk ikut bertanding dalam pemilihan umum yang diharapkan berjalan secara demokratis.
Pada saat inilah suasana sosial-politik memperlihatkan segala asumsi dan perilaku kultural pada tahap yang paling terbuka. Begitulah penelitian antropologis ini berusaha memotret secara lengkap…