Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 109
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 109 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

حجاب وجهه تبارك وتعالى:

عن أبي موسى قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن الله - عزّ وجلّ - لا ينام ولا ينبغي له أن ينام، يخفض القسط ويرفعه، يرفع إليه عمل الليل قبل عمل النهار، وعملُ النهار قبل عمل الليل، حِجَابُهُ النور (وفي رواية أبي بكر: النار) لو كشفه لأحرقتْ سبحاتُ وجهه ما انتهى إليه بصره من خلقه) . (١)

وهذا التردد من الراوي في لفظ النّور والنّار لا يضرّ، فإن مثل هذه النّار الصافية التي كلم الله بها موسى يقال لها: نور ونار كما سمّى الله نار المصباح نوراً، بخلاف النّار المظلمة كنار جهنّم فتلك لا تسمى نوراً.

وهذه الحجب تحجب العباد عن الإدراك، كما قد يحجب الغمام والسقوف عنهم الشمس والقمر، فإذا زالت تجلت الشمس والقمر، وليس المراد أنّها تحجب الله عن الرؤية، فهذا لا يقوله مسلم، فإنّ الله لا يخفى عليه شيء في السماء ولا في الأرض، ولكن يحجب أنواره إلى مخلوقاته. كما قال: (لو كشفه لأحرقت سبحات وجهه ما انتهى إليه بصره من خلقه) فالبصر يدرك الخلق كلهم، وأما السبحات فهي محجوبة بحجابه النور أو النّار.


(١) رواه مسلم في صحيحه: ١/١٦١، ورقمه: ١٧٩.

Bahasa Indonesia Translation

Hijab Wajah Allah ﷻ

Dari Abu Musa, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak tidur, dan tidak pantas bagi-Nya untuk tidur. Dia merendahkan timbangan dan meninggikannya. Amal malam diangkat kepada-Nya sebelum amal siang, dan amal siang sebelum amal malam. Hijab-Nya adalah cahaya (dalam riwayat Abu Bakar: api). Seandainya Dia menyingkap hijab itu, niscaya pancaran cahaya wajah-Nya akan membakar segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh pandangan-Nya dari makhluk-Nya.”

Perbedaan riwayat pada kata cahaya dan api tidaklah bermasalah. Sebab, api yang murni dan bersih, seperti api yang dengannya Allah berbicara kepada Musa, bisa disebut cahaya maupun api, sebagaimana Allah menamakan api lampu dengan sebutan cahaya. Berbeda dengan api yang gelap seperti api neraka Jahannam, itu tidak pernah disebut cahaya.

Hijab-hijab ini menghalangi hamba dari kemampuan untuk mengindra langsung, sebagaimana awan atau atap bisa menghalangi pandangan kita terhadap matahari dan bulan. Namun jika penghalang itu hilang, matahari dan bulan tampak jelas. Maka maksudnya bukan bahwa hijab itu menghalangi Allah dari dapat dilihat (ru’yah), sebab tidak ada seorang Muslim pun yang mengatakan demikian. Allah tidak tersembunyi dari sesuatu pun di langit maupun di bumi. Yang dimaksud, hijab itu menutupi cahaya-Nya dari makhluk-makhluk-Nya. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ: “Seandainya Dia menyingkapnya, niscaya pancaran cahaya wajah-Nya akan membakar segala sesuatu yang dijangkau pandangan-Nya.” Pandangan-Nya menjangkau seluruh makhluk, sedangkan pancaran cahaya itu terhalang oleh hijab berupa cahaya atau api.


  1. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya, 1/161, no. 179.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 109 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi