Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Agama Jawa - Detail Buku
Halaman Ke : 42
Jumlah yang dimuat : 577
« Sebelumnya Halaman 42 dari 577 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text
Belum ada teks Arab untuk halaman ini.
Bahasa Indonesia Translation

menolong dan kalau ia tidak mau, ia akan menolak, tak peduli apa pun yang kita lakukan”), tetapi kebanyakan orang beranggapan bahwa seseorang perlu membuat semacam perjanjian dengan setan, supaya tuyul mau menerima tawarannya. Tiga orang Mojokuto yang oleh khalayak dianggap mempunyai tuyul—seorang jagal kaya, seorang perempuan pedagang tekstil yang tiba-tiba jadi orang kaya baru sejak pendudukan Jepang dan seorang haji kawakan yang jadi saudagar sangat kaya di masa sebelum perang, tetapi sekarang tidak lagi—semuanya dianggap telah membuat perjan- jian seperti itu. Masing-masing telah pergi ke berbagai reruntuhan Hindu yang membentuk lingkaran besar di sekitar Mojokuto: Borobudur di barat, Penataran di selatan, Bongkeng di timur dan makam Sunan Giri, pahlawan kebudayaan Jawa, yang terletak di dekat Gresik, di sebelah utara. Di masing-masing tempat keramat ini mereka bersumpah, kalau makhluk halus di situ berkenan memberikan tuyul, mereka akan mempersembahkan korban manusia yang dibunuh secara magis untuk makhluk halus itu setiap tahunnya—baik orang itu keluarga dekat ataupun teman sendiri. Pada umumnya disepakati bahwa di kemudian hari para pemilik tuyul yang mengerjakan ilmu sihi akan mengalami sekarat yang lama dan berat sekali sebelum meninggal: nafas mereka makin lama makin pendek, mereka akan merasakan sakit dan demam tinggi yang berkelanjutan serta meninggal pelan-pelan dengan sangat menyakitkan. Mati secara perlahan mungkin merupakan harga yang cukup murah, karena sekali seseorang memiliki tuyul, uang akan mengalir masuk. Tuyul mampu mencuri uang tanpa bisa dilacak samasekali: dan satu-satunya imbalan yang perlu dilakukan untuk mereka hanyalah menyediakan tempat tidur serta menghidangkan bubur sekadarnya setiap malam, yang merupakan makanan pokok mereka, berhubung mereka ini anak-anak (mereka konon berjalan melompat-lompat dalam lingkaran kecil seperti halnya anak kecil). Di kota, tuyul-tuyul itu mencuri uang—tuyul milik si tukang jagal benar-benar dituduh (tentu saja di luar pengetahuan si tukang jagal itu) mencuri uang para pedagang perempuan di pasar kecil di dekat daerah kami, setidaknya sekali selama saya tinggal di sana. Akan tetapi, di desa-desa, mereka mungkin mencuri padi. Salahsatu jenis pencuri padi yang umum dikenal disebut gebleg, karena sekalipun berbentuk seekor ayam, ia menghentakkan kakinya kuat-kuat ketika berjalan (hingga berbunyi bleg-bleg-bleg). a


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 42 dari 577 Berikutnya » Daftar Isi