Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
mana lelembut itu masuk dan dapat mengeluarkannya dengan memijat tempat itu saja—misalnya kaki, lengan, atau bagian punggung. Karena lelembut samasekali tidak tampak, dia juga tidak mengambil wujud salah seorang keluarga, tetapi mereka ini sangat berbahaya bagi manusia. Jenis terakhir, tuyul, adalah makhluk halus anak-anak, “anak-anak yang bukan manusia”. Tukang kayu itu menunjuk kepada dua orang anak berumur tiga tahun yang sedang berdiri mendengarkan percakapan kami dan berkata, “Tuyul menyerupai anak-anak ini, hanya mereka 'bukan manusia tetapi makhluk halus anak-anak." Mereka tidak meng- ganggu, menakuti orang atau membuatnya sakit: sebaliknya, mereka sangat disenangi manusia, karena membantu manusia menjadi kaya. Kalau orang ingin berhubungan dengan mereka, ia harus berpuasa serta bersemadi,: tak lama kemudian, orang itu akan bisa melihat mereka dan untuk selanjutnya, bisa mempekerjakan mereka buat kepentingannya sendiri. Kalau orang mau kaya, ia bisa menyuruh mereka mencuri uang. Mereka bisa menghilang dan bepergian jauh hanya dalam sekejap mata hingga tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari uang untuk tuannya. Satu jenis tuyul lain disebut dengan mentek.' Mereka pun anak-anak kecil yang tak berpakaian samasekali: sementara orang mengatakan mereka itu saudara sepupu tuyul. Mentdk tinggal di sawah. “Misalnya”, demikian kata tukang kayu itu, “Anda dan saya memiliki sawah. Saya mempunyai mentek yang saya peroleh sesudah berpuasa dan bersemadi. Saya menyuruh dia menyerap butir-butir padi Anda dan memindahkannya ke dalam padi saya. Ketika panen tiba, batang padi Anda kosong, sedangkan kepunyaan saya penuh, dua kali lebih gemuk. Tentu saja ini bukan perbuatan yang baik. Kelak, sesudah mati, saya harus berhadapan dengan Tuhan dan menerima hukuman. Namun, selagi hidup, memang menyenangkan kalau Anda memiliki tuyul”. Tidak ada ajaran mengenai hal ini. Pandangan tukang kayu itu adalah pendapatnya sendiri dan walaupun pendapat ini secara kasar mirip, detail-detail tentang makhluk halus berbeda dari satu orang ke orang lain. Ada banyak pembicaraan dan perdebatan tentang dunia makhluk halus. Meski terdapat kesepakatan tentang keberadaan dan pentingnya makhluk adikodrati (yang sebagai suatu kelompok, disebut bangsa alus), tetapi setiap orang tampaknya mempunyai pendapat sendiri mengenai sifat dasarnya serta pengalaman pribadi untuk membuktikannya. Kepercayaan kalangan abangan di Mojokuto