Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Sebagian mengatakan bahwa kalau seorang pria melihatnya, orang itu akan segera lari ketakutan. Yang lain mengatakan sebaliknya, bahwa ia sangat menarik bagi pria dan biasanya merayunya untuk pergi bersama, suatu tawaran yang sangat berat untuk ditolak. Namun kalau si pria mengikutinya, hantu itu akan mengebirinya. Gendruwo, jenis memedi yang paling umum, pada umumnya lebih senang bermain-main daripada menyakiti dan suka mengerjai manusia, seperti menepuk pantat perempuan (terutama saat sedang sembahyang), memindahkan pakaian seseorang dari rumah dan melemparkannya ke kali, melempari atap rumah dengan batu sepanjang malam, melompat dari belakang sebatang pohon di kuburan dengan wujud besar serta hitam dan sebagainya. Ketika Pak Paidin jatuh dari jembatan selagi berjalan di sana, ia tahu bahwa gendruwo telah mendorongnya: karena ketika ia jatuh ke air, hantu itu membelenggu tangannya ke belakang dan berbicara kepadanya (dalam bahasa sastera Jawa klasik: gendruwo selalu berbicara dengan kata-kata kuno, kata Paidin), menanyakan apakah ia tidak cedera. Jelas bahwa hantu itu tidak punya maksud buruk. Namun gendruwo, betapapun senangnya dengan lelucon, tidak selalu tidak berbahaya. Seringkali mereka muncul dalam wujud orangtua, kakek, anak, atau saudara kandung sambil berkata: “Hei, ayo ikut aku”. Kalau orang menuruti ajakannya, ia akan tidak terlihat. Kemudian keluarga yang kehilangan si korban serta menduga apa yang telah terjadi, akan pergi kian-kemari sambil memukuli pacul, arit, panci dan sebagainya, untuk menimbulkan suara segaduh mungkin. Gendruwo jadi terganggu karena keributan itu, lalu menawarkan makanan kepada si korban. Kalau si korban memakannya, ia akan tetap tak terlihat: kalau menolak, ia akan tampak lagi dan keluarganya akan bisa menemukannya. Pada suatu hari, di daerah seberang jalan tempat saya tinggal, seorang anak hilang dan orang menduga ia telah diculik gendruwo. Lalu, orang pun pergi kian-kemari membuat suara-suara gaduh yang riuh. Ternyata anak itu membonceng kendaraan ke kota lain dekat daerah itu dan samasekali bukan diculik makhluk halus. Kadang-kadang gendruwo itu bertindak jauh melewati batas. Ia menyamarsebagai suami seorang perempuan lalu tidur dengannya. Tentu saja tanpa sepengetahuan perempuan itu. Maka akan lahirlah anak-anak dari percampuran ini yang akan menyerupai raksasa. Di Mojokuto, ada seorang yang seperti itu—anak yang besar, hitam dan bentuknya aneh,